Part 34

1.2K 105 10
                                    

2 hari kemudian

"Jaebum kenapa kau tidak memakannya? Apa masakanku tidak enak?"

Junior yang habis dari kamar mandi melihat makanan yang ia buat masih tertata rapi, Jaebum sama sekali tidak menyentuhnya. Yang Jaebum lakukan hanya melamun, Junior khawatir pada kekasihnya itu. Ia takut kalau Jaebum bisa menjadi stress atau gila karena memikirkan ibunya terus.

Saat ini mereka sedang berada dirumah Jaebum, lebih tepatnya kamar Jaebum. Junior membuatkan Jaebum makanan karena disekolah tadi Jaebum tidak makan apapun.

Junior pun menghampiri Jaebum dan langsung memeluk yang Jaebum yang sedang bersender.

"Jaebum, jangan buat aku khawatir. Kau bersikap yang tidak biasanya, aku merindukan ocehan cerewet 'mu."

Jaebum tersenyum mendengar ucapan Junior yang khawatir dengannya. Tidak seharusnya ia bersikap itu pada Junior. Dua hari belakangan ini ia menjadi sangat cuek, dan Junior pun terkena kecuekannya. Jaebum tahu kalau ia salah, salah karena Junior menjadi khawatir dengannya karena sikapnya itu.

"Maafkan aku, tidak seharusnya aku seperti ini." Jaebum pun mencium puncak kepala Junior.

"Apakah itu artinya kau akan-"

"Iya, aku akan mencobanya. Dua hari aku seperti ini sudah merasa gila sendiri, seperti bukan jiwa Jaebum yang berada dalam diriku."

Junior hanya cemberut karena ucapannya belum selesai tapi Jaebum sudah memotongnya.

"Jangan menekuk wajahmu seperti itu, kau jelek Jinyoung." Junior pun melepaskan pelukannya.

"Apa kau bilang? Aku jelek? Kau yang jelek."

"Tidak, kau cantik." Jaebum pun kembali menggoda Junior. Itu adalah senjatanya jika Junior ngambek padanya.

"Kau bohong."

"Aku benar. Lihat saja alismu, tebal dan berbentuk. Junghwa dan ibu'mu saja tidak seperti itu. Apa kau mengukirnya?"

Junior pun langsung memukul Jaebum dengan bantal, ia merasa malu karena akhirnya Jaebum menyadari alisnya yang seperti wanita.

"Jinyoung kau kdrt padaku."

Junior pun memberhentikan aksi memukul Jaebum, "Apa itu kdrt?"

"Kekerasan dalam rumah tangga."

"Jaebum kau ini!" Junior ingin memukul Jaebum dengan bantal tapi Jaebum menahannya dan langsung membawanya kedalam pelukan.

"Kau selalu bisa membuatku tersenyum, terima kasih."

"Sudah menjadi tugasku."

"Jangan pernah berhenti seperti ini sampai kita menikah nanti."

Junior pun mendongakkan kepalanya untuk melihat Jaebum, karena saat ini ia masih dalam pelukan Jaebum.

"Menikah?"

"Iya, lulus nanti kita langsung menikah. Jika kau malu, kau bisa mengajak Mark dan Bambam untuk menemanimu. Dan aku akan mengajak Yugyeom dan Jackson."

"Jaebum kau gila, itu sama saja pernikahan massal. Tiga pasang sekaligus."

"Tidak apa. Yang penting malam pertama kita tidak massal."

Junior pun mencubit perut Jaebum, "uhh benar benar yadong."

Jaebum pun memeluk erat Junior, begitu juga dengan Junior. Lalu mencium puncak kepala Junior dan mengusapnya.

'Youngjae kau beruntung pernah dicintai olehnya' batin Junior.

***

"Jack,"

The Secret to HatredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang