Part 21

1.2K 119 9
                                    

AuthorPov

Hari ini adalah ulang tahun Junghwa, semua tamu undangan telah tiba dirumahnya. Tidak banyak yang Junghwa undang hanya teman kelasnya dan beberapa orang terdekatnya.

Acara tiup lilin dan potong kue telah dilakukan di awal tadi, sekarang adalah acara bebas. Jia -ibu Junghwa- sudah berada didalam kamarnya, tidak mau mengganggu acara anak muda.

Jaebum pun baru tiba dirumah Junghwa, tapi yang ia cari bukanlah Junghwa melainkan Junior. Ternyata Junior sedang duduk bersama Junghwa di taman belakang.

"Junghwa,Junior." panggil Jaebum ketika sudah dekat dengan mereka. Junior dan Junghwa pun menoleh.

"Jung, ini untukmu." Jaebum pun memberikan sekotak kado kepada Junghwa. Dan Junior pun mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Dan memberikannya kepada Junghwa, "ini untukmu, dariku."

Junghwa pun langsung membuka kado pemberian dari Jaebum dan Junior.

"Waw oppa, kau memberikan kalung yang sangat indah." ucap Junghwa kepada Junior sembari melihat kalung itu dengan mata yang berbinar.

Dan selanjutnya Junghwa membuka kado pemberian dari Jaebum, mata Junghwa pun kembali berbinar. Sebuah miniatur Mickey Mouse.

"Jaebum oppa, ini sangat lucu. Aku suka." ucap Junghwa antusias. "Terimakasih. Junior oppa, Jaebum oppa." lanjut Junghwa. Jaebum dan Junior pun mengangguk.

Tiba tiba Solji -teman dari Junghwa- memanggil Junghwa, "Jung, ada tamu 'mu datang, atas nama Hani." Junghwa pun mengangguk, lalu pergi meinggalkan Junior dan Jaebum.

Jaebum mengerjapkan matanya berkali kali, dan dia bergumam, "Hani.." Junior mendengar gumam'an Jaebum, dan menaikkan satu alisnya.

'Jaebum kenal dengan Hani?' batin Junior.

***

JaebumPov

Mendengar nama Hani disebut, aku mengerjapkan mataku berkali kali. Hani, kakak 'ku dia telah kembali. Apa dia bersama Ibu? Pikiranku berkecamuk menjadi satu, lantas aku berjalan meninggalkan Junior yang memandangku dengan tatapan heran.

Sesampainya di ruang tamu, aku melihatnya yang sedang bercengkrama dengan Junghwa. Benar, itu Hani, Kakak 'ku.

Tapi ada seseorang di belakang Hani yang membuat suhu disekitarku panas,

Dia Jackson.

Banyak pertanyaan dalam pikiranku, bagaimana Hani bisa bersama dengan Jackson?

Aku sudah tidak bisa menahannya, aku pun menghampiri mereka, "Hani.." aku memanggil Hani tapi Junghwa dan Jackson pun ikut menoleh.

"Ja..Jaebum?" sepertinya ia tidak percaya, lantas aku menariknya kedalam pelukanku. "Aku merindukanmu, nuna." gumamku.

Tapi tiba tiba saja pelukanku terlepas dengan Hani, ternyata Jackson yang memisahkannya.

"Apa apaan kau memeluk kakak 'ku?!!" apa dia bilang? Apa aku tidak salah dengar? Aku melirik Hani yang sepertinya gelagapan sendiri.

"Apa maksudmu?!" aku sedikit geram.

"Kau tuli? Biar ku ulangi, 'apa apaan kau memeluk kakak 'ku?' atau masih kurang Jelas?" aku benar benar marah. Aku memukul Jackson tepat di pipi nya, dia meringis.

"Jaebum stop!" aku mendengar teriakan Hani, "Apa? Sekarang jelaskan padaku!" aku meliriknya tajam. Dan aku mendengar helaan nafas dari Hani,

"Ucapan Jackson benar, dia adalah adikku." seperti ditusuk dengan beribu pisau. Sakit sekali mendengarnya, jadi?

The Secret to HatredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang