MUTUALISME

28.9K 2.6K 42
                                    

WARNING

This story will gives you anger, cries, anger, cries and anger till the of the story. Thank you.













Kedua mata Silvia terbuka, ia tolehkan kepalanya ke kanan, melihat jam digital yang masih menunjukkan pukul 1 dini hari.

Ia bangkit, menyibak selimutnya dan turun dari ranjang. Ia keluar dari kamar, pergi menuju dapur untuk membuat minuman hangat. Harapannya sih satu, semoga saja minuman yang akan ia buat ini bisa meredakan sakit kepalanya yang menurut dokter tak ada obatnya.

Sejak SMP Silvia memang sudah mengkonsumsi obat pereda sakit kepala, dari obat pereda sakit kepala yang bisa dia dapat di toko kelontong sampai obat yang harus menggunakan resep dokter.

Untuk obat yang menggunakan resep dokter itu terpaksa karena Silvia yang tiba-tiba mengalami alergi setelah meminum obat yang biasa ia beli.

Namun sekarang ia sudah tak mengkonsumsi obat apapun. Dia lelah terus-terusan mengkonsumi obat yang lambat laun bisa merusak dirinya sendiri. Jadi dia harus mencari alternatif lain untuk meredakan serangan pusing mendadak di kepalanya.

Sambil mengaduk susu jahe di mug ia melihat sekitaran apartemen yang lumayan sepi.

Piriri~

Silvia menoleh karena suara familiar pintu apartemen. Sambil terus mengaduk minumannya ia berjalan keluar dari dapur dan menemukan Seungwoo yang berjalan sempoyongan ke ruang tamu.

Silvia hanya diam di tempatnya, memperhatikan mau kemana kira-kira pria jangkung dengan rambut berantakan tersebut.

Pria itu agak mengangkat kepalanya, matanya sayup-sayup melihat sosok yang sedang berdiri di ambang pintu dapur. Senyum setengah teler terukir di wajahnya, masih dengan sempoyongan ia berjalan mendekat ke tempat Silvia berdiri, lalu dengan lancang memegang perut Silvia. Bukan memegang dalam artian memeluk, tapi memegang lemak perut Silvia yang tersamarkan oleh baju kebesarannya.

“Hmmmmm... Kok masih ada sih? Hik..” Seungwoo menatap Silvia, memasang tampang sedih dengan bibir bawahnya yang sengaja ia manyunkan. “Katanya mau diet? Gak olah raga ya? Hik.” ujarnya diselingi dengan cegukan.

Silvia mendengus, tangan kanannya berhenti mengaduk dan pindah memukul kedua tangan Seungwoo yang masih bersinggah di perutnya.

“Siapa juga yang mau diet?!” Bentaknya.

Seungwoo memanyunkan bibirnya, agak memiringkan kepalanya. “Hmm... Iya juga ya? Lo, kan gak bisa diet. Gimana kalau olahraga aja? Hik.”

Mata Silvia menajam, susah memang berurusan dengan orang mabuk seperti ini. “Olahraga apaan malem-malem begini, hah?!”

Seungwoo kembali tersenyum lalu mundur selangkah ke belakang. Tanpa Silvia sangka pria di depannya itu malah melepas satu persatu kancing kemeja yang sedang ia pakai dengan tempo yang lambat.

Lepas sudah tiga kancing baju Seungwoo, secara tak langsung mengekspos tato di kiri atas dadanya. Silvia menelan ludah, matanya kebingungan harus melihat kemana.

“Mau apa lo?!” Sentak Silvia menodongkan sendok pada Seungwoo.

Seungwoo menyeringai. “We're friends with benefit right? It means kita harus saling menguntungkan.”

“Menguntungkan dari sisi sebelah mana maksud lo?!”

You give me what I want and I'll help you to lose your weight with night exercise.”

Silvia memegang bagian bawah mugnya, lalu tanpa pikir panjang menyiramkannya ke wajah Seungwoo.

“Makan tuh olahraga malam!” Sentaknya lantas berjalan pergi masuk ke kamarnya.










━━━━🏙━









━━━━🏙━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.















MUTUALISME | HSW.
written by shilaviox
















Disclaimer

Seluruh isi cerita berikut hanyalah karangan penulis semata. Seluruhnya berasal dari imajinasi penulis. Penulis hanya meminjam nama idols untuk dijadikan karakter dalam cerita. Jika ada kesamaan nama, tempat atau apapun itu hanya kebetulan semata.

Menjiplak atau menulis cerita ini dalam media apapun tanpa izin tertulis langsung kepada penulis adalah termasuk tindak plagiarisme.

































Started:
Wednesday, July 3, 2019

Copyright © shilaviox 2019

Mutualisme ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang