14 Back To Normal : I Miss You

3.1K 299 27
                                    

2 bulan berlalu begitu cepat. Jieun bahkan tidak menyadarinya jika saja sebuah video BTS tidak terpasang di layar TV besar yang ada di salon langganannya. Kabar tentang kandasnya hubungannya dengan Yoongi tersebar begitu cepat seminggu setelah rumor renggangnya hubungan dengan Yoongi. Saat itu ia pernah mengatakan untuk mengacuhkan berita itu dan sampai saat ini Jieun benar-benar tidak memperdulikannya. Agensinya tidak mengindahkan berita tersebut, begitu juga dengan agensi Yoongi. Melainkan sebuah berita yang berisi dugaan dari fans tentang berakhirnya hubungan mereka dan telah banyak orang yang mempercayainya dan hal itu berdampak kembali dengan dirinya yang mendapat cacian atas berita itu.

Selama 2 bulan lamanya ia disibukkan oleh persiapan album barunya yang telah direncanakan sejak beberapa bulan lalu. Saking sibuknya bahkan ia hampir melupakan permasalahan Yoongi. Ah tidak, memang itulah tujuannya menjadi sibuk.

Sejujurnya agensinya mempersiapkan dirinya untuk merilis album terbarunya bulan depan tapi karena ia terus giat menyelesaikan lagunya, pada akhirnya jadwalnya dipercepat. Jieun memang sengaja menyibukkan dirinya bekerja. Ada dua alasan yang memang mendorongnya giat bekerja. Pertama, dia benci meratapi kisah asmaranya dan kedua, pekerjaan menuntutnya menjadi seorang profesional. 2 hal itulah yang membuatnya menjadi seperti ini. Dan Jieun berterima kasih atas kesibukan album barunya ini, pikirannya menjadi teralih.

Berbicara tentang Yoongi, Jieun baru ingat jika ia memiliki hutang pada pria itu atas masalah pemberhentian peraturan secara sepihak. Yoongi mungkin pernah mengirimkan balasan pesan singkat padanya dengan mengatakan untuk tidak perlu membayarnya. Namun sebagaimana kerasnya Jieun, ia tetap menjanjikan untuk memberikan Yoongi bayaran atas 2 bulan sekaligus denda pemberhentian peraturan secara sepihak. Dan Jieun ingat, sampai saat ini janjinya belum juga terlaksana lantaran kepadatan jadwalnya.

"Sudah selesai." Jieun melihat hasil potongan rambutnya dari pantulan kaca dan ia tersenyum tipis melihat bagaimana potongan rambutnya sesuai dengan keinginannya. Potongan tanggung setengah punggung dengan poni tipis di dahi.

Jadwal siaran acara radio masih tersisa 1 jam lagi ketika Jieun tiba di gedung SBS. Ia menaiki lift dan menuggu pintu lift tertutup ketika tiba-tiba pintu kembali terbuka dan seseorang yang baru saja dipikirkan Jieun beberapa jam sebelumnya sedang berdiri di depannya, bersama teman-teman satu grupnya. Bukan formasi lengkap hanya empat orang saja, yaitu Yoongi, Seokjin, Namjoon dan Jungkook.

"Annyeong." Jieun menarik senyum simpul di bibirnya kala ia menyapa keempat pria di hadapannya.

Ada sedikit kecanggungan yang terjadi selama beberapa detik dan beruntung Seokjin memecahnya dengan membalas sapaan Jieun hangat, diikuti yang lainnya yang akhirnya menyapanya dan tentunya Yoongi tidak terhitung di dalamnya karena pria itu hanya menatapnya diam.

Jieun tidak dapat membaca rautnya dan ia memilih mengacuhkannya. Ia tidak ingin melihat Yoongi lebih lama atau ia akan mengingat kejadian lampau diantara mereka yang membuatnya emosional.

Jieun menyingkir kepinggiran dan membiarkan keempatnya masuk kedalam lift. Jieun melirik pada Namjoon yang menekan tombol nomor 2.

"Kalian baru saja tampil di Inkigayo?" Tanya Jieun berbasa-basi.

"Iya, tadi kami perform lagu baru kami dan sekarang kami akan melakukan interview." Jawab Namjoon. Jieun mengangguk dan ia diam ketika mereka tidak ada lagi topik yang harus dibicarakan.

"Noona, aku sudah mendengarkan lagu barumu dan semua lagumu sangat keren." Ucap Jungkook tiba-tiba dan Jieun menoleh tersenyum menggumamkan terima kasih.

Tidak butuh waktu lama ketika lift tiba di lantai 2 dan anggota BTS mulai berpamitan padanya.

"Jieun-ssi, kami pamit dulu." Ucap Namjoon dan Jieun mengangguk. Keempat pria itu keluar dari lift dan Jieun segera membuka suaranya sebelum mereka sempat berjalan lebih jauh, "C-chankaman,"

Fall In Love With HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang