Sebentar, berarti kalau kemarin ada insid-- yang kemarin berlumuran darah itu..
Adalah member BTS? Wah daebak! Pantas saja kemarin banyak wartawan berdatangan.*
*Hari semakin gelap. Aku bersiap untuk pulang ke rumah. Namun, tiba tiba ada panggilan masuk yang berasal dari paman,
"Yeoboseyo?", "Dee, dimana kau sekarang? Kau pergi ke rumah sakit saja. Paman dan bibi sedang membawa Yian untuk check up. Di rumah tidak ada orang soalnya. Daripada kau sendirian, lebih baik kau menyusul ke sini.", "baiklah paman. Tunggu aku ya." balas ku sembari mematikan telfon.
"Jadi, aku harus mengantar mu kemana?" tanya Minki oppa. "Hmm, sebenarnya, aku disuruh oleh paman ku untuk pergi ke rumah sakit saja. Karna di rumak ku tidak ada orang. Apakah itu merepotkan mu oppa?", "tidak sama sekali, Sera. Kau ini sudah seperti adik ku. Masa iya aku meninggalkan adik ku sendirian di malam hari seperti ini?" jawabnya.
Ya tuhan, padahal belum terhitung sehari sejak aku berkenalan dengan oppa. Tetapi dia sudah menganggapku seperti adiknya sendiri. 'Sudah tampan, baik pula.' batin ku. Segera setelah itu aku bergegas diantarkannya ke rumah sakit.
*
*Lift hampir tertutup kalau saja tidak ada orang yang menahannya. Ku tundukkan badan ku sedikit, "kamsahamnida." ucapku. Ku lihat dia tersenyum.
Lift sudah berada di lantai 5. Aku harus keluar dari sini, fikir ku. Aku sekali lagi membungkuk sedikit ke arah orang tadi. Lalu ku lanjutkan untuk mencari paman ku.
"Paman!" panggil ku ketika aku melihatnya. "Oh, kau sudah sampai. Pas sekali. Ayo kita pulang." ujarnya. Aku pun membantu paman membawakan kereta bayi milik Yian. Sedangkan paman membawakan tas perbekalan Yian, dan bibi sendiri menggendong Yian.
Kami turun ke tempat parkir. Sesampainya di tempat parkir, "AH YA AMPUN!" teriak paman. Aku kaget dibuatnya. "Ada apa oppa?" tanya bibi. "Obat! Obat untuk Yian tertinggal di ruang tunggu yang tadi!", "ya ampun, kau selalu saja panik. Padahal kan tinggal diambil. Tidak usah pakai teriak teriak segala." balas bibi.
"Dee, tunggu di sini. Bibi ingin menemani paman mengambil obat Yian. Jangan kemana mana!" perintah bibi. Alhasil, aku harus menunggu paman dan bibi di parkiran, sendirian. Kulihat dari jauh, ada orang yang berjalan ke arah ku. Lebih tepatnya ke mobil yang berada di samping mobil paman ku.
'Oh, itu kan tuan lift!' batin ku. Aku tersenyum ke arahnya. Ku lihat ia sedang mendorong kursi roda. Di kursi roda tersebut terdapat seseorang dengan balutan kain tebal di kepala nya. Orang itu seperti--
"Ahjussi!" teriak ku. Dia menoleh ke arah ku. Benar saja, itu ahjussi. Tapi kenapa kepalanya dibalut perban? Apa dia habis kecelakaan?
Kudatangi dia sembari membawa kereta bayi Yian. "Ada apa dengan kepala mu?" tanya ku membuat dirinya panik. Aku sendiri tak faham kenapa ia memasang muka seperti itu. "E eh-- ini, aku tidak sengaja terpeleset. Lalu kepala ku terbentur lantai, menyebabkan kepala ku menjadi bocor, hehehe." jawabnya. "Ck. Kau itu sudah tua kenapa masih bisa terpeleset? Aneh! Aku kira kau marah karna aku tidak menyemangati mu." balas ku.
"Kau mengenalnya?" tanya tuan lift kepada ahjussi. "Iya. Dia tetangga kita, namanya Sera. Sera perkenalkan, dia teman seapartment ku.", ujar ahjussi. Dan tuan lift berkata, "hei, untuk apa kau mengenalkan aku padanya? Siapa yang tidak mengena--" , "untuk apa kau ke sini? Kau sakit?" potong ahjussi. "Eo? Aku ke sini untuk menemui paman. Paman habis mengantar Yian untuk check up.", "oh begitu. Kalau begitu, aku pamit duluan ya! Nanti aku akan mengirim pesan. Ayo Jimin!" ujar ahjussi. "Baiklah, annyeong!" balas ku.
*
*Sesampainya di rumah, aku jadi teringat dengan ahjussi,
Deesera:
Ahjussi! Cepat sembuh ya, agar kita bisa bermain lagi di taman itu>.<'Oh tidak, menjijikkan sekali.' batin ku.
Kimtae:
Gomawo!>< kau rindu pada ku ya? Sampai sampai menyuruh ku agar cepat sembuh..Kimtae:
Walaupun kepala ku diperban, aku masih bersedia bermain dengan mu kok. Apapun akan ku lakukan untuk Princess ku!!><Deesera:
Heol. Aku tidak merindukan mu kok. Percaya diri sekali kau, wle! Princess? Siapa princess?Kimtae:
Bukan percaya diri. Tapi memang nyatanya kau merindukan ku bukan?
Princess? Princess ku bernama Deesera. Seorang gadis cantik yang saaaangat banyak bicara. Tetapi menggemaskanDEG.
MATI SAJA KAU AHJUSSI.Deesera:
Heol! Aku tidak akan termakan rayuan mu ahjussi tua!Kimtae:
Biar tua, yang penting tampan. Sudah sudah, tidur sana! Kau bisa telat kuliah besok. Aku tidak mau disalahkan ya kalau kau besok telat.Deesera:
Ne, ne, ahjussi.Kimtae:
Jalja! Jangan lupa mimpikan aku dalam tidur mu ya!><Deesera:
Heol.Kimtae:
Hei-_- TIDUR!Read.
*
*TBC.
------------------------------------------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
Ahjussi! Saranghamnida!
FanfictionNiat awal ku ke sini hanya untuk melanjutkan study ku, kenapa aku bisa menjadi terjebak di dalam hidupnya ahjussi ini sekarang? - Deesera Note: cerita murni datang dari imajinasiku, maaf kalau ada kesamaan tokoh/alur. Aku bersumpah tidak berniat mem...