Aku tidak mahir berpuisi. Yang bisa kau baca mungkin hanya namamu dan sebaris doa. Tidak banyak sebab aku merasa tak pantas.
Bagaimana ini? Merindu saja aku malu. Apalagi mencinta?
Mencintaimu. Ah, agak terdengar mustahil. Memangnya siapa aku?
Aku tak jago bernyanyi. Yang bisa kau dengar mungkin hanya parau dan sebuah nama.
Siapa lagi jika bukan namamu? Kendati aku merasa kerdil, renjana tetap saja memanggil. Berteriak ia dan menang. Harap memang seberbahaya ini, kau pun tahu.
April, 21
KAMU SEDANG MEMBACA
WORDS - Write It Down
Acak"Kadang kita hanyalah jiwa yang bisu. Tak mampu berkata kemudian menipu. Berharap baik baik saja, padahal sakit di jiwa. Bilang tak apa-apa, tapi berharap tatapan mengapa."