part 13

10 4 0
                                    

"Berapa tahun gua koma za." tanya putri dengan sinis.

"Lima tahun." sahut nya asal.

Pletak

Abell menjitak kepala reza karena reza selalu asal menjawab.

"Sakit bego." ringis reza.

"Bodo." balas abell cuek. Niko hanya geleng-geleng.

"Liat aja lo nan--" belum sempat reza selesai berbicara langsung di potong putri.

"Jangan mulai! Gue gak mau di ganggu." potong nya.

"Hehe iya maaf." ucap abell dan reza bersamaan.

"Dek makan dulu nih." ucap niko yang sudah menyodor kan semangkuk bubur.

"Nanti aja deh kak belum laper kok." tolak putri.

"Tapi lo belum makan." uca niko sedikit memaksa.

"Iya deh iya." ucap putri pasrah. Selama makan abell dan reza lah yang memenuhi ruangan ini. Mereka menceritakan semua yang ada di sekolah saat putri tidak masuk. Dan seketika putri teringat oleh dimas.

"Emm, bell, za." panggil putri.

"Ya?" jawab reza dan abell.

"Apa kak dimas kesini?" tanya putri. Sedang kan abell dan reza saling pandang, bingung hendak menjawab apa.

"Kak dimas, emm, kak dimas gak dateng kesini kok." ucap abell pada akhir nya. Putri hanya menghela nafas, karna ia yakin kakak nya yang satu itu tidak akan datang. Abell merasa bersalah telah mengatakan itu semua, tapi ini demi kebaikan putri.

💐💐💐

Sebulan sudah putri menjalan kan hari-hari nya seperti biasa. Minggu depan pun putri sudah melaksanakan ujian nasional. Namun dia merasa rindu kepada kedua orang tua nya yang akhir-akhir ini jarang di kunjungi. Putri sedang berada dikantin bersama abell dan reza.

"Bell, za." panggil putri. Yang di panggil pun memberhenti kan makan nya lalu mengangkat satu alis nya.

"Gue kangen mama papa gue." lirih putri. Reza dan abell pun menatap putri sendu.

"Ntar kita ke bogor yuk." ajak reza agar putri tidak terlihat sedih. Putri pun mendongak tak percaya menatap reza.

"Beneran za?" tanya putri. Namun sedetik kemudian raut wajah nya terlihat sedih.

"Tapi gue takut di marahin kak dimas." lanjut nya dengan nada lirih.

"Kita yang minta izin, pasti kak niko juga ngerti kok." ucap abell yang di setujui oleh reza. Putri hanya mengangguk.

Bel pulang pun telah berbunyi, putri, abell dan reza segera menuju ke kediaman dinata. Putri pun sudah bilang pada niko hari ini tidak perlu menjemput nya karna putri bersama abell dan reza.

"Put." panggil abell. Namun putri tak menjawab.

"Putrii." suara abell sedikit meninggi. Yang di panggil pun menengok ke sumber suara.

"Apa sih." ucap nya kesal.

"Lagian lo di panggilin gak nengok-nengok, gua takut lo pingsan lagi tau." omell abell. Terdengar nada panik, putri tersenyum.

"Gua gak bakal pingsan lagi kok." ucap putri lembut masih dengan senyum nya. Membuat abell tersenyum dan reza pun tersenyum karna melihat dari kaca depan.

💐💐💐

Sampai dirumah dinata, reza segera memarkir kan di halaman rumah.

"Put emang kak niko gak kuliah?" tanya reza.

"Kata kak niko dia lagi gak ada jadwal." jawab putri.

"Yaudah yuk turun." lanjut nya. Mereka bertiga pun turun dan berdecak kagum melihat rumah yang begitu mewah.

"Put cakep banget rumah nya. Pantes aja lo betah." ucap abell yang masih tak mengalih kan pandangan nya. Putri hanya tersenyum menanggapi nya, sedang kan reza hanya geleng-geleng melihat tingkat abell.

"Ayo masuk." ucap putri.

"Non sudah pulang?" tanya bi inah yang baru datang.

"Eh bibi, udah kok bi." jawab putri.

"Oiya lo duduk aja dulu ya, gua mau ganti baju, kalo mau minum minta ke bi inah aja." ucap putri. Dan mereka hanya nengangguk.

"Mau minum apa non? Den?" tanya bi inah.

"Apa aja deh bi." jawab mereka serempak. Dan putri sudah berada di kamar untuk memilih pakaian yang bagus untuk bertemu orang tua nya. Setelah selesai putri ke kamar niko untuk membangun kan kakak nya. Putri yakin kalau niko tidak ada jadwal dia pasti akan tidur. Putri sudah masuk kedalam kamar niko.

"Kak bangun dong." ucap putri sambil mengguncang kan bahu niko.

"Kakak ayo bangun." rengek putri. Namun satu ide terlintas di otak nya, dia segera mencari satu barang yang dia butuh kan. Setelah menemukan nya langsung putri gunakan untuk mengganggu kakak nya.

"Hachimm." niko tiba-tiba terbangun karna hidung nya yang gatal. Putri terkikik geli karna berhasil membangun kan kakak nya.

"PUTRI! APA LO GAK LIAT GUE LAGI TIDUR." pekik niko. Putri pun meledak kan tawanya lantas menuju lift untuk turun ke lantai utama.

"PUTRI DIMANA LO." pekik niko yang sudah berada si bawah juga. Namun dia melihat putri yang sedang minun. Lantas dia mengaget kan putri hingga putri tersedak.

"KAKAK DURHAKA." pekik putri. Dan setelah itu terjadi lah aksi kejar kejaran. Abell dan reza yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala.

No ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang