Tidak dalam Sepersekian Detik

90 3 1
                                    

Sore-sore Miming baru pulang dari kerjaannya. Buku-buku jarinya kali ini berdarah-darah dan dibalut dengan perban seadaanya. Adell dan seisi rumah yang udah tahu kerjaan Miming biasa aja. Malah, ibu begitu melihat Miming langsung nyuruh Miming nyuci piring sekalian angkat jemuran. Miming tentu aja bingung, mana bisa angkat jemuran sambil nyuci piring. Emangnya dia jin bisa kemana-mana seenak jidat.

"Eh, tadi Miu dateng ke sini." Adell mencegat Mimng yang hendak ke dapur. "Dia ngundang kita-kita ke apartemennya."

"Eh, Adell. Kebetulan banget."

"Kebetulan apa?"

"Tangan aku lagi sakit banget nih kalau kena sabun. Kamu ya hari ini cuci piringnya. Aku yang angkat jemuran."

Adell melirik tangan Miming yang dibalut perban asal-asalan.

"Traktir bakso ya."

"Tapi ga pake nambah lho."

Adell merengut. "Emangnya aku kuda, makan banyak. Palingan aku minta tambah martabak sama nasi goreng doang."

Miming mengkerut. "Itu mah bukan kuda lagi. Babi namanya."

Adell melotot. Miming segera lari keluar sebelum Adell melemparnya dengan barang-barang yang ada disekitarnya. Kebetulan Adell lagi pegang barbell.

Malamnya Adell dan Miming duduk di tempat kang bakso di depan komplek. Di sana kebetulan mereka ketemu Veros bersama Tika. Tika menyapa Miming duluan. Miming membalas sekenanya karena Veros menatapnya tajam, mirip satpol pp ngeliat pengemis. Tika tanpa merasa berdosa malah gabung bareng Adell dan Miming. Dan terjadilah perang dingin antara Miming dan Veros. Miming udah siap-siap megangin gelas teh esnya kalau-kalau Veros menyerangnya dan Veros juga sudah siap-siap dengan memegangi meja takut-takut Miming melompat ke arahnya.

Baksonya datang. Adell yang ngerasain hawa-hawa ga enak antara Miming dan Veros jadi pengen cepet-cepet selesaiin makannya.

"Aku udah bisa lho main lagu yang kamu ajarin." Celetuk Tika tiba-tiba sambil nuangin saos. "Tinggal disinkronin aja sama yang lain."

Miming tersenyum senang. "Kalau ada yang ga ngerti nanti bilang aja ke aku."

"Iya, aku agak susah pas mindahin kuncinya itu. Kaku banget." Tika tertawa mengingat sesi latihannya.

Adell yang tak diajak ngomong menunduk sambil memakan baksonya. Kenapa dua kampret ini malah di sini? Tanya Adell kesal yang rusak selera makannya. Belum lagi beberapa saat yang lalu Tika ngajakin makan martabak. Ia selesai duluan. Bahkan biasanya Miming yang makan paling cepet makan kalah jauh. Mangkuk Miming masih setengahnya.

"Mau makan martabak apa nasi goreng dulu?" Tanya Miming yang lagi seneng karena diajakin ngobrol terus sama Tika.

Adell melotot, pertanda kita haru pulang. Miming paham, ia mengangguk lemah dan mulai memeprcepat makannya.

"Kalian lagi kencan?" Tanya Veros tiba-tiba. Miming yang lagi ngunyah bakso urat sampai keselek.

Adell melirik Miming yang tersedak. Tika tampak perhatian, dia memberikan beberapa helai tisu pada Miming. Adell melihat Veros, ada sunggingan senyum licik di sana.

"Ga kok, aku lagi ngidam makan banyak." Jawab Adell.

"Ngidam yang biasa bantuin lahiran itu kan?" Tanya Veros lagi berusaha ngelucu.

Miming yang baru selesai dari kesedak ketawa nyaring banget pake maksa. Veros kesal diketawain kayak begitu. Miming tak mau berhenti ketawa sampai akhirnya Adell menyundut perutnya dengan garpu.

With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang