18 - Sayang Awak

916 34 1
                                    

I Z A T I

aku mendepakan lengan lalu angin bayu di tepi pantai menyapa lembut wajahku. tiba-tiba, lengan seseorang melingkari bahuku. lantas, aku mengangkat wajahku memandang lelaki di sebelahku. aku tersenyum sambil merenung sisi wajah daniel yang memandang ke hadapan, " like what you see? " soalnya, bibirnya mengukir senyuman sinis.

aku tersentak dan kembali memandang ke hadapan membiarkan soalan daniel terawang-awang di udara. kedua-dua belah pipiku merah menahan malu. jari telunjuk daniel mencuit-cuit pipiku, tak guna betul lah. " sayang.. awak fikir apa? " soalnya lagi tanpa henti mencuit dan mencubit pipiku.

kalau bukan sebab daniel ni boyfriend aku, dah lama aku lempar dia kat laut sana. suka hati je main-main dengan pipi peloles aku dengan jari dia yang bau macam belacan ni? say no more, fam.

aku mendecit lalu menepis jarinya yang menari-nari di pipiku. " ish! janganlah sentuh. " kataku merenung kedalam mata daniel namun sebelum aku terjatuh ke dalam renungan lembut daniel, aku pantas mematahkan acara renungan kami berdua tadi.

tak boleh nak berdrama sweet sikit dengan daniel ni, habis makin memerah pipi aku dibuatnya. haih, aku sayang daniel ni tau tapi mengenangkan hal semalam, wajahku kembali muram.

kedengaran tawa daniel bergema. " siapa suruh ada pipi comel, rasa nak gigit je tau! " balasnya dengan nada mengusik. dia menggelengkan kepalanya beberapa kali sebelum kembali memandangku. wajahnya yang serius sedikit menakutkan aku, bagaimana seorang manusia boleh berubah emosi sepantas the flash, ataupun beberapa saat seperti lelaki di hadapanku ini? entah-entah dia barry allen yang sebenar???

uishhh, bestnya ada boyfriend macam the flash. boleh bawak aku jalan-jalan ke sana sini dalam sekelip mata je, belum sempat tutup mata dah sampai. aku tersengih-sengih membayangkan adegan daniel denganku jika dia mempunyai kebolehan seperti the flash.

" spill the tea, sayang. " katanya keras, sedikit mendesakku.

suara daniel mengejutkan aku dari angan-anganku sebentar tadi. kacau betul lah dia ni, tak boleh nak berimaginasi sikit. aku menundukkan wajahku. " tak ada apalah. "

" sayang.. " serunya meleret menggunakan suaranya yang merupakan salah satu kelemahanku. " tell me, what happen? " soalnya tapi tidak lagi mendesak, nadanya yang lembut menyebabkan aku serba salah untuk tidak menceritakan kisah yang terjadi antara aku dan irisa kepadanya.

aku mengeluh. " pasal irisa lah, sayang. " kataku perlahan.

" kenapa dengan dia? " soal daniel menunduk sedikit memandangkan aku berdiri hanya separas bahunya sahaja, betapa pendeknya aku disisi boyfriend sendiri tapi tak apalah, aku suka lelaki tinggi hehehe.

" macam ni... "

flashbacks

aku mengerling wajah irisa yang termenung sambil memandang ke luar tingkap. aku memetik jariku di hadapan wajahnya menyebabkan dia seakan-akan terperanjat dari dunianya sendiri. " kau okay? " soalku prihatin.

" okay je. " balasnya ringkas.

" bohong. " kataku juga ringkas.

dia menggigit bibir bawahnya seperti menahan sesuatu yang dirahsiakannya daripadaku. " kau lupa term bestfriend kita? " soalku.

OG | Sayang AwakWhere stories live. Discover now