Keesokan harinya.....
Ting tong ting tong
"Iya sebentar"ujar seseorang didalam rumah didepan ku
Ckrek
"Ah.. Kayano kau sudah datang "ujar seorang pemuda berambut biru didepanku
"Iya kau sudah bersiap?"ujar ku
"Sudah sebentar ya aku mengambil tasku dulu"ujarnya
"Okeh kutunggu dimobil"ujar ku
Kulihat Nagisa kembali memasuki rumahnya aku pun segera ke mobil
'Hm.. Apa aku batalkan saja ya?'batinku belum aku membuka pintu mobil, sontak diriku terkejut karena tiba-tiba badanku terasa kaku seperti sedang ditembak seseorang dari belakang saat kutoleh kan kepala ku kudapati Nagisa tengah mengejutkan ku dengan jarinya
"hei.. Ayo masuk tunggu apalagi"ujar nya sambil membuka kan pintu mobil untuk ku
"ah iya"ujarku aku segera masuk ke dalam mobil
'apa itu tadi?apakah akan terjadi sesuatu?'batinku
"Pake sabuk pengaman kayano"ujar Nagisa setengah memerintah
"ah iya"ujarku
'ah tidak mungkin tadi hanya perasaan ku saja'batinku
Setelah berapa menit kami pun sampai di stasiun kereta api Nagisa menelpon sopirnya untuk mengambil mobilnya karena setelah ini kami naik kereta api
Dua jam telah berlalu entah mengapa aku makin merasa tak enak kulihat berapa kali kaa-san sms seperti mengkhawatirkan ku
Setelah sampai kami berdua langsung disambut teman-teman kami saat smp bahkan karma pun ada mereka semua menggoda kami karena diantara mereka hanya hubungan kami yang mulai serius tapi aku mencoba mereka tidak mengatakan hal yang membuat 'nafsu membunuh' Nagisa muncul ,setelah makan malam kami pun diajak oleh bitch-sensei untuk memainkan sebuah permainan yaitu truth or dare okeh mula nya aku tak apa mungkin hal ini bisa menghilangkan stress Nagisa karena aku melihat Nagisa tampak senang dan baik baik saja permainan itu berjalan baik dan tiba lah saat Nagisa mendapat kan TOD dan Nagisa memilih dare kulihat karma sudah mulai berpikir yang macam macam aku berpikir pasti karma akan menyuruh Nagisa berpakaian seperti perempuan tapi aku salah ternyata ia memberi tantangan sebuah menunjukan bagaimana cara dia membunuh perasaan ku dengan mudah yaitu saat aku mencoba membunuh koro-sensei saat itu aku secepatnya menyela karma"karma-kun seperti nya tantangan itu gak usah dilakukan"ujarku panik karena aku takut Nagisa bakal kumat lagi
"eh nande?kayano-chan apakah kau malu heh?"ujar nya sambil mendekati
"ti-tidak, hanya saja tolong jangan tantangan itu okeh"ujar ku gugup
"eh,harusnya kau senang aku juga mau flashback melihat Nagisa yang 'membunuh' perasaan mu dengan mudahnya "ujar karma
'gawat dia menyebutkannya'
batinku"ya kan Nagisa?"ujar karma
kulirik Nagisa ia tampak sedang berpikir dan tertunduk
"ah aku tau mungkin mereka butuh waktu berdua kali"ujar seorang wanita blonde siapa lagi kalau bukan nakamura rio"Bu-bukan kalian salah "ujarku
"ah kayano-chan enggak perlu malu gitu"ujar nya lagi
"bukan seperti itu!!" ujarku setengah berteriak semua orang disana tertegun melihat sikap ku
"maaf tapi bukan seperti itu"ujar ku
"baik lah baiklah aku mau keluar dulu kalo gitu"ujar karma sambil berdiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Arigatou Kayano(Tamat)
Hayran Kurgu"Kayano"ujarku "ya"responnya singkat sambil menolehkan wajahnya kearah ku tanpa aba aba ku satukan bibirku dengan bibirnya membuat pemilik mata emerlard itu membulat ku akhiri ciuman singkat tersebut lalu tersenyum sambil berkata "Arigatou kayano...