🏙 26: How Should This End

5.1K 770 87
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiga tahun berlalu...

Stop playing with your phone. Jadi ikut gak sih?”

“Cerewet.”

“Buruan ih, keburu pemberkatannya selesai!”

“Iya ah, bawel!”






































“Gak usah nangis.”

“Gak nangis tuh.”

“Nih, sapu tangan.”





































Aku tersenyum, menahan segala rasa pedih yang ada di dada. Aku harus bahagia buat dia, karena sekarang dia berhasil menemukan sosok yang lebih baik dari aku.

“Sil?”

Kak Seungwoo menatapku tak percaya. Kedua matanya melebar saat melihat sosokku yang tiba-tiba muncul di hadapannya setelah tiga tahun pergi tanpa kabar.

Ia mendekapku, membawaku ke dalam pelukannya. Namun aku tak membalas pelukannya. Kami ada di depan umum, bahkan di sebelahnya pun ada si mempelai perempuan yang tak aku ketahui siapa namanya.

“Kak, selamat atas pernikahannya.” Ucapku, tersenyum setulus mungkin.

“Kamu kemana aja?” Tanyanya, masih sambil memelukku.

Aku memejamkan mataku. Sialnya air mataku malah jatuh. “Maaf, Kak...”

“Kamu kemana aja? Aku nyariin kamu.”

“Aku... Ke Chicago. Baru sebulan lalu dapat kabar dari Seungyoun kalau Kakak mau nikah. Aku seneng, Kak.”

Kak Seungwoo langsung melepaskan pelukannya, namun kedua tangannya masih mencengkram kedua bahuku, menatapku lurus dengan matanya yang agak berair.

“Seungyoun tahu kamu ada di Chicago??”

Aku menggeleng, tersenyum tipis. “Enggak. Dia cuma ngehubungin aku lewat DM. Tapi gak pernah aku baca atau bales. Baru waktu dia bilang kalau Kakak mau nikah, baru aku baca, terus bales.”

Mutualisme ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang