Part 13

23 0 0
                                    

Author Pov

Tepat pukul 10 malam Lazuardi baru sampai rumahnya. Rumah Lazuardi sudah sepi, entah ayahnya belum pulang atau bahkan sudah pergi tidur.

Ia melanjutkan langkahnya menuju lantai 2 rumahnya, terukir senyum diwajahnya selama langakah menujur kamar milik Lazuardi.

Betapa senangnya ia hari ini, betapa menghibur Senja sangat membuatnya begitu senang. Atau bahkan mendengar Senja yang akan menyerah pada Tommy yang membuatnya tambah senang?

Ketika ia melanjutkan langkah menuju kamarnya, ia melewati kamar adikanya, Assyifa yang masih terdengar sayup-sayup suara yang Lazuardi yakini itu suara berasal dari laptop milik adiknya itu.

Lazuardi membuka pintu adiknya, "heh!" Assyifa yang sedang terbaring tidur sambil memfokuskan matanya ke layar laptop miliknya, kini ia melirik ke arah sumber suara yang sedikit menganggetkannya.

"Ngagetin ih", Lazuardi menempatkan bokongnya di atas kasur milik Assyifa.

"Lagian serius amat sih lo, lagi ngapain?", Lazuardi menengok sebentar ke arah laptop Assyifa, "korea lagi?"

Assyifa hanya mengangguk. "Duh gue takut lo jadi gila". Begitu kata Lazuardi sambil melirik Assyifa.

"Apaan sih?", dengusan sebal keluar dari Assyifa.

"Lo bayangin deh, tiap hari lo liatin tuh film korea. Lama-lama lo bisa terobsesi tau Fa".

"Heh! Lo pikir gue seimajinatif itu kak? Gue masih normal kali, ya sekarang aja tiap hari lo liat film action sama horor lo jadi terobsesi?" Assyifa membela diri.

"Ya engga juga sih, gue cuman takut aja gitu Fa".

"Ciiihhh. Lagian ngapain sih lo ke kamar gue kak? Masih pake seragam pula".

Lazuardi nyengir.

Assyifa mem-pause film korea yang sedang ditontonnya. "Kemana aja lo? Baru pulang jam segini".

Kembali, Lazuardi mengukir senyumnya. "Habis ngapel".

Assyifa mengernyitkan dahinya, pasalnya kakaknya itu tidak memiliki pacar. Sehingga, ia sedikit merasa heran dengan jawaban kakaknya tersebut.

"Mukanya engga usah serius gitu kali Fa". Lazuardi menutup muka Assyifa dengan tangan yang belum ia cuci.

Kontan saja membuat Assyifa naik pitam, "Lazuardi! Gue udah cuci muka. Tangan lo kotor belum dicuci, kotor ih!"

Lazuardi tertawa sambil keluar dari kamar Assyifa sebelum lemparan bantal menuju dirinya.

Tersisa Assyifa di kamarnya yang sudah benar-benar emosi karena kelakuan kakaknya tersebut.

Dasar Lazuardi jail.

*****

Lazuardi Pov

Gila apa pak Herman rajin banget, guru lain belum pada masuk lah dia sok teladan banget.

Hari ini tepat hari ke tiga masuk semester ganjil, tapi yang bikin gue males sekarang adalah keberadaan pak Herman yang super rajin.

"Anjir males banget gue". Keluh Fahmi sambil meletakan tangannya di kepalanya.

"Sama aja gue juga mi, kerajinan banget tuh orang". Tunjuk gue ke pak Herman yang sedang menerangkan pelajaran kimia.

"Jangan pada ribut itu yang ditengah". Pak Herman sedikit terganggu oleh suara gue dan Fahmi yang memang sengaja dikeraskan.

UntitledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang