~11~

29 6 0
                                    

Setelah gue dipindahkan ke ruang VVIP, eum gue sendiri gak tau kenapa di VVIP, belum agi si Calvin belum nampakin batang hidungnya sama sekali. Tidak lama kemudian gue mendengar suara pintu terbuka, langsung saja gue menengok ke arah pintu, dan ternyata Mami dan Papi gue dateng yey, gue seneng banget coy.

"Hai Melanya mami dan papi"Sapa mami dan papi kompak.

"Hai mi, Hai pi, Mela kangenn"Kata gue dengan nada gembira.

"Aduh Melanya mami, mami juga kangen tau, tapi jangan teriak teriak sayang"Kata Mami gue lalu memeluk gue.

"Iya mi, iya Mela gak teriak lagi deh hehe"Cengir gue.

"Ehem..., papinya gak di kangenin nih?"Dehaman papi membuat gue melepas pelukan mami lalu memeluknya.

"Iya iya Mela kangen semuanya deh"Kata gue lalu memeluk papi.

"Oh iya, Mela kok Calvin lama yah"Kata mami.

"Lah? Emang Calvin ada mi?"Kata gue.

"Iya kan dia yang bayarin uang rumah sakit kamu dan jagain kamu dari tadi, dia tadinya si pas mami ketemu di bawah katanya ke kantin sebentar, tapi kok lama yah"Jelas mami ke gue.

Tiba-tiba suara pintu terbuka lagi.

"Permisi mami, permisi papi, permisi Mela"Kata Calvin yang baru datang, wew panjang umurnya panjang umurnya wkwkwk kok malah nyanyi si, back to the topic.

"Eh, ini dia baru juga diomongin udah dateng panjang umur dia"Kata gue.

"Eh., diomongin apa nih?"Tanyanya bingung.

"Nggak kok Calv, ini tadi mami cuman jelasin ke Camela soal kamu yang tadi bayarin dan jagain dia"Kata mami gue.

"Owh gitu ya hehe"Kata dia sambil nyengir.

"Thanks yah babe"Kata gue sambil membuat nada semanja-manjanya, eww jijik sendiri gue.

"Lah? Kalian pacaran?"Tanya mami dan papi heboh.

"KAGAK MI, PI"kata gue dan Calvin kompak.

"Wedew kompak banget, jodoh kali yah"Goda mami sontak membuat pipi gue panas.

"CIE.. BLUSHING CIE..."Goda papi dan mami ke gue.

"Ih apaan si mi, pi, aku aja belum bisa move on, ups..."Kata gue kecoplosan lalu menutup mulut gue.

"APA!? Kamu belum MOVE ON dari BRENGSEK itu?"Kata mami dengan kaget lalu menekankan kata MOVE ON dan BRENGSEK.

"Mi jangan dibahas lagi...hiks"Kata gue yang sudah terisak nangis.

"Udah sayang udah jangan nangis maafin mami yah udah ungkit-ungkit lagi"Kata Mami sambil memeluk gue.

"Mi, Pi, Camela kenapa?"Tanya Calvin yang sedari tadi tidak mengerti.

"Eh.., maaf ya Calv, mungkin nanti Camela sendiri yang akan cerita ke kamu"Kata mami lembut.

"Owh iya mi gak apa apa kok"Katanya.

"Calv, temenin papi main catur dong"Kata papi gue lalu menuju sofa mengambil catur.

"Yok deh pi"Kata Calvin lalu mengikuti papi gue.

Setelah mereka sibuk main catur, mami yang sibuk menelpon, gak lama kemudian Kakak kakak gue dan temen temen gue dateng. YEAY! Mereka datang setidaknya gue gak bosen.

"Hai, adiknya kakak yang paling imut, cantik, eum apa lagi yah, ah itu aja deh"Kata Kak Agatha dengan heboh.

"Ciah elah lebay loh tha"Kata kak Alex kepada kak Agatha.

Camela Story'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang