16.Titik Terang

168 15 0
                                    

Kumiko hanya tertunduk tapi tak seorang pun yang menyadari bahwa Kumiko sedang menangis.Mereka terlalu fokus dengan mobil sedan itu.Tak berselang lama mobil itu mulai melaju ke jalanan yang ada dipinggiran hutan.

Jalanan itu sangat sepi,kini hanya kedua mobil itu yang melewatinya.

Sambil melihat kaca spion yang ada didalam mobil "Bos,ini hanya perasaanku saja atau memang sejak tadi mobil van itu mengikuti kita" Hanamiya bersuara

Haizaki pun kemudian mengikuti arah pandangan Hanamiya di kaca spion.

"Sepertinya itu mobil van yang terparkir didepan sekolahku tadi" kata Haizaki heran

"Jangan-jangan kita diikuti" tebak Hanamiya

"Sial,kita harus membereskan mereka sebelum kita ketahuan" perintah Haizaki

"Tenang saja serahkan semuanya padaku"

Tak berselang lama laju mobil sedan itu melambat secara mendadak membuat Kise terkejut dan hampir saja menabrak bemper mobil itu.Refleks dia membanting setir kearah kanan.Kemudian mobil sedan itu berada tepat disamping kiri mobilnya.Lama-kelamaan mobil itu memepet mobil Kise

"Sial kita ketahuan,Midorima-cchi apa yang harus kita lakukan sekarang" tanya Kise panik

Midorima dan yang lain juga mulai panik. "Kita harus mundur,ini sangat berbahaya" sahut Midorima.

"Tapi,Akashi-kun bagaimana???" tanya Momoi

"Apa kau bodoh,si Haizaki itu orang yang berbahaya jika kita nekat melawannya bisa-bisa kita semua mati" kata Aomine

BRAK

Mobil sedan itu mulai menabrak mobil van dari samping.Mobil van mulai kehilangan kendali namun Kise bisa menstabilkannya lagi.

"Kita harus mundur" kata Kuroko reflek memegang tangan Kumiko

Terlihat mobil sedan itu akan menabrak mereka lagi "Kise injak remnya!!!" teriak Murasakibara.Kise pun refleks menginjak rem dan mereka lolos dari tabrakan itu.

"Cih,mereka lolos" kata Haizaki sambil melihat kebelakang

Hanamiya masih fokus menyetir "Sudahlah yang penting kita bisa meloloskan diri" jawabnya

Mobil sedan itu pun langsung melesat pergi.Sedangkan semua yang ada dimobil van masih shock dengan apa yang terjadi.Jantung mereka masih berdegup sangat kencang.Ini mungkin adalah pertanda bahwa Tuhan masih menyayangi mereka.Buktinya baru saja mereka lolos dari maut.

"Kumiko,apa kau baik-baik saja " tanya Kuroko yang berada tepat disampingnya.Karena saking paniknya tadi Aida yang duduk dikanan Kumiko pun tidak memperhatikan perubahan mimik wajah Kumiko.

Kumiko menoleh kearah Kuroko.Mukanya sudah pucat,matanya sembab.Tak berselang lama penglihatannya mulai mengabur hingga kegelapan menenggelamkan kesadarannya.
Dia pun pingsan

"Kumiko...Kumiko..." teriak Kuroko panik,diguncangkannya tubuh Kumiko tapi tidak ada reaksi apapun.

~ ~ ~

Kini mereka berdelapan sedang cemas menunggu dokter keluar dari ruang periksa itu.Jika yang lainnya bergerak gelisah menanti datangnya dokter tidak bagi Kuroko.Dia hanya duduk membisu,ditopangnya wajahnya dengan kedua tangan.Dari bahasa tubuhnya menyiratkan penyesalan yang teramat mendalam.

Dia sudah tidak tahu harus berbuat apa,yang bisa dia lakukan sekarang adalah berdoa kepada Tuhan untuk keselamatan kembarannya.Semoga saja Kumiko baik-baik saja.Inilah yang dikhawatirkan Kuroko sebelumnya,hanya karena beberapa bulan ini penyakit Kumiko tidak kumat tapi tetap saja tubuhnya memang terlahir lemah dan rapuh sehingga mudah sekali sakit.

Kuroko's SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang