"Ah, lagi lagi kita ditipu! Kata fansite eonni apartment Bangtan ada di sini! Sekarang mana buktinya? Tidak ada Bangtan tuh di sini!" ujar salah satu dari mereka. "Padahal aku ingin sekali bertemu dengan mereka secara langsung! Kalau melalui fan meeting kan hanya terbatas! Aku tidak cukup hanya berbicara sebentar dengan oppa oppa ku!" rengek salah satu diantara mereka."Heol, kurang kerjaan sekali mereka." bisik ku. Untung saja mereka tidak mendengarnya. Saat akan tiba di lantai 31, salah satu di antara mereka berkata, "ayo! Kita coba lantai yang ini! Kalau tidak ada juga, aku akan marah kepada fansite eonni. Tidak akan aku membeli merchandise di mereka lagi!"
Ting. Pintu lift terbuka di lantai 31. Mereka semua langsung keluar dan ahjussi langsung menurunkan ku dari 'gendongan' nya. 'Akhirnya' batinku. Ahjussi langsung seperti panik merogoh kantong celananya. Pintu lift kembali tertutup. Ahjussi langsung panik memencet beberapa tombol di handphonenya. Sepertinya ingin menelfon seseorang, dan benar saja, "HYUNG! JANGAN BUKAKAN PINTU UNTUK SIAPA PUN SEKARANG SAMPAI AKU PULANG KE RUMAH! BAHAYA HYUNG! GEROMBOLAN GADIS ITU LAGI HYUNG!" teriaknya yang membuat kuping ku berdengung. "Ya! Kau! Tidak usah berteriak ahjus--" "hmmpphh" mulutku malah dibekap dengan tangannya yang besar itu. "Iya hyung, aku akan segera pulang." lanjutnya berbicara dengan orang di sebrang sana.
Ting. Pintu terbuka di lantai 32. Aku langsung keluar. Tetapi ahjussi tidak. Aku menoleh ke belakang, "katanya kau mau menemui tem-- ya! Dasar aneh!" omel ku karna ahjussi malah menutup pintu liftnya. Benar benar manusia aneh.
*
*Aku sekarang sedang berbaring di atas tempat tidur ku. Aku lelah habis diomeli oleh paman ku yang bawel. Aku tahu dia bawel karna sayang pada ku, tapi tidak segitunya juga kali. Terlalu overprotective menurutku. "Aku sudah besar, paman." hanya itu kalimat yang bisa aku sampaikan sedari tadi.
Aku baru sadar, aku belum mengetahui siapa nama ahjussi itu. Padahal dia sudah tahu nama ku.Line! Notif line di handphone ku berbunyi. Menampilkan ' a new message from kimtae ' di layar handphone ku. "Kimtae? Siapa kimtae? Perasaan aku belum mempunyai seorang teman dari Korea. Apaka-- atau jangan jangan ahjussi?"
Ku buka line ku. Terdapat sebuah pesan yang langsung menggambarkan siapa pemiliknya.Kimtae:
Sera! Ini aku! Si tampan!Deeseradee:
Maaf, mungkin anda salah sambung. Saya tidak mempunyai teman bernama 'si tampan'Kimtae:
Terserah kau sajalah. Sedang apa kau? Apa kau sudah makan?DEG
'Oh tidak! Tidak Sera! Masa hanya karna sedikit perhatian kau sudah tidak karuan? Mungkin saja ini hanya sedikit perhatian dari paman kepada keponakannya! Iya Sera! Tidak lebih!' batin ku.Deeseradee:
Aku sedang bernafas. Aku belum makan. Kenapa memangnya? Kau mau membelikanku makanan? Silahkan. Kirim ke rumah nomor A32D ya ahjussi!Kimtae:
Terserah kau Sera, semua orang juga bernafas. Hm, untuk apa aku membelikan mu makanan? Memangnya di rumah paman mu tidak ada makanan? Makan saja makanan yang ada! Jangan manja!Deeseradee:
Heol. Untuk apa kau bertanya tapi tidak berniat membelikan ku makanan? Di sini tidak ada makanan! Aku tidak bisa memasak! Dan aku tidak manja!15 menit
25 menit
40 menit
'Tidak ada balasan. Apa dia sudah tidur?'
"Ah, untuk apa pula kau menunggu balasannya Sera?! Bodoh!"Tingnong. Bel rumah paman berbunyi. 'Siapa yang bertamu malam malam begini?' "ya tunggu sebentar!" kataku. Iya aku yang menjawab. Karna yang lain sudah tidur pulas. Aku juga heran kenapa mereka semua tidur dengan cepat.
Ku buka pintu rumah paman, tetapi tidak ada siapa siapa. Bulu kuduk ku berdiri. Ketika ku lihat ke bawah ada sebuah bungkusan kantong plastik. Kubawa masuk ke dalam."Ini bukannya mie lada hitam yang sering disebut sebut Shila itu ya? Siapa yang mengirimnya? Apa ini untuk pam-- ahjussi!" teriak ku. Ku buka lagi pintu rumah paman, aku berlari keluar namun tidak menemukan ahjussi. Lalu aku kembali masuk ke dalam.
Benar saja kan perkiraan ku. Ada notif line. Dari siapa lagi? Kalau bukan dia?
Kimtae:
Makanannya sudah sampai kan? Makan yang banyak ya cantik! Aku lelah ingin tidur. Jalja!'Cantik. Cantik. CANTIK.'
DEG.
Ah, aku benar benar gila. Jantung ku terus berdetak karna seorang ahjussi.Deeseradee:
Gomawo ahjussi!! Ahjussi memang jjang! Aku akan makan dengan lahap! Jalja! Tidur yang nyenyak ahjussi!><*
*
*Sudah 2 hari yang lalu ahjussi tidak membalas pesan ku. Dia juga tidak terlihat di taman. Ah sudahlah, kenapa aku harus memikirkannya? Sebaiknya aku bersiap untuk nanti sore. Karna nanti sore akan ada konser yang dibilang oleh bibi Inha. Kata bibi Inha, aku harus dandan yang cantik. Agar salah satu di antara mereka ada yang tertarik kepadaku, hahaha. Ada ada saja!
*
*"Dee, turun sekarang! Makan siang sudah siap! Kita harus bergegas agar tidak terlambat datang!" teriak bibi dari dapur. "Iya bi, aku sedang menguncir rambut ku sebentar."
Selesai makan siang, aku dan bibi langsung berangkat ke tempat konser. Kata bibi sih, agar tidak terlambat. Mangkanya jam segini sudah jalan. Padahal konsernya mulai pada jam 4.
Sesampainya di tempat konser, bibi langsung berkeliling keliling untuk membeli beberapa atribut untuk ku dan untuk bibi sendiri pastinya. Sepanjang mata memandang aku banyak melihat tulisan 'Bangtan Boys' 'Bangtan Sonyeondan' dan 'BTS'.
"Oh, jadi hari ini ada 3 boyband yang datang ke sini? Aku kira hanya satu. Pantas saja tempatnya seluas ini." oceh ku "tapi sebentar, BTS?--"
*
*TBC.
------------------------------------------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
Ahjussi! Saranghamnida!
FanfictionNiat awal ku ke sini hanya untuk melanjutkan study ku, kenapa aku bisa menjadi terjebak di dalam hidupnya ahjussi ini sekarang? - Deesera Note: cerita murni datang dari imajinasiku, maaf kalau ada kesamaan tokoh/alur. Aku bersumpah tidak berniat mem...