part 9

768 66 1
                                    


"TIDAK MUNGKIN!" teriak ku. 'Kim Tae Hyung? Apa ini benar? Id linenya ahjussi kan Kimtae. Itu sama bukan?-- tapi tidak! Tidak mungkin' batin ku. Ku lihat sekitar ku, semua menoleh ke arah ku. Ku tengok kepala ku ke arah Hara eonni. Dia sudah menatap ku dengan tatapan 'membunuh'. "Ya! Ku bilang jangan berteriak! Haish! Memalukan sekali!" omel Hara eonni.

"Eonni! Jawab aku! Apa benar lelaki tadi bernama Kim Tae Hyung? Tidak benar kan? Aku salah kan?" tanya ku. "Ya! Kau ini kenapa? Dia benar benar Kim Tae Hyung kok!" jawab Hara eonni. 'Ah tidak mungkin ahjussi. Di Korea tidak mungkin hanya satu orang yang bernama Kim Tae. Tidak mungkin. Lagi pula kalau benar, seharusnya ahjussi sudah bilang sedari awal.' batin ku.

*

Aku takut bukan main. Takut kalau orang itu benar benar ahjussi.

Sekarang giliran album milik ku untuk ditanda tangani oleh para member, dan juga giliran ku untuk berbicara empat mata dengan mereka. Termasuk orang itu. "Annyeong! Apa hari mu menyenangkan?" sapa orang yang berada tepat di depan ku. 'Ah ini ya yang namanya Jin? Kenapa aslinya malah seperti malaikat?' fikir ku.

"Ah-annyeonghaseyo. Ah, hari ini menyenangkan, sungguh." ucap ku sembari memaksakan tersenyum. Iya memaksakan. Karna aku masih khawatir dengan orang itu. Orang kedua di sebelah orang depan ku ini. "Siapa nama mu?" , "eo? Untuk apa kau menanyakan nama ku? Nama ku Deesera. Panggil saja Sera." ucap ku.

"Hah? Ahahahahaha, kau itu, lucu sekali. Kau tidak pernah mengikuti fanmeeting kami ya? Nama mu itu untuk di tulis berbarengan dengan pesan yang ku sampaikan pada album mu ini." ujarnya membuat ku malu setengah mati. Ku kira dia ingin berkenalan dengan ku.

Ku lanjut bergeser ke sebelah kanan, "ah! Kau! Calon suami Hara eonni!" ucap ku. "Ahahahaha apa maksud mu?" , "ah, ani. Mian." , "maaf untuk apa, nona Sera?" , "darimana kau tahu nama ku?" , "aku mendengarnya saat kau memberitahu nama mu ke Jin hyung." ujarnya yang ku balas dengan ber 'o' ria.

Ku lirik sampingnya. Orang itu. Suaranya pun mirip. Tapi hati ku masih mengelak kalau dia bukan lah orang yang sama dengan ahjussi. "Nah sudah. Sampai bertemu lagi Sera!" ujar pria di hadapan ku membuyarkan lamunan ku. Ku bergeser ke samping kanan. Tidak langsung berhadapan dengan orang itu. Karna aku harus mengantri sebab masih ada orang yang berbicara dengannya.

Setelah perempuan di hadapan ku selesai berbincang dengannya, segera ku rapat kan tubuh ku dengan meja pembatas antara aku dan dia. Ku lihat dia sedang meminum air putih kemasan tanpa menoleh ke arah ku. Tak lama ia selsai minum, ia langsung menoleh ke arah ku. Dengan ekspresi muka kaget.

Ku menarik ujung bibir kanan ku sedikit, sembari berkata, "kau bukan ahjussi yang ku kenal bukan?" tanya ku. "Ah! Tidak mungkin ahjussi membohongi ku. Lagi pula dia bukan seorang artis. Pasti kau bukan ahjussi kan?" sambung ku lagi meyakinkan.

Dia masih diam di tempatnya. Tidak berkedip. "YA! JAWAB AKU! AKU TIDAK SUKA DIBOHONGI!" bentak ku kesal. Dia langsung menggenggam tangan ku yang berada di atas meja. "Sera, tenang dulu. Aku bisa menjelaskan semua--" , "tidak! Kau tidak perlu menjelaskan apapun! Kau sudah berbohong! Aku tidak mau mengenal mu lagi! Aku tidak mau berkenalan dengan artis!" jawab ku sembari lari dari tempat tersebut.

Aku sudah tidak menghiraukan orang di sekitar ku lagi yang mungkin sekarang sudah terheran heran. "Deesera! Kau mau kemana?" ku dengar teriakan Hara eonni. Tapi tak ku hiraukan. Aku sudah terlanjur kecewa dengannya.

Setibanya di luar venue aku langsung memberhentikan taksi. Aku menangis. Menyesali yang terjadi. "Kenapa?" tanya ku sembari sesegukan. 'Kenapa ku harus mengenalnya? Kenapa aku harus menyukainya? Kenapa aku harus menyukai seorang artis seperti dia? Kenapa?' batin ku.

Ya. Aku kecewa dengannya. Aku menyesal telah mengenalnya. Aku menyesal telah menyukainya, bahkan telah memulai untuk mencintainya.

*

Sesampainya di apartmen, aku langsung masuk ke kamar ku. Ku rebah kan tubuh ku. Rasanya sangat lelah setelah tadi berlari agar tidak kekejar olehnya. Perlahan ku tutup mata ku yang sudah berat ini. Aku tertidur.

*
*

TBC

------------------------------------------------------

Ahjussi! Saranghamnida!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang