"bukan aku yang sembunyikan, kau sendiri yang menjaga agar pintu itu tak diisi orang lain. selain aku. kau yang buat begitu, bukan aku." katamu malam itu.
aku merenung dalam gulungan ombak gelisah. benarkah?
"kau yang belum rela, percayalah."
benarkah?
ah, kupikir pintu hati ini tertutup atasmu. atas kunci yang kau paksa ambil dan kau sembunyikan.
rupanya aku. aku yang ceroboh menghilangkannya. sialnya, kau menjadi yang terakhir berkunjung.
Jan, 3
KAMU SEDANG MEMBACA
WORDS - Write It Down
Random"Kadang kita hanyalah jiwa yang bisu. Tak mampu berkata kemudian menipu. Berharap baik baik saja, padahal sakit di jiwa. Bilang tak apa-apa, tapi berharap tatapan mengapa."