part 1

17 5 0
                                    

Baru saja putri duduk di bangku nya lagi-lagi sahabat nya datang dan ngomel-ngomel gak jelas.

"Putt iih kok lo jahat banget sih! Gue ditinggal segala!" omel syifa saat sudah duduk disebelah putri.

"Lagian lo gak jelas banget sih! Bikin mood gue hancur aja!" gerutu putri tak terima.

"Iya iya sorry, sebagai gantinya ntar lo gue traktir deh." ucap syifa pasrah.

"Yang bener syif? Aah makasih sayang lo emang paling bisa ngebalikin mood gue yang ancur." ucap putri yang kini berbinar.

"Tau ah! Giliran gratisan aja lo nomer satu." ujar nya kesal.

"Hehehe." putri cengengesan tanpa dosa.

Kringg kringg kringg

Bel istirahat berbunyi, murid murid yang sedari tadi menahan lapar kini berhamburan ke kantin.

"Put elah buruan kek! Lelet banget sih lo." ucap syifa tak sabaran.

"Iya iya bawel lo, yaudah ayo." ujar putri dan langsung menarik tangan syifa.

Setelah duduk di meja kantin yang biasa mereka dudukin syifa pun langsung memesan makanan. Saat sedang asik makan putri tak sengaja menoleh ke arah cowok yang baru saja lewat, di liat nya dengan tatapan miris. Syifa yang melihat perubahan sahabat nya itupun ikut menoleh.

"Put makan dong bakso nya, gak usah diliatin terus ya gua gak mau lo nangis lagi." ujar syifa lembut. Jujur saja dia merasa iba terhadap sahabatnya itu.

"Iya syif gak kok gua gk bakal nangis." ucap nya memastikan.

"Yaudah yuk kita masuk aja, udah mau bel juga. Ucapnya.

💐💐💐

Kringg kringg kringg

Bel pulang telah berbunyi semua murid garden school berhamburan untuk pulang menuju rumah masing-masing. Tetapi seorang gadis masih duduk di taman belakang sekolah. Ya siapa lagi kalau bukan putri? Dia memang lebih suka duduk ditaman dulu sebelum pulang kerumah katanya lebih asik ditaman sambil baca novel. Tiba-tiba saja ponsel putri berbunyi

Drrtt Drrtt Drrtt..

Nama mama nya tertera dilayar ponsel putri.

Mama is calling..

"Hallo sayang kamu ada dimana?" ucap wanita setengah paruh baya yang tak lain mama putri

"Aku ada ditaman belakang sekolah ma, emang kenapa?" Ucap putri to the point.

"Kamu pulang ya sekarang ada yang mau mama omongin." Ucap mama putri.

"Iya ma putri pulang sekarang." ucap putri dan langsung menuju parkiran dimana motor nya berada.

Selama di perjalanan putri hanya memikir kan kenapa mamanya tiba-tiba menyuruh nya pulang, tidak seperti biasanya, padahal sekarang baru pukul 13:30 sedangkan bel pulang setengah jam yang lalu, tapi putri tidak memusing kan hal itu dia segera tancap gas agar cepat sampai dirumah.
Namun setelah sampai dirumah putri melihat mobil sport berwarna hitam. Entahlah mungkin itu teman papa nya, pikiran putri seperti itu.

"Assalamualaikum." ucap putri setelah berada di depan pintu.

"Walaikumsalam." ucap mereka serempak.

Putri pun bersalaman kepada teman papa nya itu, wanita yang putri kira umurnya baru 40 tahun pun tersenyum manis, putri pun membalas senyum manis nya.

"Putri sini duduk dulu." ujar arsen wijaya papanya putri. Putri pun menurut dan dia duduk, entah mengapa pikiran dia kemana mana memikir kan hal yang negatif.

"Putri ini tante lia sama om rian. Ayo sayang salaman dulu." ucap stela yang tak lain mamanya putri.

"Hallo om tante." ucap putri dengan senyuman dibibir nya.

"Hallo juga sayang. Nama kamu siapa sayang?" tanya wanita yang bernama lia.

"Nama aku putri rasya wijaya tante." putri memperkenal kan diri.

"Nama tante lia dan ini suami tante namanya om rian, kamu boleh panggil papa kok." ujar nya.

"Yaudah kita langsung ke intinya aja." om rian mempertengahi.

Ini sebenernya ada apa sih? Batin putri.

"Sayang jadi kedatangan kami kesini ingin mengangkat kamu sebagai anak angkat kami. Apa kamu bersedia?" ucap tante lia dengan wajah penuh harap.

Deg

"Ini maksud nya apasih?" tanya putri yang masih shock.

"Jadi gini sayang anak nya tante lia sama om rian yang paling bungsu meninggal dan mereka ingin mengangkat kamu hiks sebagai anak mereka hiks." ucap mama putri sambil sesenggukan di pelukan suaminya, karna gk rela melepas anak nya.

Tes

Air mata putri pun jatuh menetes.

"Gimana putri apa kamu mau menjadi anak kami? Kami janji akan menyayangi kamu seperti orang tua kandung kamu." ucap om rian cemas-cemas.

"Kamu gakpapa kan sayang, mungkin hidup kamu akan jauh lebih baik nak." ucap arsen ayah putri, mamanya hanya mengangguk setuju tetapi didalam hati dia akan sangat merasakan kehilangan.

"Putri hikss iya putri hikss mau jadi hikss anak angkat om sama tante." ucap nya sambil sesenggukan. Lia pun langsung memeluk anak angkat nya itu dan berbisik "makasih sayang." yang hanya di anggukan oleh putri. Dan putri segera menuju kamar untuk mengemasi pakaian nya. Mungkin ini cara gua untuk mengurangi beban nyokap bokap gua. Batin putri. Dan semuanya telah siap kini putri akan berpamitan kepada kedua orang tua kandung nya.

"Ma pa putri pamit dulu ya, jaga diri kalian hikss baik-baik hikss putri akan sering kesini kok." ucap nya sesenggukan. Mamanya pun langsung memeluk putri erat.

"Harusnya kamu sayang hikss yang jaga diri kamu baik-baik. Jangan nakal disana nurut sama mama lia dan papa rian hikss." ucap mamanya. Putri pun melepas pelukan nya dan bergantian memeluk papanya.

"Papa hikss maafin putri kalau selama ini putri nakal hikss." ucap putri.

"Iya sayang gakpapa kok, kamu baik-baik ya disana." ucap nya sambil melepaskan pelukan nya.

"Yaudah ayo kita berangkat." ucap rian.

"Jaga anak gua baik-baik jangan sampe lecet!" ucap papa putri memperingati.

"Iya, gua bakal jagain anak lu." Ucap om rian

No ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang