Author Pov
Fahmi membuka botol minuman bersoda miliknya. "Gue jadi penasaran sama yang namanya alkohol".
Terdengar suara batuk dari Lazuardi yang sedang meminum jus miliknya, "goblok!" Lazuardi menoyor kepala Fahmi. "Gila emang", Reynold menjitak kepala Fahmi.
Saat ini Lazuardi, Fahmi, dan Reynold sedang berada di cafe milik kakak Reynold. Tempat favorit mereka bertiga, ketika sepulang sekolah.
Ketiga sekawan ini memang termasuk nice guy, tidak pernah melanggar peraturan, menuruti apa kata orang tua, selalu mengerjakan tugas walau suka mencontek, tidak suka membolos kecuali sedang sakit atau sedang ada keperluan keluarga, nge-drug apalagi itu tidak pernah, keluyuran malam pun mereka hanya pergi untk nongkrong di bengkel milik Pak Roni.
Tak hanya berlabel nice guy, track recor mereka di sekolah pun bagus. Lazuardi yang menjadi anggota futsal SMA Bina Bangsa, memiliki skill yang sangat mempuni sebagai seorang striker, walau kedudukannya bukan sebagai kapten atau ketua ekskul futsal sekolahnya, ia tetap mempesona.
Fahmi yang seorang kipper tim futsal SMA Bina Bangsa, tidak kalah mempesonanya. Berbeda dengan Reynold, yang lebih memilih ekskul musik, Reynold merupakan seorang gitaris dari salah satu band ekskul musiknya. Kemampuannya bisa menjadikan modal ia untuk mendekati wanita-wanita, contohnya saja Risa yang pernah terkena pesonanya.
Walau mereka memiliki skill yang cukup mempuni dibidangnya masing-masing, tidak menjadikan mereka sebagai kelompok most wanted sekolahnya. Mereka bertiga masih kalah pamor dengan Danish si ketua OSIS, Aldo si ketua tim Basket, Bumi si ketua futsal, sampai dengan Hafidz si pembuat onar. Tapi bukan berarti mereka tidak dikenal, mereka cukup terkenal di kalangan angkatan, bahkan adik kelasnya.
"Lagian ngapain sih lo tiba-tiba penasaran sama yang namanya alkohol?"
"Gue sering banget dengerin si Hafidz sama rombonganya ngobrolin betapa enaknya mabok, Nol". Reynold mengernyitkan alisnya, "gara-gara itu doang?"
"Mumpung masih muda bro, jadi seengganya kita keluar sedikit dari comfort zone kita bro".
Lazuardi mengangkat kepalanya, "kalo keenakan gimana? Terus sekarang lo penasaran sama alkohol, kalo keterusan lo bisa penasaran juga sama yang namanya ngobat".
Reynold menganggukan kepalanya, tanda setuju dengan ucapan Lazuardi. "Ya kan lo tanemin didalem diri lo, gue nyoba dikit cuman pengen tau rasanya doang. Gitu dong mindset nya aja yang kuat".
"Yaelah". Lazuardi dan Reynold sama sama menoyor kepala Fahmi.
Fahmi mengelus kepala miliknya, "aset gue. Jangan ditoyor-toyor kata nyokap gue nanti bisa bego". Lazuardi dan Reynold hanya bisa tertawa.
Lazuardi Pov
Senjarani: Ardi where are you? I need you now!
Tiba-tiba Senja kirim chat itu ke gue. Gue yakin sih ini pasti ada sesuatu yang kurang beres.
Lazuardi: Gue lagi di cafe kaka renol, lo kenapa? Perlu ketemu?
Tak lama dari itu Senja balas chat gue.
Senjarani: Ketemu di kopi purnama yaa Ar, gue berangkat sekarang!
Lazuardi: I'll see you there Ra.
"Gue cabut duluan yah!". Gue membawa kunci mobil yang berada di atas meja.
Fahmi menoleh ke arah gue, "kemana lo?". Gue meminum sisa jus gue, "biasa penting nih bro. Hidup dan mati".
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitled
Teen FictionLove come with a million convertation, it's just like us. Or maybe, in our first met I felt like you.