Kumiko kini duduk dibangku ruang tunggu,entah apa yang sedang ia tunggu yang jelas dia ingin mencari suasana baru. Dia merasa sesak melihat kembarannya yang dipasangi banyak alat dibadannya.
"Kau melakukan suatu hal yang benar" sebuah suara dari bangku dibelakangnya mengagetkannya,dia kenal dengan suara ini. Kumiko hanya diam saja menunggu orang itu bicara lagi.
Segepok uang dia taruh dibangku sebelah Kumiko "Atas keputusanmu itu aku akan memberimu kompensasi"
"Saya menolaknya" Kumiko langsung menolaknya
Ayah Akashi terkekeh "Dasar keras kepala"
"Cinta bukan sesuatu yang bisa dibeli dengan uang" kata Kumiko tegas,dia tidak gentar walau menghadapi seseorang yang menyebabkan kakaknya terbaring disana
"Cih" Ayah Akashi berdecih "Jika kau masih ingin kembaranmu itu hidup,ambil uang ini dan hadiri acara ini pekan depan" lanjutnya seraya menaruh undangan diatas uang tadi lalu melenggang pergi
Kumiko menunduk,diliriknya undangan itu. Hatinya mencelos,pria pujaannya akan segera meresmikan pertunangannya dengan Alex didepan orang banyak. Sebenarnya dia tahu semua sikap kasar Akashi kepadanya selama ini hanya akting belaka namun tetap saja hatinya terasa sakit ketika melihat Akashi bersama Alex.
Kumiko mengambil undangan itu kemudian meremasnya hingga tak berbentuk lagi. Dia ingin sekali berbicara dengan Akashi walau hanya sebentar tapi keadaan yang membuat hal itu tabu. Selama ini selalu ada mata-mata yang mengawasi mereka berdua,bahkan pada hari itu,hari dimana dia memutuskan Akashi dia sempat melihat ada orang yang mengawasi dibalik pintu. Dia yakin Akashi juga melihatnya.
Jam 12.00,waktunya untuk jam makan siang.
"Yo Mayu-chan" sapa Takao yang memasuki ruangan Mayuzumi. Mayuzumi hanya melambaikan tangan dan tersenyum. Dia sedang fokus dengan sebuah catatan medis.
"Apa itu? Catatan medis? Punya siapa??? Kuroko Tetsuya" Takao munghujani Mayuzumi dengan berbagai pertanyaan yang anehnya dia jawab sendiri
Mayuzumi menyeruput kopi yang ada dimejanya "Hn" jawabnya
Awalnya Takao biasa saja namun sepertinya otaknya mencerna sesuatu dia langsung berteriak heboh "BUKANKAH DIA KEMBARANNYA KUMIKO-CHAN???"
Mayuzumi refleks menutupi telinganya karena tak kuasa mendengar pekikan Takao. "Kenapa sih kau berteriak,berisik" protes Mayuzumi
"Maaf kelepasan. Oh ya bukannya pasien bernama Kuroko itu yang menangani dokter lain"
"Aku hanya penasaran,apa yang terjadi padanya"
"Kau khawatir dengan Kumiko kan?"
"Hn. Sudah 1 minggu lebih seharusnya Kuroko-san sudah siuman,aku merasa kasian dengan Kumiko-chan" raut wajah Mayuzumi berubah menjadi sendu kala membahas tentang Kumiko
Takao mengangguk "Aku tahu perasaanmu,tapi lebih baik kita isi perut kita dulu agar nanti bisa berpikir jernih"
"Kau ini makan saja yang kau pikirkan,baiklah ayo"
Sampai di lobby rumah sakit,mata elang Mayuzumi menangkap sosok yang sedang dikhawatirkannya tengah duduk tertunduk. Mayuzumi menghentikan langkahnya. Takao yang berada dibelakang Mayuzumi tidak tahu jika dia berhenti tiba-tiba,alhasil Takao menabrak Mayuzumi.
"Aw,bisa tidak sih kalau berhenti janggan tiba-tiba" seru Takao,tak ada reaksi dari Mayuzumi. karena merasa diabaikan Takao pun melihat kemana arah Mayuzumi melihat. Gadis itu. Mayuzumi melihat gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kuroko's Sister
Fanfiction"Nii-chan" teriak seorang gadis yang suaranya sudah familiar ditelingaku. Seketika aku langsung menoleh kebelakang dan benar saja dia adalah orang yang aku kenal,orang yang selalu ada disisiku dan satu-satunya keluarga yang aku anggap Dialah...