****
Jimin dan Jungiee berjalan beriringan. Pulang bersama, berjalan kaki bersama untuk yang pertama kalinya.
"Kemana mobilmu?" tanya Jungiee. Jimin pun hanya diam, ia sedikit terkejut karna selama ini Jungiee belum pernah mengajukan pertanyaan padanya.
"YA, Park Jimin aku bertanya padamu." Ucap Jungiee kesal sembari mempoutkan bibirnya, Jimin terkekeh melihat sikap Jungiee.
"Kau berubah banyak, eoh?" ucap Jimin sembari berhenti dan di ikuti Jungiee, lalu Jimin mengacak rambut Jungiee lembut sembari terenyum.
"Maksudnya?" ucap Jungiee bingung.
"Aku sennag menjadi orang pertama yang dapat melihat sikap aslimu, yang sangat manja." Ucap Jimin sembari tersenyum dan menyentuh hidung Jungiee.
Jungiee pun menunduk karna malu, wajahnya mungkin sudah semerah tomat rebus.
"Kau lucu sekali Jungiee." Ucap Jimin sembari mencubit kedua pipi Jungiee.
"Aw, appo Jimin-ah. Aku mohon lepaskan." Rngek Jungiee sembari berusaha melepas tangan Jimin.
"Kajja, ini sudah sangat sore." Ucap Jimin sembari melepas cubitannya lalu menggenggam tangan Jungiee.
****
"Bagaimana keadaan Jungiee, apa masih sama?" ucap Jaera.
"Yah, kau tahu sendirikan waktu itu." Ucap Sojin sedih.
"Dia akan kembali, Jimin kan pernah bilang jika dia akan merubahnya." Ucap Jaera.
"Aku tahu, tapi yang aku tahu sudah ada banyak namja yang mendekatinya tapi semuanya gagal. Hati Jungiee tidak mudah dibuka, terlalu beku." Ucap Sojin.
"Aku yakin Jungiee akan kembali secepatnya." Ucap Jaera.
"Aku sebenarnya iri padamu, kau memiliki dongsaeng yang sangat sayang padamu, yang dapat mengerti dirimu, menghormatimu sedangkan aku?" ucap Sojin sembari menundukkan kepalanya.
"Aku yakin sebenarnya Jungiee sangat menyanyangimu, hanya saja ada satu kesalahan yang pernah kau lakukan atau ada satu keganjalan pada hatinya." Ucap Jaera mencoba menenangkan sahabatnya itu.
****
Jungiee dan Jimin telah sampai di rumah Jungiee.
"Aku pulang dulu, ne?" ucap Jimin. Jungiee hanya mengangguk sembari tersenyum.
Jimin melangkahkan kakinya dan baru dua langkah ia melangkah ia kembali berputar dan menghampiri Jungiee lalu mengecup pipi Jungiee. Jungiee hanya diam karna syok dengan apa yang terjadi.
Jungiee pov
Ada apa ini kenapa rasanya sangat aneh, ini adalah rasa yang pernah aku rasakan saat bersama Baekhyun oppa.
Aku pun masuk agar tidak terlalu memikirkan apa yang terjadi. Aku memasang wajah seperti biasanya.
"Sudah pulang Jungiee?" tanya eomma.
"Biasanya kau pulang bersama Sojin." Datarku.
"Dia eomma mu bisakah kau bersikap lebih sopan padanya?" ucap appa dengan nada yang sedikit tidak suka. Appa menarik nafasnya lalu menghembuskannya.
"Sojin pun eonni mu bisakah kau memanggilnya dengan eonni bukan Sojin. Hargai dia sebagai kakak mu." Lanjut appa.
Aku juga anak mu appa, apa aku tidak berhak mendapat kasih sayangmu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Will return
FanfictionSekeras apapun kau berusaha untuk menghindar dan pergi, sejauh apa pun kau berusaha untuk berlari. Hasilnya akan tetap sama, cinta itu akan kembali karna cinta sejati tahu dimana tempat yang nyaman untuk ditinggali. PLEASE UNTUK KALIAN SEMUA INI HAS...