Part 8

20 1 0
                                    

Author Pov

Bersamaan dengan Lazuardi yang sedang menatap seorang perempuan yang menarik perhatiannya, muncullah Ochi disamping perempuan tersebut. Ochi melangkah menuju tempat dimana Lazuardi, Reynold, Fahmi, dan seorang teman yang tidak diundang yaitu Arif.

"Hai, gue duduk di sini yah". Sapa Ochi, dan itu membuat Lazuardi menoleh kearah sumber suara tersebut.

"Silahkan nyonya". Begitu kata Fahmi sambil seperti mempersilahkan majikannya untuk duduk.

Lazuardi kembali menatap tempat dimana perempuan tadi berdiri, namun nihil.

Cewek yang tadi kemana. Batin Lazuardi.

"Apa sih Di? Ngelamun aja". Tanya Ochi yang sedari tadi mencuri pandang ke arah Lazuardi.

"Engga, lagi mikirin aja kenapa bumi itu bulat". Jawab sekenanya.

"Anjir, sok pemikir lo". Tawa Arif

Lazuardi kembali menyeruput es jeruknya, tak sengaja ia menangkap sorot mata Ochi yang sedang menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Tiba-tiba Lazuardi teringat dengan pernyataan Senja kalo, Ochi suka sama lo, Ar.

Bersamaan dengan apa yang dipikirkannya Lazuardi langsung mengalihkan pandangannya.

Ini engga beres, begitu kata batinnya.

Setelahnya Lazuardi memfokuskan diri mencari sosok perempuan tadi. Isn't love at the first sight?

"Nyari apa lo? Senja?" tanya Reynold sambil menyungging bahu Lazuardi.

"Anjir!! Engga, gue nyari cewe. Dedek emeshhh, cantik brooo". Begitu kata Lazuardi dengan nada suara sedikit keras, bertujuan agar Ochi mendengar pernyataan dari mulut Lazuardi.

"Anjaaayyy. Belum apa apa lo udh gerak cepat". Sahut Fahmi sambil tertawa.

"Gue kira lo engga suka dedek emesshh". Begitu kata Arif.

"Yang penting narik perhatian gue, gue embat bro. Kecuali tante tante yah". Terlihat Ochi yang sedikit agak kesal dengan pembicaraan laki-laki yang ada di depannya.

Tertawalah mereka berempat, kecuali Ochi yang memainkan hp nya.

"Senja!!!" Teriak Fahmi, ketika ia melihat Senja, Anya, dan Tari.

Senja menoleh kearah sumber suara, dan ia tersenyum. Senyumnya, engga akan ada seseorang yang engga terpikat dengan senyuman Senja.

"Surga dunia, damai banget gue". Kata Arif ketika ia melihat Senja tersenyum.

"Anjir emanglah Senja". Puji Fahmi.

Begitu pula terlihat ekspresi terpesona di wajah Lazuardi dan Reynold, namun berbeda dengan Ochi.

Senja menghampiri meja tersebut, namun terlihat langkahnya sedikit ragu ketika ia melihat sosok Arif. Namun, ia tidak mau menunjukan kelemahannya. Senja melanjutkan langkahnya, bersamaan dengan Anya dan Tari.

"Haaaiii". Masih dengan senyum yang begitu sangat mempesona.

"Lo bisa engga sih biasa aja". Canda Fahmi.

"Gue biasa aja kali Mi". Dibarengi dengan wajah heran Senja.

"Kalo lo terus kaya gitu, lama lama gue bisa suka sama lo". Ungkap Fahmi jujur, siapa pula yang tidak tertarik kepada Senja tidak terkecuali Fahmi.

"Iiiihhhh apa coba". Begitu kata Senja cuek.

"Hai Senja, apa kabar?" tanya Arif yang baru sadar dari lamunannya.

UntitledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang