Hari ini Eun Hee sedang berada ditaman, dirinya sedang bersama Junhoe dan Masoon, karena sekarang Junhoe dapat bertemu dengan Masoon. Pertemuannya dengan Masoon sekarang sudah di jadwal oleh Eun Hee.
" Neomu bogosipo, appa. " ucap Masoon segera memeluk Junhoe dan mencium pipi kiri Junhoe.
" Maafkan, appa. Jadwal appa sangat sibuk, sayang. " jawab Junhoe sambil mengelus wajah Masoon.
" Kapan appa dan eomma akan bisa belsama dilumah?? " tanya Masoon yang langsung disambut tatapan terkejut dari Junhoe dan juga Eun Hee.
" Mungkin nanti, jika appa mu sudah tidak sibuk lagi. " sahut Eun Hee.
" Appa tahu?? Eomma sangat kesepian jika aku sedang tidul.. " jelas Masoon.
" Jinjja?? Eomma pasti sangat merindukan appa. Hahahaha.. " tawa Junhoe.
" Issshh kalian berdua ini yaa... " decak Eun Hee kesal.
SKIP ------
Hari sudah menjelang sore, dan saat ini Junhoe sedang mengantarkan Eun Hee pulang. Masoon pun sudah terlelap, mungkin karena ia bermain dengan Junhoe seharian ini. Suasana mobil sangat hening, Eun Hee masih dingin dan lebih memilih menatap jalan dari luar jendela." Eun Hee-ya. " panggil Junhoe memecah keheningan.
" Hmmm. " jawab Eun Hee cuek.
" Kau tahu?? Aku ingin sekali memperbaiki semua kesalahanku dimasa lalu, tapi aku tahu, kau sudah terluka olehku. Dan aku takut jika saat aku ingin memperbaiki semuanya, kesalahan itu terulang kembali. Aku tidak ingin menyakitimu dan Masoon. Kau tahu?? Air matamu adalah kelemahan diriku, dan aku tidak ingin air mata itu keluar karena diriku. Mianhae.. " ucap Junhoe yang tadi sudah menepikan mobilnya.
" Aku hanya takut kalau ibumu akan menyakiti Masoon. Kau tahu kan?? Dia sangat membenciku. Lebih baik ibumu membunuhku dibanding harus menyakiti Masoon walau sedikitpun. " lirih Eun Hee dengan nada gemetar. Eun Hee takut.
" Aku tahu, dan aku tidak akan memaksakan kau harus menerimaku kembali. Aku yang salah. " ucap Junhoe sambil menatap manik mata Eun Hee.
" Mianhae.. " lirih Eun Hee menunduk. Junhoe segera mengangkat wajah Eun Hee agar menatap wajahnya.
" Kau hanya perlu merawat dan selalu memberikan kasih sayang kepada anak kita. Terima kasih sudah menjadi istri dan ibu yang baik untuk diriku dan Masoon. Kalian berdua adalah sumber kekuatan dan kebahagiaanku. Saranghae. " ucap Junhoe segera mencium bibir Eun Hee. Ciuman yang amat sangat lembut dan membuat Eun Hee terbuai.
" Ayo sekarang kita pulang. " ajak Junhoe.
Malam ini, Eun Hee tiba-tiba sangat merindukan Junhoe. Ia sangat ingin Junhoe berada disini dan merawat Masoon bersama dirinya. Eun Hee kini tengah berada didalam kamar Junhoe dan juga dirinya. Sejak Junhoe tidak tinggal disini lagi, Eun Hee sekarang tidur bersama Masoon.
" Kenapa kau menghancurkan semua kepercayaanku padamu?? Aku bisa paham jika ibumu tidak mengakuiku dan membenciku, tapi ibumu sudah membuatku kecelakaan. Kau jahat... Hiksss.. " lirih Eun Hee yang sambil duduk ditepi kasur. Mata Eun Hee menemukan sebuah map hijau dan biru.
" Sejak kapan Junhoe mempunyai berkas didalam map?? " gumam Eun Hee sambil menghapus air matanya. Eun Hee pun segera mengambil 2 map itu.
" Dari rumah sakit?? " gumam Eun Hee. Eun Hee segera membaca isi dari map tersebut.
Begitu terkejutnya Eun Hee, setelah ia membaca isi dari map itu, hatinya remuk, hancur.
" Kau menggugurkan anak perempuanku, Koo Junhoe??? " lirih Eun Hee sambil memegang map tersebut.
" Kau dan ibumu sama saja!!!!!! You're bastardddddd, Koo Junhoe!!!! Koo Junhoe !!!!! Aku membencimu !!!!!! " teriak Eun Hee kesal bercampur sedih. Eun Hee segera mengambil ponselnya dan segera menelpon Junhoe agar bertemu di dorm nya sekarang.
SKIP ----
At Dorm
Eun Hee segera membuka pintu dorm iKON dengan kasar, air mata Eun Hee sudah bercurcuran sejak tadi dirumah. Member iKON pun terkejut melihat kedatangan Eun Hee dengan kondisi mata merah sambil menangis.
" Apa ini, hah???!!! " teriak Eun Hee melempar 2 map itu ke wajah Junhoe.
" Ini map apa?? " tanya Junhoe bingung dan segera mengambil 2 map tersebut.
" Kau gila, hah?? Kau yang berusaha menyembunyikan map ini dariku, tapi kau tidak tahu map itu tentang apa??!!! Kau bodoh sekali, Koo Junhoe. " bentak Eun Hee dengan nada gemetar.
" Aku bisa menjelaskan ini semua, Koo Eun Hee. " ucap Junhoe kebingungan.
" Penjelasan apa lagi, hah??!! Kau mau bilang jika dirimu ingin anak laki-laki dan seenaknya menggugurkan anak perempuan??!! Begitu?? " bentak Eun Hee lagi.
" Tapi aku... " ucapan Junhoe terpotong karena Eun Hee menyelanya.
" Sudah 5 tahun kau sembunyikan fakta bahwa aku memiliki anak perempuan!!! Aku sakit saat melihat aku memiliki bayi perempuan 5 tahun yang lalu. " ucap Eun Hee penuh penekanan.
" Maafkan aku sudah menyembunyikan semuanya darimu. Aku hanya takut kau akan sedih bila tahu semua ini. " sambung Junhoe.
" Kau lebih jahat daripada ibumu, Koo Junhoe !!! Aku sudah muak dengan semua sikap dan semua permainanmu ini. Harus berapa lagi masalah yang harus aku terima dan tanggung sendiri?? Kau tahu?? Aku lelah harus menjaga Masoon terus menerus tanpa dirimu, aku lelah harus berbohong pada Masoon kalau dirimu sibuk bekerja tapi sebenarnya aku melarangnya bertemu denganmu, aku lelahhhhh, Koo Junhoe... " lirih Eun Hee dan terduduk dilantai. Eun Hee menangis sekeras-kerasnya.
" Lebih baik kita pergi dari sini. " ajak Bobby.
" Bukan maksudku untuk menghilangkan nyawa anak perempuan kita, tapi saat itu obat penggugur kandungan itu sudah merusak janin anak kita, dan aku harus memilih antara Masoon dan anak perempuan kita. " jelas Junhoe sambil menengadahkan wajah Eun Hee yang masih menangis.
" Kenapa kau tidak selamat anak perempuanku saja, hah??!!! " isak Eun Hee.
" Aku ingin menyelamatkan anak perempuan kita, tapi itu tidak mungkin kata dokter. Dan aku lebih memilih anak perempuan kita yang aku gugurkan dibanding harus dirimu. Hikss.. Kau tahu?? Aku mungkin ayah yang paling kejam saat aku menggugurkan anak perempuan kita.. Jangan mengingat kejadian itu lagi, aku selalu salah saat bertindak. " isak Junhoe sekarang.
" Lebih baik aku yang mati dibanding harus anak perempuanku yang harus kau gugurkan!! " racau Eun Hee dalam tangisnya.
" Aku tidak bisa. Aku tidak bisa jika harus kehilangan dirimu. " sambung Junhoe lagi.
" Apa sama nya jika saat itu kau kehilangan aku??? Kau akan kehilangan diriku untuk selamanya, Koo Junhoe. Aku sangat sangat membencimu melebihi apapun. Asalkan kau tahu itu !!! Tidak ada kata maaf lagi yang pantas untukmu. Sudah cukup kau hancurkan masa depanku. You're so bastardd for me !!!! " bentak Eun Hee sambil berdiri dan meninggalkan Junhoe sendirian yang tengah meratapi kesalahannya.
" Aku memang pantas untuk kau benci, banyak sekali kesalahan yang aku perbuat. Membahagiakanmu saja aku tidak pernah, aku lebih sering membuatmu menangis, mengeluh.. Hikss.. Maafkan aku. Kenapa kau begitu bodoh, Junhoe!!!!!!!! " erang Junhoe frustasi.
Eun Hee POV
Eun Hee saat ini hanya memandang kamarnya dengan Masoon dengan tatapan kosong. Hatinya masih sedih saat tahu Junhoe menghilangkan nyawa anak perempuannya.
" Kau tidak akan pernah dengan ayahmu lagi, Koo Masoon. " gumam Eun Hee masih dalam tatapan kosongnya.
" Dia terlalu bejat untuk menjadi suami sekaligus ayah darimu. " lagi, Eun Hee masih bergumam.
TO BE CONTINUE ~~~
Part 19 is update 🎉🎉 Maaf long update, dear😥 Always vomment, cerita ini bakal sampe part 22 doang😂 Komentsr kalian adalah semangatku😆Regards
Song's Wifeu