Part 3

173 1 0
                                    

Author Pov

Dorr..
Dorr..
Dorr..

Terdengar suara ketukan pintu yang sengaja dibuat kencang oleh sang pengetuk pintu, karena seseorang yang di dalam kamar sangat anteng tertidur.

"Bangun oy!!!!" Begitu lah perintah dari Assyifa Arga, adik dari Lazuardi Arga.

Setelah kemarin baru datang dari liburan bersama teman temannya, Lazuardi tertidur sangat lelap. Selama 8 jam perjalanan tidak ada yang menggantikan ia menjadi supir, nampaknya ia kelelahan. Alhasil sampai jam 1 siang, ia belum juga terbangun dari tidurnya.

"Keterlaluan!! Bang ih buka, ini udah siang. Bang!!! Lagian ngapain sih pake dikunci segala tuh ppintunya!" Sahut Assyifa terdengar kesal karena tak kunjung dibuka pintu yang ia ketuk.

Setengah jam berlalu, Lazuardi masih asik tertidur lelap diatas kasur king size miliknya.

Assyifa menuruni tangga, dengan wajah cemberut. Karena kakaknya sangat kebo, tak kunjung bangun.

"Kak, maafin. Kak Ardi nya masih tidur, susah banget dibangunin". Katanya kepada seorang perempuan yang duduk di ruang tamu rumahnya.

Perempuan berambut sebahu, dengan warna yang hitam legam. Raut wajah yang sangat India sekali, memiliki mata yang belo berbeda jauh dengan punya Lazuardi yang hanya segaris. Perempuan itu adalah Yossi, atau kerap dipanggil dengan sapaan Ochi, ia adalah teman satu kelas Lazuardi di SMA.

"Oh gitu, yudah engga apa apa dek". Katanya sambil menggaruk leher yang tidak gatal. "Kalo kak Lazuardi bangun, bilang aja ada kak Ochi dateng gitu yaaa dek. Maafin yaaa dek, udah ganggu". Tambahnya begitu sopan.

"Okeee kak. Eh iyaaa engga ko kak, gak ganggu. Harusnya kak Ardi yang minta maaf". Jawab Assyifa dengan cengiran khasnya.

"Makasih yaaa dek. Kakak pamit dulu". Berlalulah Ochi dari hadapan Assyifa.

*****

Lazuardi Pov

Gilaaaaaaaaa!!!!

Ini udah jam 5 sore??? Dan gue baru bangun dari tidur gue yang teramat nyenyak.

Sejak gue tersadar dari tidur kebo gue, gue masih tetap dengan posisi yang sama. Hanya saja sekarang ditambahkan handphone ditangan gue, yang udah kurang lebih 15 jam engga berada digenggaman gue.

Gue cek notifikasi. Ternyata ada beberapa missed call dari adik gue Assyifa, dan tentu Ayah serta Ibu. Gue heran kenapa mereka telpon gue, kan kami semua serumah.

Lalu, gue cek notifikasi dari seseorang yang menarik perhatian gue. Ada beberapa chat-room dari Ochi dan beberapa missed call darinya.

Ochi : Di, lo di rumah engga??
Ochi : Gue ke rumah lo yah? Boleh engga? Gue ingin cerita sama lo.
Ochi : Di?????
Ochi : Di??? Gue bener bener butuh lo Di :((
Ochi : Gue langsung ke rumah lo aja yah, bener bener gue lagi butuh lo Di.
Ochi : Gue udh di depan rumah lo, Di.

Kaget, banyak banget chat dari Ochi. Gue jadi penasaran ada apa dengan Ochi.

Ochi itu teman satu kelas gue, dari awal gue masuk SMA sampai sekarang. Dia cukup deket sama gue di sekolah, dia sering cerita sama gue. Yaaa bisa dibilang gue dijadiin tempat curhatnya dia lah. Jadi kalo dia butuh temen cerita, dia selalu nyari gue. Gue tau sekarang dia sedang dalam masalah.

UntitledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang