19.Beginning

151 16 0
                                    


Kumiko POV

Ketika kubuka pintu itu,orang yang selama ini ada dipikiranku sedang terduduk di ranjang.Dia pun langsung menoleh kearahku dan tersenyum.Akhirnya aku bisa melihat senyum itu lagi.Aku sama sekali tidak bisa menahan diriku sendiri untuk tidak menghambur kearahnya.

Aku memeluknya erat,aku tidak mau kehilangannya lagi.Aku merasakan dia juga balas memelukku kemudian tangannya mengelus pelan puncak kepalaku.

"Aku akan selalu ada disini" ucapnya.Aku tidak bisa lagi menahan air mataku,suaranya yang masih parau membuatku terenyuh.Banyak sekali kata – kata yang ingin aku ucapkan tapi mulutku tidak bisa berkata.

"Sampai kapan kau akan memelukku,kau tahu aku memiliki banyak luka ditubuhku jika seperti ini terus aku bisa mati" kata Akashi seraya terkekeh.Aku pun langsung melepaskan pelukanku. Aku tidak bisa menahan tawaku mendengar ucapannya.

"Kau ini" kataku seraya memukul pelan lengannya.

"Aw aw aw sakit" katanya mengaduh kesakitan walaupun aku tau itu hanya pura-pura.

"Hentikan itu Akashi-kun"

"Hehe akhirnya aku bisa melihat tawamu lagi"

BLUSH...Seketika itu pula aku merasakan pipiku memanas.Aku yakin sekarang mukaku pasti sudah semerah kepiting rebus.Untuk menyembunyikan aku pun menundukkan kepalaku.Akashi kemudian terkekeh,pastinya aku sudah ketahuan.

Pintu kamar terbuka menampakkan Kise,Momoi,Aida,Murasakibara,Aomine,Midorima serta Kakakku.Terimakasih semuanya,kalian telah menyelamatkanku.

"Doumo (halo)" sapa Akashi

"AKASHI" kata mereka semua serentak.

Akhirnya kami bisa berkumpul lagi dan aku sangat senang sekali.Tawa dan senyum yang hilang dari bibir kami kini telah kembali.

~ ~ ~

Mayuzumi POV

Kumiko-san tampak ragu-ragu membuka pintu itu,dia tampak termenung sejenak sebelum membuka pintu itu.Saat pintu itu dibuka seorang pemuda bersurai merah langsung menoleh dan tersenyum kearah Kumiko.

'Dia tampan' batinku.

Dalam sekejap Kumiko sudah menghambur ke arahnya."Teman,hah?" kataku tak percaya,padahal dia bilang hanya sekedar sahabat kan?! Tapi bahasa tubuh dan aura mereka menyiratkan hubungan yang lebih.

Eh,kenapa aku jadi marah-marah begini.Arrggghh apa yang dipikirkan otakku ini.Aku pun langsung melenggang pergi ke ruang kerjaku.Entah mengapa melihat itu membuatku sakit.Sampai disana Takao sudah duduk di balik mejaku.

"Ada apa Takao-san?"

"Seharusnya aku yang berkata seperti itu,bukankah kau janji akan menceritakaan sesuatu padaku,Mayu-chan" alibinya.Aku sudah tidak bisa mengelak lagi,mau tidak mau aku juga sudah janji.

"Ini ada hubungannya dengan pasien yang aku tangani itu" jelasku

"Siapa??? Wanita tadi?" aku pun hanya mengangguk.

"Jangan – jangan kau sudah menghamilinya?" ucapnya

"BAKA! Jangan asal bicara.Aku tidak akan pernah melakukan hal seperti itu" kataku protes,anak ini benar-benar menyebalkan

Takao hanya terkekeh "Gomen,aku hanya bercanda.Memangnya ada apa dengan gadis itu? Apa kau tidak mampu menanganinya?"

"Bukan,bukan itu.Saat dia terbaring tak sadarkan diri itu bukanlah masalah aku masih melihatnya seperti pasien yang lain,tapi ketika dia sadarkan diri dan pandangan kita bertemu entah mengapa dia menjadi sosok yang lain bagiku" jelasku panjang lebar kepada Takao

Kuroko's SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang