Alarm nya kembali berdering mencoba membangunkan seorang gadis yang masih tidur di kasur nya, layaknya seorang putri. ( L/N ) ( F/N ) membuka kelopak nya perlahan. Lihatlah dia, gadis itu seperti putri yang baru saja bangun dari tidur panjang nya.
Namun..
BRAK!
"AKU SUDAH BANGUN! BERHENTI MENDENGARKAN SUARA BERISIK MU!!" Teriak ( Y/N ) kesal sembari melempar bantal ke arah alarm tersebut.
Oh? Sekarang dia tidak terlihat seperti putri melainkan menjadi penyihirnya.
"( Y/N )! Jangan berteriak seperti itu, kau mengganggu kamar sebelah!"
Mengerjapkan matanya kemudian mengalihkan pandangan ke arah sumber suara. Damn! Dia baru ingat kalau kakak nya kemarin datang dan memutuskan untuk tinggal di asrama nya-- lebih tepat nya, sekamar dengan nya. Hal itu berhasil membuat acara nya dengan Sougo tertunda. Ia bersyukur karena kakak nya datang. Tapi di lain sisi, ia juga menyesal karena tidak kabur ketika sang kakak mengunjungi nya.
"G-gomen, Alia-neechan"
Alia tersenyum kemudian menunjuk sofa yang letak nya tidak jauh dari dapur. Sebenarnya, asrama nya itu sebesar apa? ( Y/N ) mengikuti arah ke mana Alia menunjuk. Manik ( E/C ) nya melebar, ia mendapatkan seorang pemuda yang sangat ia kenali duduk di sana. Mengusap pelan kedua mata nya dan kembali melihat sofa, memastikan bahwa dia tidak salah lihat.
"Nee-chan.. apa yang di lakukan si sadist ini di sini?" Tanya nya datar, masih melihat pemuda itu dengan tatapan datar.
Alia mengedikkan bahu nya. "Entahlah, dia bilang kalau dia memiliki urusan dengan mu."
( Y/N ) melongo. Bibir nya sedikit menganga. Sudah dapat di pastikan, Sougo akan melakukan hal aneh ke pada dirinya. Dan.. meminta nya untuk menepati apa yang di ucapkan ( Y/N ) sebelum festival sekolah berlangsung.
Menghela nafas lalu turun dari atas kasur nya. Memutuskan untuk menghampiri Sougo.
"Ada apa?" Tanya nya. Namun sedetik kemudian, ia menyesal telah bertanya hal seperti itu.
◆ Reader POV ◆
"Ada apa?" Tanya ku setelah sampai di hadapan nya. Menyilangkan kedua tangan ku di depan dada sembari menatap nya datar, menuntut jawaban yang memuaskan ku-- bukan mengecewakan ku.
"Ada apa? Tentu saja meminta mu agar kau menepati janji mu, Pidge~" Ia tersenyum sinis.
Oh, baiklah. Aku menyesal telah bertanya.
"Oke oke, aku akan menepati nya. Tunggu lah" ucap ku lalu berlalu pergi meninggalkan Sougo.
Namun, langkah kaki ku kembali terhenti ketika ia memanggilku lagi. Menaikkan sebelah alis laku menatap nya penasaran. Apa lagi yang dia ingin kan dari ku?
"Pakai ini nanti"
Sougo menunjukkan sebuah kantung-- enn.. belanjaan? Tunggu, belanjaan?! Kenapa dengan kantung belanjaan?! Ada apa di sana?!
Aku menghampiri nya kembali lalu mengambil kantung belanjaan yang ia pegang. Sedikit membuka kantung belanjaan, memeriksa apa isi dari kantung belanjaan tersebut. Yaa, aku berharap itu bukan bom. Baru saja aku menghela nafas lega, aku kembali menarik nafas. Pakaian?! DRESS?!
"Ano.. Sougo.. bisa jelaskan apa maksud nya ini?" Tanya ku sembari mendekatkan dress berwarna ( F/C ) yang bercorak bunga ke hadapan wajah nya.
"Tentu saja, aku ingin kau memakai ini agar kau bertambah cantik" masih dengan wajah datar nya, ia menopang dagu dan menatap ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine! ( Okita Sougo X Reader ) [ ✔ ]
FanficOkita Sougo-- seorang pemuda tampan pemilik iris crimson yang selalu di kelilingi banyak sekali gadis di kampus nya. Satu satu nya pemuda tertampan dan terpintar di kampus nya. Setidak nya begitulah penilaian guru guru dan teman teman nya. Siapa yan...