part 6

9 3 0
                                    

Putri lebih memilih dikamar karna besok dia akan masuk kesekolah barunya. Setelah beberapa menit membereskan barang nya putri pun segera keluar kamar, iya ingin jalan-jalan ditaman dekat rumah nya. Baru mau masuk lift dia melihat dimas dan teman-teman nya yang sepertinya ingin masuk kedalam lift juga.

"Minggir gue duluan." ucap dimas datar. Putri pun segera menggeser tubuh nya dan membiarkan dimas masuk lebih dulu, lagi pula dia bisa lewat tangga manual.

"Barengin aja kali dim, siapa tau dia juga mau kebawah. Oiya nama lo siapa? Kenalin gue rian." celetuk rian karna dia merasa kasihan.

"Eh, gakpapa kak duluan aja. Gue putri." ucap nya sambil menjabat tangan.

"Udah yuk bareng aja, biarin si dimas emang kaya gitu." celetuk dika yang dihadiahi tatapan. Tajam dimas.

"Gak us-- eh?" belum sempat putri melanjutkan bicaranya tangan nya sudah ditarik oleh rian. Jadilah mereka berlima di dalam lift. Tapi putri tidak tenang dia malah gemeteran, rian yang menyadari itu semakin menggenggam erat tangan putri agar dia tidak terisak.

"Gak usah takut." bisik rian. Putri hanya mengangguk.

💐💐💐

Sesampai nya dibawah putri hanya diam saja tidak membungkam suara karna dia merasa takut dengan kakak nya, karna sedari tadi dimas menatap nya dengan tajam.

"Oiya put lo mau kemana?" tanya varo yang membuyar kan lamunan putri.

"Eh, anu kak putri mau ke supermaket mau beli cemilan." jawab nya.

"Mau bareng aja gak?" tanya dika yang di angguki rian dan varo.

"Gak usah kak putri jalan aja." kata putri.

"Emang lo tau jalan sini! Ntar kalo lo kenapa napa gue juga yang disalahin." kata dimas sinis, yang sedari tadi diam. Teman nya hanya tersenyum penuh arti, mereka tau apa maksud dimas.

"Tau kok ka tadi gue di kasih tau bi inah." jawab putri dengan wajah panik karna takut kakak nya marah.

"Yaudah kalo lo tau mah!" setelah berucap itu dimas langsung masuk mobil nya dan menyalakan nya. Teman nya hanya menghela nafas.

"Yaudah put kita susul dimas dulu ya. Lo hati-hati di jalan." kata rian dan menepuk pelan puncak kepala putri.

"Iya kak." jawab putri sambil tesenyum.

💐💐💐

Selama putri berjalan dia asik bersenandung karna di telinga nya sudah terdapat earphone nya yang terpasang manis hingga dia tidak terlalu fokus dengan jalanan. Tiba-tiba dia menabrak seseorang.

Brukk

"Aww." ringis putri dan seorang pria yang ditabrak putri.

"Makanya kalau jalan hati-hati!" ucap nya memperingati sambil membantu putri berdiri.

"I..iya maaf ka." ucap putri gugup karna dia takut.

"Iya gakpapa." ujar cowok tersebut. Setelah berucap seperti itu, cowok tersebut melanjut kan kembali jalan nya.

"Eh, kok dia gak marah ya. Terus tadi namanya siapa?" gumam putri kediri sendiri.

"Ah bodo deh yang penting gue udah minta maaf." lanjut nya dan segera pergi menuju supermaket yang tidak jauh dari dirinya.

💐💐💐

Malam pun telah tiba, seorang gadis sedang menikmati angin malam di balkon kamar nya, sambil bersenandung kecil karna di telinga nya sudah terpasang earphone nya.

Tokk tokk tokk

Gadis itu pun tak bergeming dia masih asik mendengar kan musik nya dan dia pun tidak mendengar ada yang mengetuk pintu nya. Tiba-tiba saja pintu kamar terbuka dan menunjukan niko yang tengah berdiri dibelakang putri.

"Lo ngapain dek?" tanya niko sambil menepuk pundak putri. Jujur saja dia sangat terkejut.

"Ya ampun kak! Lo bisa gak sih ketuk pintu dulu." omel putri.

"Lah? Gue udah ngetuk pintu elu dek, tapi lu nya gak denger." ujar niko kesal.

"Hehe maaf kak gue gak denger." ucap nya cengengesan.

"Ck, dasar bocah! Tidur sana besok lo harus berangkat ke sekolah baru." ucap niko dan pergi meninggal kan putri.

"Ish masa gue dibilang bocah." gerutu putri dan setelah itu langsung terlelap.

💐💐💐

Pagi pun tiba. Tanpa harus di bangun kan putri sudah bangun sendiri dan segera beranjak menuju kamar mandi. Setelah 15 menit berendam di kamar mandi kini putri sudah rapih dengan seragam sekolah baru nya. Dengan kemeja berwarna putih yang di balut blezer berwarna hitam dan rok kotak-kotak berwarna senada dengan blezer nya. Putri segera menuju lift untuk ke meja makan, dimana sudah ada mama, papa, dan kakak-kakak nya.

Tingg

Suara lift berdenting bertanda putri sudah sampai di meja makan.

"Good morning." ucap nya dengan senyum yang merekah.

"Morning to sweety." ucap mereka serempak kecuali dimas.

"Buruan lo makan dek ntar gue anter ke sekolah." ujar niko. Putri nengangguk dan segera memakan makanan nya. Setelah selesai makan putri langsung bertanya.

"Emm, pa, ma! Putri boleh gak sembunyiin identitas putri sebagai anak angkat keluarga dinata." ucap nya ragu-ragu.

"Loh kenapa sayang."

No ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang