Summer Night

747 59 10
                                    


Summary : Malam musim panas terasa panas.

SungJong datang hanya untuk mengerjakan tugas tapi, MyungSoo ingin lebih.

A Ficlet.

"Sudah puas menatapku?"

"Belum" Ucap MyungSoo─kelewat─terus terang.

SungJong mengalihkan pandangannya dari buku tulis. Menatap MyungSoo tak percaya. "Apa?!" Sudah dua puluh menit ia hanya ditatap oleh si mata elang. Wajahnya sudah hampir berlubang.

"Aku masih belum puas memperhatikanmu" Jawab MyungSoo dengan senyum.

"Jadi, kapan tugas ini akan selesai?" SungJong kembali menunduk dan mulai menulis lagi. "Cepat kerjakan"

Tapi MyungSoo masih seperti tadi. Dengan posisinya yang tengkurap menghadap SungJong dan tangan menopang dagu lancip-nya. Tumpukan buku-buku di depannya sama sekali belum disentuh sejak SungJong datang tadi. Dibanding melihat tulisan-tulisan di atas kertas kusam, lebih baik ia menatap kekasihnya yang cantik ini.

"Hyung! Tolong ya.." SungJong menaruh pulpen. "Sampai kapan Hyung akan seperti ini? Aku datang karna Hyung mengajak 'ku mengerjakan tugas, bukannya untuk ditatap begini"

MyungSoo terpaku menatap gerak bibir SungJong yang sedang mengomel itu.

"Hyung. Kau tak mendengarkan 'ku ya?"

Tak menjawab, MyungSoo tiba-tiba menutup semua buku-buku SungJong lalu melemparnya ke lantai.

Mata SungJong membulat. "Hyung!"

"Kau mau camilan?"

"Ha??"

"Akan aku ambilkan" MyungSoo bangkit turun dari kasur dan keluar kamar.

SungJong hanya menghela nafas. Ia melirik Air Conditioner yang terus meniupkan udara dingin. Dengan jelas ia ingat sudah mengatur suhu paling rendah tadi. Sepertinya musim panas kali ini akan lebih panas lagi dari sebelumnya. SungJong merebahkan tubuhnya. Kasurnya benar-benar empuk. Sangat nyaman. Dan aroma kekasihnya menguar dari sprei warna biru langit ini. Ia berguling dari satu sisi kasur ke sisi yang lain. Ukuran kasur ini terlalu besar untuk satu orang.

Huft.

Menyebalkan. Ini semua gara-gara PR Fisika sialan itu. SungJong sudah jelas tertipu telak. MyungSoo menggunakan alasan PR untuk membuat SungJong datang ke rumahnya. Dan lihat. Sekarang ia terjebak di kamar MyungSoo. SungJong mendengus. Tiba-tiba matanya terfokus pada sesuatu di atas nakas.

Apa-apaan! Demi apa si MyungSoo masih memajang foto itu? Foto mereka berdua saat pesta Halloween tahun lalu. Sumpah. Itu foto terjelek yang pernah ada. SungJong sudah pernah menyuruh MyungSoo membuangnya tapi, kini benda itu masih tersandar rapi di tempatnya. Dimana MyungSoo sok sempurna itu? Kali ini SungJong akan protes dan melakukan demo.

Ceklek.

Pintu terbuka. MyungSoo masuk dengan membawa nampan yang berisi dua gelas susu dan sepiring oreo.

SungJong bangkit. "Wahh..." Ia spontan berdecak kagum. Itu benar-benar camilan favoritnya.

MyungSoo meletakkan nampan tepat di hadapan SungJong. Ia tersenyum. SungJong sangat mudah senang dengan hal-hal kecil. Termasuk oreo.

Tak butuh waktu lama untuk memindahkan keping-keping oreo ke dalam perut. Mereka sudah melahap setengahnya.

"Kau benar-benar merencanakan semua ini, Hyung?"

Sweet MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang