"Ugh..." Jieun mengerang. Sinar terang mengganggu tidurnya. Ia membuka matanya cepat dan hal yang dilihatnya pertama kali adalah sebuah jendela berukuran sedang yang ditutup oleh gorden biru. Sejak kapan ia memakai gorden biru dikamarnya? Dan.. dimana ini?!
Ia bangkit dan meringis ketika merasakan kepalanya berdenyut keras. Akh seberapa banyak ia minum kemarin?
Tok tok
Suara ketukan yang diikuti oleh terbukanya pintu membuat Jieun menoleh. Seorang pria muncul dari balik pintu dan ia terlihat terkejut melihat Jieun yang sudah bangun.
"Ka-kau sudah bangun?" Pria itu terlihat gugup, bahkan matanya tidak melihat langsung pada Jieun.
"Siapa kau?" Tanya Jieun. Ia sedikit was-was akan pria itu. Berbagai kemungkinan buruk muncul dipikirannya.
"A-aku Jungkook. Namanku Jeon Jungkook." Jieun mengangkat alisnya heran. Pria ini tidak terlihat ingin berbuat jahat padanya. Tingkah pria ini aneh, terlihat gugup dan malu.
"Seokjin hyung menyuruhku untuk membangunkanmu agar kau bisa sarapan." Siapa Seokjin? Pertanyaan itu muncul dikepalanya.
"Ngomong-ngomong apa ini rumahmu? Apa kau yang membawaku kesini?" Tanya Jieun.
"Yoongi hyung yang membawamu kemari dan ini dorm kami." Jawab pria itu lagi dan kali ini Jieun menyimpulkan, jika pria ini tidak bisa membantu banyak. Ia bahkan tidak mengenal 2 pria yang disebutkan tadi. Oleh karena itu Jieun hanya bergumam sebagai respon kemudian berjalan mendahului pria itu keluar dari kamar.
Ia melangkah keluar kamar dan pandangannya mengarah pada orang-orang yang telah berkumpul diruang makan. Jumlahnya ada 4 orang dan salah satu pria berambut hitam dan berkulit pucat menarik perhatiannya. Ia berjalan mendekat dan saat salah seorang dimeja makan menyadari kehadirannya, ketiga orang lainnya mulai melihatnya. Jieun terbelalak saat ia melihat jelas wajah pria tersebut. Ia ingat pria itu. Pria yang menumpahkan air pada bajunya.
.
"Mengapa kau disini?" Tanya Jieun pada Yoongi, pria yang berambut hitam dan berkulit pucat atau bisa disebut sebagai pria yang nenumpahkan air dibajunya kemarin.
"Ini dormku." Jawab Yoongi singkat.
"Oh..." Jieun berucap sementara ia memikirkan pertanyaan lainnya. "Kau yang membawaku kemari?"
"Iya, aku yang membawamu kemari. Kemarin kau mabuk dan pingsan didepanku." Jadi dia orang yang bernama Yoongi itu? Batin Jieun.
"Kau tahu siapa aku bukan?" Jieun bertanya, memastikan jika pria didepannya bukanlah satu orang kolot yang tidak pernah melihatnya di televisi.
"Tentunya IU-ssi, namamu begitu populer. Jika kau tidak keberatan kau bisa duduk dan mulai sarapan karena aku baru saja menyelesaikan masakanku." Suara lainnya yang menjawab dan seorang pria dengan apron pink yang membalut tubuhnya keluar dari ruang yang Jieun tebak sebagai dapur. Ia berjalan terburu kearah meja makan dan menaruh panci besar yang dibawanya diatas meja.
"Silakan duduk." Salah seorang pria berambut blonde menawarkan senyum manis yang menampakkan lesung pipit dikedua sisi pipinya, ia menarik bangku disebelahnya dan mempersilakan Jieun untuk duduk.
Jieun berjalan dan menempatkan dirinya dibangku yang disediakan. Beberapa pria lainnya ikut bergabung dimeja makan dan sesaat acara makan pagi itu dimulai, Jieun hanya diam memakan porsi yang disediakan untuknya. Sejujurnya banyak pertanyaan yang ingin disampaikannya namun dengan alasan menghargai tata krama makan yang baik Jieun memilih menahan rasa penasarannya itu hingga selesai makan.
Semua orang sudah menyelesaikan makanan mereka dan Jieunlah satu-satunya orang yang tersisa.
"Apa ada yang ingin kau tanyakan IU-ssi?" Pria berambut blonde kembali bersuara. Jieun dapat menduga jika dia adalah pemimpin digrup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love With Him
FanfictionRahasia Jieun tentang kelainan seksualnya diketahui dan ia dalam keadaan terkecam hingga ia menemukan Yoongi. Jieun mengira segalanya akan mudah namun pada kenyataannya ia malah terjebak oleh permainannya yang membawanya jatuh pada seorang Min Yoong...