Part 2 - Started

180 22 6
                                    

Kikikan kecil terdengar dari bibir anak kecil berambut coklat itu. Tangannya sibuk mengelus kepala seekor kucing di pangkuannya dengan lembut. Bibirnya tak henti tersenyum bahkan terkekeh akan tingkah sang kucing yang menurutnya lucu.

"Tom!" panggilan itu sontak membuat kepala sang kucing di pangkuan gadis kecil itu terangkat. Membuat sang gadis kecil mengikuti arah pandang sang kucing. Dan saat itu pula ia melihat seorang anak lelaki berlari ke arahnya.

"Itu kucingku!" ucap sang anak lelaki. Matanya mengarah pada kucing yang berada di pangkuan gadis itu. Meski sebenarnya anak lelaki itu hanya terdiam tanpa mengambil sang kucing.

"Hey! Aku bilang itu kucingku!" ulang sang anak lelaki. Gadis kecil itu hanya menatapnya.

"Kembalikan!" lanjutnya dan kini anak lelaki itu meraih kucing itu dari pangkuan sang anak gadis. Wajah anak kecil kentara sekali kecewa.

"Dylan, kau menemukan Tom?" suara orang dewasa itu membuat sang anak lelaki dan anak gadis itu menoleh. Shilla berjalan ke arah keduanya.

"Ah ternyata benar!" ucap Shilla kemudian. Ia mengamati gadis kecil yang asing baginya. Kalau ia terka mungkin gadis kecil itu seumuran dengan Dylan atau mungkin lebih muda. Sekitar 4 tahun menurut perkiraanya.

"Dan siapa gadis kecil ini, Dy?" tanya Shilla pada Dylan. Anak lelakinya hanya menggelengkan kepalanya. Pandangan Shilla kembali pada gadis kecil berambut coklat itu.

"Hey, siapa namamu?" tanyanya langsung. Gadis kecil itu hanya menatap Shilla tanpa menjawab. Membuat Shilla memiringkan kepalanya bingung. Matanya lantas mengamati sang gadis kecil di hadapannya. Melihat mata gadis itu yang bermata biru dan berambut coklat membuatnya menarik kesimpulan bahwa mungkin anak di depannya itu tidak berbahasa sama dengannya.

"Hey sweetheart, what's your name?" ulang Shilla. Dan benar saja sang anak menjawab pertanyaanya.

"Allene" jawabnya. Shilla tersenyum lembut pada anak kecil itu.

"Hello Allene. Nice to meet you. My name is Shilla and this is my son, Dylan" ucap Shilla memperkenalkan dirinya dan Dylan. Allene hanya tersenyum kecil. Shilla maklum, mungkin Allene tipikal anak yang pemalu dan tidak mudah dekat dengan orang asing.

"Tom tadi bersamanya, Mam" adu Dylan. Shilla menolehkan kepalanya singkat sebelum ia kembali menatap Allene.

"Do you like our cat? I'm sorry if Tom was bothering you. He just so hyperactive and we kind of lost him for a moment."

"He's cute" Allene berujar. Pandangan matanya masih tertuju pada Tom dalam gendongan kecil Dylan. Shilla tersenyum melihatnya.

"You want to hold him?" tawar Shilla. Mata bulat Allene menatap Shilla penuh keraguan. Shilla menjawabnya dengan anggukan kepala. Tangannya meraih Tom yang berada dalam gendongan putranya. Meminta ijin melalui matanya kepada Dylan.

"Here, hold him" titah Shilla. Allene menurut. Tangan kecilnya meraih Tom dan kembali memeluknya seperti saat sebelum Dylan datang dan mengambil kucingnya.

"He's Tom. Nice to meet you" kata Shilla dengan intonasi jenaka. Membuat Allene menatapnya singkat dan tersenyum. Dan Shilla berani bersumpah bahwa senyum gadis cilik itu sangatlah manis.

Shilla hanya mengamati gadis cilik itu mengelus lembut puncak kepala Tom. Dylan yang ada di samping Shilla juga menatap hal yang sama. Sebuah pemandangan yang menurutnya sangat indah. Entah untuk alasan apa.

"Allene! Al baby, where are you?"

Teriakan dari kejauhan itu membuat Allene mendongak. Ia menatap seorang lelaki seperti tengah mencarinya. Dan Shilla mau tak mau mengikuti arah pandang gadis cilik itu. Ia bisa melihat seorang lelaki berdiri membelakanginya. Jaraknya cukup jauh mungkin sekitar 200 m sehingga ia tak bisa melihat jelas wajah lelaki yang memanggil Allene sedari tadi.

The Supporting RoleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang