Lucunya ketika kusadari: semua patah hati selalu diawali dengan jatuh cinta yang menyenangkan.
Tadinya kupikir kau benar-benar mengucapnya dari hatimu. Ketika kau ucap satu kata murahan yang tololnya mampu buatku tersipu. Cinta.
Mengapa sulit memudarkan ingatan? Apa karena ada kau didalamnya?
Mengapa tidak pernah terpikir olehku, untuk meninggalkanmu sebelum kau yang angkat kaki lebih dulu.
Pernah. Ketika itu kujanjikan pergi sebagai ancaman. Agar ulahmu berhenti. Namun ternyata hanya wacana. Kau menukarnya dengan pelukan.
Harga diriku ternyata hanya semurah sebuah pelukan. Lebur dan luruh bersamaan dengan muaknya kudengar kau sebut-sebut tentang cinta.
Masih. Dengan tololnya aku percaya.
Feb, 1
KAMU SEDANG MEMBACA
WORDS - Write It Down
Random"Kadang kita hanyalah jiwa yang bisu. Tak mampu berkata kemudian menipu. Berharap baik baik saja, padahal sakit di jiwa. Bilang tak apa-apa, tapi berharap tatapan mengapa."