Part.9 Pertemuan.

1.5K 122 11
                                    

Maafkan Typo's

Mentari yang menyinari langit pagi,
cahayanya yang biasa menghangatkan pagi, tergantikan oleh milyaran tetes air yang jatuh ke bumi.

Raina sudah siap untuk berangkat ke sekolah, dan sekarang Raina sedang menghabiskan roti isi, yang Bundanya buatkan.

"udah blum dek? " tanya bang Arsyil ke Raina saat dia meneguk Coffe latte buatan Bunda.

"Udah kok" jawab Raina dan menghabiskan sisa susunya. "berangkat ya bun yah, Assalamualaikum" lanjut Raina dan pamit ke Ayah dan Bundanya. Dan tak lupa mencium punggung tangan orang tuanya.

"Pamit Bun, Yah. " Pamit Aryil dan tak lupa mencium punggung tangan kedua orang tuanya.

"Makasih yaa abangku.. Yang ganteng, Assalamualaikum dah bang, Rain masuk dulu." pamit Raina ketika hendak turun dari mobil Abangnya ketika sampai di depan lobby sekolah.
"Iya, Waalaikumsalam." jawab Arsyil.

Baru saja melewati pintu lobby sekolah, Raina merasa ada yang ganjal, Raina merasa seperti terawasi, dan terdengar sayup-sayup orang yang sedang mengobrol, tapi pendengarannya tak sengaja menangkap obrollan yang membuat ia tak enak hati, dan membuat moodnya rusak.

"Eh-eh liat deh tuh cewek!"

"kenapa-kenapa? "

"katanya dia lagi deket sama kak L, pacar gue. "

"ish gak ada cantik-cantiknya, mendingan gue kemana-mana"

"iya, alah body rata kayak gitu aja"

"alah paling juga get in room. "

"Pake santet paling. "

Raina rasanya ingin meledak mendengar ocehan dan gosipan yang gak bener itu, sampe di bilang get in room ya tuhan, segitunya banget apa? Dasar cabe-cabean, kamu tuh ke sini mau sekolah apa mau mejeng? Make up nya tebel banget. Raina mengumpat dalam hati. Aku sebal,
Aku dekat sama kak L aja udah digosippin kayak gini, apalagi mereka tau kalo Raina pacaran sama kak L? Bisa-bisa di bully dan dicincang-cincang aku. Kata Raina menggerutu lagi.

Baru saja Raina masuk ke dalam kelas, semua mata cewe-cewek menatapnya Tajam. Cobaan apa lagi ini. kuatkan batinmu Rain!

"Raina kok lo deket sama kak L" celetuk April. Yang membuat Raina membelakkan mata. Raina tidak menggubris pertanyaan April.

Raina mengambil earphone yang ada di dalam tasnya dan memasangkan di telinganya. Lebih baik pakai ini dari pada harus dengerin gosip-gosip yang gak jelas. Batin Raina. Raina menikmati lagu yang diputar di playlist ponselnya.

Klik, musik hilang, Raina menengok ke arah kanan, dan di situ ada Icha yang membentuk dua jarinya menjadi V. Sekali lagi Raina harus sabar dengan dia. Icha sahabatnya.

"Raina, lo harus jawab pertanyaanku!" katanya mulai mengintrogasi Raina. Raina mengangkat sebelah alisnya.

"emang bener, lo deket sama kak L? " tanya Icha sambil memasang wajah super keponya.

"alah Cha, lo kemakan gosip. Kalo gue deket sama kak L, mana kak L nya gak ada kan. Berarti gua deketlah. " kata Raina mencoba mengelak.

"Alah gak usah bohong. Keliatan tuh muka bohong lo. " kata Icha santai dan mendaratkan bokongnya di kursi sebelahku.

Skak.

Raina gak bisa berkutik lagi, ternyata kebohongannya terlihat. Ininih salah satu kelemahan Raina, gak pandai bohong.

"udah ah Cha gue lagi gak mood bahas gituan." jawab Raina ketus.

Bel pulang sekolah telah berbunyi, salah satu kebahagian kecil di sekola. Raina dan Icha sudah bersiap untuk keluar kelas.

Drrt..

Ponsel Raina bergetar satu notifikasi masuk ke ponselnya.

Lfardo Natawijaya.
Saya tunggu di palkiran belakang.

Ah aku gak mau ambil resiko lagi, lebih baik aku nolak ajah deh dengan halus. Batin Raina.

Raina Fathi.
Maaf kak, aku udah janji sama Icha buat pulang bareng.

Lfardo Natawijaya.
Harus, kamu harus balik sama saya.

Raina Fathi.
Maaf kak aku gak bisa, aku juga gak mau jadi bahan gosip lagi, aku juga gak mau di bilang get in room sama kakak.

Duh ni jari lancang banget, kenapa aku bilang si kalo aku di hilang sampe kayak gitu, Raina lain kali kamu tuh kalo mau kirim. Baca lagi! Gerutu Raina dalam diam.

Just read. Gak apalah berarti aku lolos dari jadi bahan gosipan. Batinya lagi.

"Cha pulang bareng yah?" tanyaku yang di jawab dengan anggukan.

¤¤¤

"Rain ke toko buku dulu yah bentar. " Kata Icha membuka obrollan saat mereka berjalan menuju palikir sekolah.

"Sip, btw mau belii buku apa? " tanya Raina.

"Gak tau, gua mau ke sana aja. " Kata Icha, dia mau ke toko buku tapi dia bingung mau beli buku apa.

"yaudah deh, yuk." Ajak Raina.

***

Sesampainya di palkir toko buku, Raina dan Icha langsung turun dan masuk ke toko buku.

"Cha, beli buku apa? " Tanya Raina membuka obrollan.

"Novel aja kuy? " ajak Icha sambil menaik turunkan alisnya. Raina mengangguk antusias mendengar jawaban Icha.

Icha dan Raina berpisah di rak-rak buku yang berbeda, Raina asik mencari buku di rak Novel fantasi, ia menemukan buku yang selama ini ia ingin beli. Saat ia sudah memegang buku yang ingin ia beli, ada sebuah tangan besar yang ingin mengambil buku itu juga, tangan besar itu, Raina langsung menarik tangannya dari dekapan tangan besar itu.

"Ma.. Maaf. " Kata Raina menunduk.

"Ambil, aja. Gue bisa cari buku lain. " Kata pria tangan besar itu, menyodorkan buku yang tadi Raina ingin ambil. Takut-takut Raina mengambil buku itu dari tangan itu.

"Terimakasih. " kata Raina memberanikan diri mengangkat kepalanya. Tatapan merrka saling bertemu, lima detik kemudian Raina memutuskan kontak mata mereka.

"Pe.. Permisi. " kata Raina pamit, dan memberikan senyuman ke Bimo.

Raina bergegas meninggalkan rak buku, dan berjalan menghampiri Icha yang masih asik dengan buku-buku yang ia pilih. Setengah jam kemudian mereka memutuskan untuk pulang, karena takut kejebak macet dan pulangnya kemalaleman. Ya kalian tahulah yah jalanan jakarta gimana.

.
.

Heylooo.... Am come back.
Maapkeun baru update. Yah kalian tahulah yah anak SMA gimana :"3
.
Maafkan hadir orang ke tiga :3

.
Bekasi, 28 februari 2017.
.
VOTE COMMENT AND FOLLOW.
TO BE CONTINUE GUYS..

  My Senior Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang