Part. 2 Aku lupa.

2.3K 161 12
                                    

Terik matahari terasa menyengat kulit, tak seperti hari-hari sebelumnya, siang hari ini terasa lebih panas.

Dua jam setelah kakak-kakak TDK itu pergi, Oliv dan Rafael memberikan mereka waktu istirahat untuk makan dan sholat bagi yang muslim.

"huft.. Kakak-kakak TDK itu bikin tegang aja." celetuk Icha, saat kak Oliv dan kak Rafael sudah keluar ruang kelas.

"hem.." jawab Raina hanya dengan deheman.

"oh yah, Rain gue mau nanya sama lo." kata Icha, ia membalikkan badannya ke arah Icha.

"hem..?" jawab Raina lagi.

"Rain, dari tadi lo. Hem ham hem ham hem terus, jawab gue kek, Elah." kata Icha dengan jengkel.

" Iya, iya. Lo mau tanya apa ?" tanya Raina balik dengan senyuman yang dibuat-buat.

"lo tadi di bawa kemana sama Kakak TDK tadi?" tanya Icha kepo, dan tatapan matanya yang sok mengintimidasi.

"nanti gue ceritain. " balas Raina cepat, seolah menutupkan apa yang Icha tanyakan.

"jawab gue, Rain!" kata Icha memaksa.

"nanti yah..." kata Raina menyunggingkan senyuman manisnya.

"Raina..." tegur Icha. Yang mulai kehilangan kesabaran.

Gue harus gimana nih, gue bingung harus jawab pertanyaannya Icha, kalau gue cerita, Icha akan menganggap konyol, nah nanti kakak TDK itu gak punya harga diri gimana. Batin Raina.

"hai..." sapaan seseorang membuyarkan debat antara Raina dan Icha.

"hai.. ada apa ?" jawab Raina, menjawab sapaan dari orang itu.

"hm... mau ke kantin bareng ?" tanyanya. "oh yah nama gue Reza." sambungnya memperkenalkan diri.

"Ah iya, gue Raina. Ini Icha. " kata Raina ia memperkenalkan dirinya dan juga memperkenalkan Icha yang nampak cuek.

"hm.. gimana Cha ?" tanya Raina pada Icha, yang dari tadi diam karena masih bete dengan Raina.

"seterah."jawab Icha acuh.

"Boleh sih, tapi mungkin nanti soalnya kita mau Sholat Dzuhur dulu." jawab Raina sambil tersenyum.

"oh ok, gue juga mau sholat dulu kok kalau mau kita berangkat bareng aja ke masjid sekolah." tawar Reza.

"boleh." jawab Raina mengangguk kepalanya.

Raina, Icha, dan teman baru mereka Reza. Berjalan menuju masjid sekolah. Mereka memasuki lift sekolah untuk ke masjid sekolah yang ada di dekat lapangan. Maklum kelas mereka ada di lantai 3 mereka memilih lift biar cepat sampai dan menghemat tenaga.

Raina dan Icha langsung menuju tempat wudhu akhwat atau perempuan dan Reza menuju tempat wudhu Ikhwan atau Laki-laki. Setelah mereka selesai melaksanakan sholat dzuhur Raina dan Icha memakai sepatu mereka di bangku-bangku depan masjid sekolah.

"Raina, Icha! " panggil seseorang.

Otomatis Raina dan Icha melihat ke arah seseorang yang menyapa mereka.

"Sudah selesai?" tanya Reza, yang dijawab dengan anggukan oleh Raina dan Icha.  Akhirnya mereka bertiga berjalan menuju kantin sekolah, dan sekarang Raina juga sudah mulai merasa lapar.

"Mau pesan apa ?" tanya Reza.

"gue pesan nasi goreng sama es teh manis" jawab Icha

"Lo?" tanya Reza ke Raina.

"Samaain aja sama Icha" jawab Raina.

Reza berjalan menuju salah-satu counter makanan yang ada di cafetaria sekolah.

  My Senior Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang