Promosi lagi yakkkk
Baca cerita aku yg "So Far Away" sama "Tentang Sekolah" yaaa😊😊😊-----
"Berhenti minum, lo udah teler bangsat!!!" Sentak Malka namun tetap diabaikan oleh Rico, ia masih saja meneguk gelas wine yang ke 50x-nya.Benar-benar lelaki nakal yang kuat.
Keadaannya sekarang sangat mengenaskan. Baju yang sudah basah akibat tegukkan asal dari alkohol yang dia minum.
"Istri lo bakal marah bego!!!"
"Dia minta gue cerai'in dia hahahaahha.." rancaunya tak jelas.
"Dia fikir gue dengan mudah menuruti permintaanya? Gue terlalu cinta bro,"
"Lo ingat waktu gue denger dia berbicara pertama kalinya sama gue? gue udah langsung jatuh cinta."
ucapan-ucapan ngawur yang sudah Rico katakan, Malka langsung membopong tubuh Rico keluar Club untuk ia serahkan kepada bodyguardnya, yang sudah stay menunggu diluar.
Selama perjalanan didalam mobil, Rico terus saja merancau, baginya semua yang ia ucapkan itu kebenaran.
----
Setelah berhasil membawa kabur handphone pemuda sinting itu, Melfia kembali kerumah sakit untuk menemani Al.Sebenarnya ia juga tidak tega melihat sahabatnya seperti itu, tapi mau bagaimana lagi, takdir Al harus seperti itu. Berkecukupan namun tersiksa.
Ia memarkirkan motornya dipelantara parkir yang disediakan rumah sakit ini. Rumah sakit yang cukup elit.
Untuk menuju ruangan rawat sahabatnya itu, harus ia tempuh 10 menit, sebelumnya sudah ia perkirakan. Sampai didepan pintu Melfia sedikit cekcok lagi dengan penjaga Al.
"Al, tadi waktu gue panik kesini perasaan ini ruangan lo nggak jauh-jauh amat deh. Kenapa sekarang jauh banget? macem ke pajak uler jalan kaki," salam pertama yang ia ucapkan ketika masuk keruangan Al, ia langsung mendaratkan bokongnya disofa empuk itu.
Al menanggapinya hanya senyum saja karena sejujurnya ia juga masih lemas.
Semenit ruangan ini hening, tidak ada percakapan dari keduanya. Ucapan Al akhirnya membuyarkan keheningan.
"Gue mau keluar Fi."
"Lo tenang dulu Al. Gue bakal bantu lo keluar dari sini lagi."
"Gue mau nelfon papa. Pinjem handphone lo dong?"
dengan senang hati Melfia memberikan handphone-nya lebih tepatnya handphone curi-an-nya kepada Al yang lemah dan rapuh itu. Al menatap aneh kepada handphone yang ia pegang.
"Baru?" Anggukan canggung yang Melfia berikan.
Alzzurah segera mengetik nomer ayahnya untuk ia hubungi.
Setelah ngobrol lama dengan sang Ayah yang bercerita bahwa jantungnya kembali lemah dan perusahaanya kembali merosok kekurangan dana segar.
Al berfikir sejenak membuatnya enggan untuk menceraikan Rico, saat ini ia hanya ingin Ayahnya sembuh dan perusahaannya kembali jaya walau harus mengorbankan kebahagiannya lagi.
Ia tau, ke-merosotan perusahaan Ayahnya itu juga ulah Rico yang semakin menjadi-jadi. Jika ia juga tidak mau mengalah maka kejadian seperti ini akan terus ada diperusahaan Ayahnya.
Rico bangun dengan pusing yang luar biasa mendera kepalanya akibat meneguk hampir 4 botol wine berkadar tinggi. Ia teringat Alzzurah, segera ia bangkit menghalau semua sakitnya yang ia fikirkan hanya bertemu Al dan jangan sampai gadisnya itu kabur lagi darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Love You
RomanceBEBERAPA CERITA DIPRIVATE. Gadis yang menjadi jaminan perusahaan ayahnya yang secara halus Laki-laki itu tetap mencintainya dari masa sekolah sampai sekarang.