Ketika hati memintaku kembali, logika malah meneriaki untuk pergi.
Dari kamu,
Yang dahulu pernah memintaku pergi. Namun sekarang, malah memohon agar aku membuka maaf.
Kenapa baru sekarang?
Benar juga kata logikaku. Kenapa baru sekarang? Ketika banyaknya waktu yang kamu biarkan terulur.
Toh, dia tetap kembali. Itu yang kamu inginkan dari dulu.
Hatiku berteriak dan dia menang.
Ternyata, kamu masih menjadi kunci atas pintu maaf ini.
Nov, 26
KAMU SEDANG MEMBACA
WORDS - Write It Down
Разное"Kadang kita hanyalah jiwa yang bisu. Tak mampu berkata kemudian menipu. Berharap baik baik saja, padahal sakit di jiwa. Bilang tak apa-apa, tapi berharap tatapan mengapa."