part 6

821 67 0
                                    


Ketika ku nyalakan handphone, terdapat 3 pesan masuk. Dan semuanya berasal dari ahjussi. Ku kira dia sudah melupakan ku. Ternyata aku salah.

Deeseradee:
Menyemangati untuk apa? Memangnya kau ingin mengikuti pertandingan apa? Maaf aku baru bisa membalas pesan mu. Tadi aku mematikan handphone ku, karna aku sedang menonton konser. Mian.

5 menit
15 menit
45 menit

Tidak ada satupun balasan darinya. 'Apakah dia marah karna tadi aku tak membalas pesannya?' fikirku. "Ah, mungkin dia sedang sibuk bertanding." tebak ku.

*
*

Senin pagi. Hari pertama aku masuk kuliah. Rasanya gugup harus bertemu dengan orang baru. Apalagi ini bukan negara asalku.

Aku takut. Aku takut kalau tidak ada yang mau berteman dengan ku. Meskipun aku senang menyendiri, tetapi, aku tidak bisa hidup tanpa seorang teman.

*
*

Ku langkah kan kaki ku menuju meja makan untuk sarapan. "Selamat pagi semua!" ucapku kepada paman, bibi, dan Yian yang terlebih dahulu sudah berada di meja makan. "Wah, rajin sekali kau jam segini sudah bersiap untuk kuliah. Mentang mentang hari pertama. Paling paling besok juga tidak akan sepagi ini." ledek paman ku. "Ya ampun paman. Apakah aku selalu buruk di mata paman? Aku bersiap siap sedari pagi karna memang aku mengambil kelas pagi paman, huft." jelasku.

"Hahaha, santai saja Dee. Paman hanya bercanda. Kau ini susah sekali untuk diajak bercanda." tutur paman ku yang hanya aku balas dengan memutar bola mata ku, jenuh. 'Memangnya kapan paman tidak bercanda? Heol' batinku. "Sudahlah oppa. Dee bisa terlambat kalau kau terus mengajaknya bicara. Lebih baik kau ganti baju. Karna kau harus mengantar Dee ke kampusnya.", "tidak apa bi. Aku bisa ke kampus dengan menaiki bus.", "setidaknya biarkan paman mu mengantarmu di hari pertamamu Dee.", "baiklah."

*
*

Di sinilah aku, di depan kampus baru ku. Menatap sekeliling. "Luas sekali," gumam ku. Aku bingung harus pergi kemana. Di sini terlalu banyak gedung. Tidak mungkin kan aku memasuki gedung gedung tersebut satu persatu?

Kuberanikan diri untuk bertanya kepada dua orang yang sedang berada di taman kampus. "Permisi, aku ingin bertanya. Apakah kalian tahu dimana gedung fakultas ekonomi?" tanya ku. "Wah, kebetulan sekali, kami juga ingin ke sana. Apa kau mau ke sana bersama kami?" tanya nya mengajak ku. "Wah, baiklah jika kalian mengizinkan." jawab ku sembari memberikan senyuman termanis ku.

"Ngomong ngomong, siapa nama mu? Kau bukan orang Korea ya? Logat Korea mu aneh, hehehe." ujar perempuan tersebut. "Nama ku Deesera. Panggil saja Sera. Aku berasal dari Indonesia. Kalian sendiri?" tanya ku balik. "Ah, begitu rupanya. Perkenalkan, nama ku Jung Hara. Biasa dipanggil Si Cantik Hara. Senang berkenalan denganmu. Semoga kita bisa menjadi teman yang baik ya." ucapnya tulus sembari mengulurkan tangannya agar bisa berjabat tangan dengan ku.

"Heol. Jangan dengarkan dia Sera. Seumur umur aku berteman dengannya, tidak pernah ada yang memanggilnya 'Si Cantik Hara'. Mengada ngada saja. Oiya perkenalkan, nama ku Kim Minki. Senang berkenalan denganmu." ucap lelaki di sebelah Hara sembari mengulurkan tangannya kepada ku. Aku hanya bisa tersenyum melihat kedua sahabat ini bertingkah dihadapan ku.

*
*

"Oooh jadi kau baru berumur 17 tahun. Pantas saja muka mu terlihat sangat muda. Berarti kau anak yang pintar ya? Sampai sampai sudah kuliah di umur mu yang baru 17 tahun." ujar Hara eonni. Kenapa kubilang Hara eonni? Karna dia dua tahun lebih tua dibanding aku.

Aku senang ternyata aku satu jurusan dengan Hara eonni dan juga Minki oppa. Mereka sangat terbuka terhadapku. Padahal belum terhitung sehari sejak aku berkenalan dengan mereka.

"Sera, bagaimana sepulang dari sini kau kuajak ke rumah ku? Hitung hitung sekalian untuk merayakan pertemanan baru kita." ajak Hara eonni. "Aku ikut boleh kan Hara?" selak Minki oppa. "Heol. Sejak kapan kau meminta izin ke rumah ku? Biasanya juga kau langsung masuk saja setibanya di depan rumah ku. Bagaimana Sera? Kau mau kan?", "baiklah eonni."

*
*

Hampir seluruh dinding tertutup poster seorang laki laki bermata sipit berkulit putih seputih salju. Di sinilah aku, di kamar Hara eonni. "Oppa, dia siapa?" tunjukku ke arah poster poster tersebut. Kutanyakan pada Minki oppa karna Hara eonni sedang di bawah mengambil makanan untuk kami.

"Oh, dia? Salah satu member bangtan boys. Namanya Suga. Hara sangat tergila gila padanya. Padahal artisnya sendiri sudah kupastikan tidak akan mengenal siapa itu Hara. Tapi Hara tetap bertekad untuk menikah dengan Suga Suga itu. Hahaha" jelas Minki oppa. "Ya! Apa yang kau tertawakan bodoh? Aku memang akan menjadi calon istrinya kok!" bentak Hara eonni yang tiba tiba datang.

"Kau menyukai siapa Sera?", "suka apanya? Aku baru 5 hari di sini masa iya sudah menyukai seseorang, hahaha, tidak mungkin eonni." elak ku. "Tidak. Maksud ku, adakah boyband yang kau sukai di Korea?", "oh itu. Aku tidak menyukai boyband eonni. Aku saja hanya tau 1 grup. Itu juga karna kemarin aku diajak ke konsernya bersama bibi ku. Kalo tidak salah nama grupnya adalah BTS.", "ya! BTS itu sama saja dengan bangtan boys! Kau kemarin ke konsernya? Aaaaah aku iri pada mu. Kemarin aku sedang di perjalanan pulang sehabis berlibur. Jadi tidak bisa menonton konser. Sebentar, kalau kau menonton konser bangtan kemarin, berarti kau melihat insiden tersebut dong?" tanya Hara eonni.

"Insiden yang mana?" tanya ku. "Ituloh! Yang V tertimpa besi ketika di atas panggung! Kau berbohong ya? Kalau kau benar menonton pasti kau tau kejadian itu!", "aku kemarin memang menonton konsernya, tetapi hanya setengah jam. Karna aku harus buru buru ke rumah sakit." ujar ku.

Sebentar, berarti kalau kemarin ada insid-- yang kemarin berlumuran darah itu..

*
*

TBC.

------------------------------------------------------

Ahjussi! Saranghamnida!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang