~Ten~ Mengenalnya lebih dekat

30 5 0
                                    

"Gue hmm.. khawatir"Kata Bastian, gue mengerutkan dahi karena bingung.

"Lo khawatir kenapa? Bukannya hanya berdarah biasa, ya?"Tanya gue.

"Hmm, nanti lo akan tau kenapa kita khawatir"Kata Alex ke gue.

"Gue penasaran"Kata gue.

"Gue gak bisa kasih tau lo dulu"Kata Alex ke gue lagi.

Setelah itu hening, semua sibuk dengan pikiran masing-masing.

---

Satu jam sudah kita menunggu akhirnya dokter keluar dari ruangan UGD. Dengan kepanikan gue, Alex, dan Bastian menghampiri dokter itu.

"Dok, Gimana keadaan adik saya?"Tanya Bastian ke dokter itu.

"Owh, anda keluarganya?"Tanya dokter itu.

"Iya dok, saya kakaknya"Kata Alex dan Bastian kompak.

"Ikut saya ke ruangan saya, dan untuk anda yang bukan keluarganya anda boleh menjenguk pasien"kata dokter itu lalu pergi dengan Alex dan Bastian. Karena sudah diizinkan masuk, gue langsung saja menggunakan baju steril sebelum masuk ke dalam. Gue melihat Camela yang terbaring damai di tempat tidur rumah sakit. Dengan melihat lo tenang seperti ini saja rasanya gue pengen senyum mulu, gumam gue. Entah kenapa di setiap gue dekat dengan lo rasanya beda.

Alex POV

Satu jam sudah kita menunggu akhirnya dokter keluar dari ruangan UGD. Dengan kepanikan gue, Calvin, dan Bastian menghampiri dokter itu.

"Dok, Gimana keadaan adik saya?"Tanya kak Bastian ke dokter itu.

"Owh, anda keluarganya?"Tanya dokter itu.

"Iya dok, saya kakaknya"Kata gue dan kak Bastian kompak.

"Ikut saya ke ruangan saya, dan untuk anda yang bukan keluarganya anda boleh menjenguk pasien"kata dokter itu ke gue, Kak Bastian, dan Calvin. Karena dokter menyuruh gue dan kak Bastian ke ruangannya dulu kami pun langsung mengikutinya. Setelah sampai di ruangan, dokter pun langsung berbicara.

"Hmm.., saya ingin bertanya, apakah adik anda pernah terbentur keras di kepalanya?"Tanya dokter itu.

"Iya, pernah dok"Kata kak Bastian.

"Wah, pantasan saja adik kalian mengalami kritis, saya mendapatkan luka tergores di kepala adik kalian, itu yang membuatnya tambah parah, yah selain itu pasti dikarenakan pernah terbentur keras"Jelas dokter itu.

"Hmm, jadi gimana keadaan adik saya?"Tanya gue.

"Yah adik anda masih dalam keadaan koma, tidak tentu kapan dia bangun, kalau ada keajaiban dia akan bagun hari ini juga"Kata dokter itu.

"Owh gitu yah dok"Kata kak Bastian.

"Saya sangat kagum sama adik kalian itu, karena belum ada orang yang jika sudah terbentur keras dan menyebabkan kepalanya jadi meninggalkan bekas memar, yang berarti kepalanya sangatlah rawan, sekarang saat ia terluka lagi, biasanya kalau pasien lainnya sudah lewat, yah anda mengetahui maksud saya, saya kagum sekali karena adik kalian sangat kuat"Kata dokter itu.

"Yasudah terima kasih dok, kami permisi"Pamit gue.

---

Gue dan kak Bastian pun memustuskan untuk ke ICU, yaps Camela di pindahin ke ICU. Setelah sampai gue mendengar gumam si Calvin, yaps itu mah sudah seperti berbicara biasa bukan gumaman. Gue memutuskan untuk mengetuk pintu dan berpura-pura tidak tahu.

"Eh, bro lo udah lama di situ?"Tanyanya dengan muka sedikit panik, wkwkwk kerjain ah..

"Hemm, iya gue denger lohhhh"Goda gue ke dia.

Camela Story'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang