tetaplah disana
dan kupikir kita akan aman
menyusuri selasar tanpa gandeng tangan
dan kupikir kita akan amansebab yang tersisa hanya jejak basah
dibawah pelupuk dan itu tak masalah
selagi tak lagi ada cemburu
prasangka membabi buta
kecupan berujung caci
dan yang paling kubenci,
kata pisah berkali-kaliMaret, 20
KAMU SEDANG MEMBACA
WORDS - Write It Down
Aléatoire"Kadang kita hanyalah jiwa yang bisu. Tak mampu berkata kemudian menipu. Berharap baik baik saja, padahal sakit di jiwa. Bilang tak apa-apa, tapi berharap tatapan mengapa."