🏙 24: Duo Keong Racun

5K 766 36
                                    

Seungyoun menatap tajam perempuan yang kini berdiri di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seungyoun menatap tajam perempuan yang kini berdiri di hadapannya.

The hell, Sil? Kenapa lo malah bawa Bang Seungwoo ke sini?!” Marah Seungyoun dengan suara berbisik.

Silvia menggendikkan bahu. “Lo pernah bilang, kan kalau Seungwoo sering cerita segala hal ke lo? Tell him, I can't help him to remember about me. Just in case, my brain doesn't allowed me to doin' that.

“Dengerin kata hati lo. Stop using your brain for a second.

I can't doin' that. My brain is always wins against my heart. So...

Seungyoun mendengus. “Did I ever tell you that Seungwoo ever saw you kissing with his friend, at his apartment?”

Pertanyaan tersebut sukses buat kedua mata Silvia membulat. “How the... What— wait.. how..?”

So now I know that he is not imagining something stupid about you. So you're really kissing with one of his friends, right?”

Silvia tak menjawab. Lebih tepatnya tak berani menjawab.

He never cried in the front of me before. But that day, he almost cried just telling me that you're doin' that thing in the front of him.”

“Gue punya beberapa asumsi kenapa dia bisa lupa sama lo. Pertama, lo adalah seseorang yang udah buat memori terindah di hidup dia. Kedua, lo adalah seseorang yang udah paling bikin dia sakit hati.”

The heck? Lo pikir ini drama?? Wake up you sleepy head!” Silvia menjentikkan jarinya berulang kali di depan wajah Seungyoun, marah. “It's not the right time for you to make all of those kind assumptions! Take it seriously, you fricky jerk!”

Seungyoun mengusap wajahnya kasar. Jujur ia juga tak sanggup menahan emosinya di saat seperti ini.

Keadaannya sekarang mereka berdua sedang berada di dalam kamar Seungyoun. Seungwoo, dia menunggu di ruang tamu. Menunggu dua manusia bar-bar ini berdiskusi. Diskusi yang berujung adu mulut.

Look, everything can happen in this whole universe. My assumption can be the reason why he doesn't remember about you. And if you believe me, let's do the things that maybe can make him remember you.

What kind of thing?

Seungyoun menatap Silvia dengan mata tajamnya.

Doing something that can make him cry.

Are you fucking kidding me? Gue, sengaja gak mau bikin dia inget karena gue gak mau nyakitin dia lagi. Sekarang lo mau gue ngapain? Manggil Sejun biar ciuman sama gue lagi? Otak lo jatoh ke selokan?!”

Gantian Seungyoun yang mendelik, kaget. “Jadi waktu itu yang dimaksud Bang Seungwoo itu Sejun? Lo ciuman sama dia?!”

“Dia yang nyium gue! Bukan gue yang nyium dia!”

Mutualisme ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang