Hari-hari Junhoe sangatlah indah, karena ia bisa terus bersama Eun Hee dirumah sakit untuk merawat Eun Hee. Sifat Eun Hee juga berubah, yang dulunya ia sangat dingin pada Junhoe, sekarang ia malah sering bermanja dengan Junhoe, tetapi ia malah mengacuhkan Masoon putera kandungnya sendiri. Junhoe kadang senang tetapi kadang juga sedih karena Masoon kurang kasih sayang dan ia selalu rewel karena ia tidak diberi ASI oleh Eun Hee.
" Kenapa anak ini ada terus bersamamu, sayang? " tanya Eun Hee bingung.
" Dia anakmu, sayang. Cobalah untuk mengingatnya. " jawab Junhoe menjelaskan.
" Issshh kau ini, aku belum memiliki bayi darimu, Jun. Kapan kita melakukan itu, huh? " sungut Eun Hee.
" Koo Eun Hee, dia anakmu Koo Masoon, kau tak ingat, hm? " tanya Junhoe.
" Aniyo. Aku tidak ingat, setahuku aku belum punya bayi. Jangan memaksaku untuk mengakui dia, Jun. " decak Eun Hee.
" Baiklahh.. " jawab Junhoe mengalah.
1 minggu kemudian
Eun Hee sudah diperbolehkan pulang, tapi dokter menyuruh Junhoe untuk tidak memaksa agar Eun Hee mengingat semua masa lalunya dengan terburu-buru.
" Welcome Home, my dear Jo Eun Hee. " sambut Junhoe bahagia. Eun Hee terkejut karena ada banner raksasa bertuliskan Welcome Home.
" Aigoo.. Kau yang membuat ini semua, Jun?? " gumam Eun Hee merasa takjub.
" Nde, aku sendiri yang mendesain ini semua untuk dirimu. " jawab Junhoe sambil mengulum senyumnya.
" Bagus sekali. Aku suka sekali, sayang. Gomawo " ucap Eun Hee sambil memeluk Junhoe erat.
Baru saja Eun Hee melangkahkan memasuki rumah, tiba-tiba Masoon menangis.
" Aigoo, dia kenapa, Junhoe?? " tanya Eun Hee bingung.
" Dia haus, Eun Hee. Maukah kau memberinya ASI?? " tanya Junhoe was-was.
" Mwo?? Kenapa harus aku?? Aku bukan ibu kandungnya. " ucap Eun Hee berusaha menolak. Tangisan Masoon pun semakin keras, membuat Junhoe tak tega melihat puteranya menangis.
" Kumohon, sayang. Anggap saja dia keponakan kita. Kumohon berilah dia ASI darimu, Eun Hee. " pinta Junhoe memelas.
" Baiklah aku akan memberikannya ASI sekarang. " ucap Eun Hee segera menggendong Masoon, seketika tangisan Masoon berhenti setelah menggendong Masoon. Eun Hee pun segera memberikan ASI miliknya pada Masoon.
" Dia lucu sekali... " gumam Eun Hee masih sambil memberi ASI pada Masoon.
" Nde. " jawab Junhoe singkat. Ia sedih harus melihat puteranya sendiri sangat sulit menerima ASI dari ibu kandungnya sendiri.
" Dia mirip sepertimu, Jun.. " ucap Eun Hee lagi sambil menatap Junhoe.
" Karena memang dia anak kita, Jo Eun Hee. " sambung Junhoe.
" Kenapa kau selalu mengatakan dia anak kita? Apa itu benar? Tapi aku tidak tahu dia siapa. " ucap Eun Hee bingung.
" Kau tahu Eun Hee, kau masuk rumah sakit karena kau menyelamatkan Masoon dan mengakibatkan kau kecelakaan dan lupa pada anak kita Masoon. " jelas Junhoe.
" Mwo?? " ucap Eun Hee terkejut.
" Kenapa?? Kau ingat sekarang? " tanya Junhoe antusias.
" Jadi dia yang membuatku masuk ke rumah sakit? Aku kecelakaan?? Aku menyesal sudah menyelamatkan anak ini, dia sampai membuatku masuk ke rumah sakit. Kemana ibunya, hah?? Aku tak sudi lagi memberi dia ASI atau apapun lagi. " ucap Eun Hee segera melepas gendongannya dan segera pergi.
" Jo Eun Hee, kau tak boleh seperti ini, eoh. Dia sangat membutuhkan kasih sayangmu, dia anak kandungmu. " teriak Junhoe karena Eun Hee sudah memasuki kamarnya.
Junhoe segera menyusul Eun Hee kekamarnya, sebelumnya ia meletakkan Masoon di box bayi di kamar Masoon. Dilihatnya Eun Hee tengah melamun.
" Eun Hee-ya. " panggil Junhoe. Eun Hee tidak menjawab.
" Kau tidak boleh marah pada Masoon, Eun Hee. " ucap Junhoe segera duduk disamping Eun Hee.
" Kenapa kau bercerita bahwa dia yang menyebabkan aku masuk ke rumah sakit?? Apa maksudmu, Junhoe?? Aku tidak mengerti. " jawab Eun Hee bingung.
" Aku tidak tahu harus menceritakan apalagi padamu. Yang jelas dia adalah anakmu, anak kandungmu, Koo Eun Hee. " ucap Junhoe.
" Akhhhhh.. " rintih Eun Hee karena tiba-tiba kepalanya sangat pusing.
" Gwaenchanayo? " tanya Junhoe khawatir.
" Sakit sekali, Jun.. " rintih Eun Hee lagi.
" Jangan memaksakannya, Eun Hee. Beristirahatlah. " sambung Junhoe.
" Maaf aku tidak bisa mengingatnya. " ucap Eun Hee datar.
- At Morning -
Hari ini aktifitas Junhoe kembali seperti semula. Hari ini Junhoe harus kembali ke dorm untuk melakukan aktifitasnya bersama iKON.
" Tolong jaga dia, sayang. " ucap Junhoe yang sudah siap dengan style casualnya.
" Berikan dia pada orang lain saja, Jun.. Dia yang sudah membuatku kecelakaan, kau tak benci padanya? Dia yang membuat istrimu sampai keadaan kritis. " umpat Eun Hee.
" Jo Eun Hee, jangan seperti itu, apa kau tak punya rasa sayang pada anak kecil, hah? " tanya Junhoe.
" Kenapa kau jadi memarahiku?? Isshh. " sungut Eun Hee kesal.
" Aku pergi, jaga dia. " ucap Junhoe dan segera masuk kedalam mobilnya.
Eun Hee segera masuk kedalam rumah, dilihatnya Masoon masih tertidur nyenyak didalam box bayi. Ada rasa kesal pada Masoon, karena Masoon dia dibentak oleh Junhoe.
" Kemana ibumu, hah? Karena kau aku dibentak oleh suamiku. Ishhh " gumam Eun Hee.
Eun Hee segera keluar dari kamar Masoon dan segera membereskan rumahnya. Butuh waktu 1 jam untuk memberekan rumah. Tiba-tiba ia tangisan Masoon memekakan telinganya.
" Aishhh.. Kau mengganggu waktu bersantaiku saja, sekarang ayo mandi. " ucap Eun Hee cuek dan segera menggendong Masoon. Ajaibnya, tangisan Masoon terhenti.
SKIP ----
Saatnya Eun Hee memberikan Masoon sarapan paginya.
" Kau merepotkan sekali, tahu. " dengus Eun Hee.
" Jangan dibuang buburnya, Koo Masoon. Aishh, lihat bajumu
kotor, kan. " decak Eun Hee jengah." Mahhhhh. " racau Masoon sambil terkekeh.
" Aku bukan ibumu, eoh. " ucap Eun Hee cuek.
" Mahhh.. " racau Masoon lagi.
" Lebih baik sekarang kau tidur, aku tak mengerti apa yang kau katakan. " ucap Eun Hee segera menggendong Masoon.
Masoon segera tertidur selepas sarapan paginya.
" Kau lucu sekali, tapi.. " ucap Eun Hee menggantung.
" Tapi aku benci padamu. Kau yang membuatku kecelakaan dan hilang ingatan seperti ini. Aku benci padamu, Koo Masoon. Karenamu aku harus mengurusmu dan merawatmu. " gumam Eun Hee lagi.
" Tidurlah. " ucap Eun Hee segera keluar dari kamarnya.
TO BE CONTINUE~
Part 16 is update, dear💕💕 always vote dan comment. Satu komen sama saja kalian menyemangati aku😆 See ya in part 17.
Regards
Song's Wifeu