Part ini sangat panjanggggggg.. Sepanjang anu Yunhyeongggg.. I'm happy if you write a comment example " fighting ", " seru ", or anything else. Cuz i need it for my spiritttt😊 so please give your comment, please. Don't be a sider reader !! Enjoyyy ~~~
Saat ini Masoon tengah menangis didalam lemari bajunya. Ia takut dengan ibu Junhoe dan juga Mina. Seminggu tinggal bersama mereka, Masoon hanya merasakan sebentar kasih sayang dari seorang nenek. Ia sekarang tidak pernah diberi makan, selalu disuruh melakukan pekerjaan, dan dipukuli oleh Mina. Kondisi Masoon pun saat ini banyak memar disekujur tubuhnya, sudut bibirnya yang masih terdapat darah yang sudah mengering dan badannya kurus.
" Hikksss.. Ma.. Masoon.. Masoon takut disini, eomma. " isak Masoon pelan agar tidak ditemukan oleh Mina, karena jika Masoon terlihat oleh Mina, maka Masoon akan segera dipukuli.
" Masoon!!! Dimana kau, hah???!! " teriak Mina yang sudah mendobrak pintu kamar Masoon. Masoon segera menutup mulutnya agar isakannya tak terdengar.
" Masoon!!! Jangan coba-coba kau kabur dari rumah ini. Dasar cucu tidak tahu diuntung. " teriak ibu Junhoe sekarang.
" Hikss.. " isakan Masoon lolos dari mulutnya.
" Ohhh.. Kau rupanya bermain petak umpat, eoh. " ucap Mina dengan nada menyeriangi.
" Jika halemoni menemukan mu kau akan dapat hukuman, sayang. " sahut ibu Junhoe lagi.
" Dia didalam lemari itu, eomma. " ucap Mina berbisik.
BRAKKKK
Ibu Junhoe membuka lemari itu dengan kasar, menampakkan Masoon yang menatapnya dengan ekspresi ketakutan.
" Kenapa kau bersembunyi, eoh?? " tanya Mina menyeriangi.
" Hiksss.. Aku ingin belsama eomma saja. Kalian jahattt!! Hikss. " isak Masoon ketakutan.
" Apa??!! Bersama ibumu?? Ibumu Jo Eun Hee itu, Masoon-ya?? " tanya ibu Junhoe bergantian.
" Nde.. Kalian jahat, tidak sepelti eomma. Hikssss.. Eomma.. Masoon takut.. " lirih Masoon.
" Tidak akan, nak. Karena kau akan menderita karena sudah membuatku menderita, Koo Masoon. " ucap Mina sambil mengelus pelan wajah Masoon. Masoon segera menepis tangan Mina.
" Jangan sentuh aku. " bentak Masoon dengan kepercayaan yang ia kumpulkan.
" Kau sudah berani pada ibumu sendiri, hah?? " bentak Mina dan segera menampar pipi mungil Masoon.
" Appo.. Hikssss.. " ringis Masoon pelan. Ia sudah tau pasti dirinya akan ditampar.
" Sekarang lebih kau sekarang cuci piring. Cepat!!!! " suruh ibu Junhoe dengan berteriak.
" Ba.. Baik, halmeoni. " jawab Masoon ketakutan dan segera pergi mengerjakan perintah ibu Junhoe.
" Hahahahaha.. Ibu dan anak sama-sama lemah. " gumam Mina menyeriangi.
" Jangan terlalu kejam pada anak kecil, sayang. " ucap ibu Junhoe mengelus surai Mina.
" Mwo?? Sejak kapan eomma jadi perhatian pada Masoon, hmm?? " tanya Mina.
" Aniyo.. Kita buat Masoon pelan-pelan merasakan penderitaan. Tapi itu semua terserahmu. Eomma akan mengikuti semua kemauanmu, sayang. " ucap ibu Junhoe lembut dan memeluk Mina.
" Gomawoyo, eomma. " sambung Mina membalas pelukan ibu Junhoe.
" Dasar tua bangka, bodoh. Kau yang akan aku buat disalahkan oleh Junhoe. Hahahaa. " tawa Mina dalam hati sambil menyeriangi sambil menatap sinis ibu Junhoe.