Adell duduk di teras sambil ngemil pisang goreng ketika Miu keluar dari dalam rumah dengan bayi digendongannya yang nangis gak keruan. Adell langsung berdiri, membantu Miu menenangkan bayi itu. Tapi hasilnya nihil. Bayi itu terus nangis, malah tambah kenceng nangisnya.
"Ini maunya apa?" Tanya Miu mulai kesel.
"Ya mana tau, aku ga pernah punya anak." Balas Adell bingung.
"Ini bapaknya kemana lagi." Gerutu Miu makin kesel.
Miu masuk diikuti Adell. Miming yang lagi sibuk guling-guling di depan TV sambil main PS4 nya tak peduli dengan suara tangis bayi itu. Miu menghampiri Miming, menendang pantatnya. Miming jelas kaget sekaligus kesel.
"Dateng-dateng malah nendang. Nyari ribut?"
"Nih! Gentian pegang! Aku mulu yang urus ini kecebong!" Miu menyodorkan bayi itu yang makin nangis.
"Kasih susu, terus masukin ke ditidurin. Entar juga tidur. gitu aja repot."
Miu dengan amarah yang udah naik ke ubun-ubun mau nendang Miming lagi. Tapi Adell segera menahannya. Miu ikut Adell, ia pergi ke dapur. Membuat susu lalu ke kamar untuk menidurkan sekaligus menyusui si bayi itu dengan botol. Dan emang itu bayi langsung terlelap begitu susu botolnya habis.
"Tuh kan Miming bener. Tinggal tungguin orang tuanya pulang aja."
"Lagian kenapa kita harus jagain ini rumah sih?"
"Ya kan kamu yang bilang mau lakuin apa aja asal Miming bisa bebas lebih cepet. Masa iya jagain anaknya kepala polisi juga ngeluh."
"Tapi itu anaknya rewel banget, mirip petasan cabe."
"Tapi Miming keluarnya cepet kan?"
"Cepet apanya, dia udah 12 tahun di penjara. Kamu aja udah nikah sama Roby, Tika udah punya dua anak, Gombel si perjaka butut itu juga, Rifky si pedo itu juga udah."
"Lah, kamu jagain anak orang aja kayak mau dibanting gitu. Gimana entar punya anak sendiri?"
Miu melengos, dia keluar dari kamar. Menghampiri Miming dan dengan tiba-tiba menjatuhkan kepalanya diatas perut Miming. Miming yang mau guling ke kiri jadi tak bisa.
"Ada apa? Adell kentut?" Tanya Miming dengan mata tetap ke layar TV.
Miu diem aja.
"Enak aja nuduh aku kentut." Sahut Adell yang baru keluar dari kamar. "Miu, ke rumah aku aja yuk."
"Aku mau bareng Miming."
"Roby pulangnya kan masih lama. Santai aja dulu di sini. Lagian cari kerja dong biar gak nganggur." Miming nyeletuk.
"Kamu tuh cari kerja. Kasihan Miu."
"Ya aku kan baru keluar dari penjara sebulan. Itupun bebas bersyarat. Aku masih tahanan kota."
"Ya di kota emangnya ga ada kerjaan."
"Kita udah nyoba. Miming langsung ditolak. Jadi satpam juga gak dibolehin." Sahut Miu lalu membenamkan wajahnya diperut Miming.
Adell geleng-geleng kepala melihat sepasang mahkluk aneh di depannya itu. Yang satu frustasi dan satu lagi tak peduli.
"Aku masakin sesuatu, mau?"
"Teh aja Dell." Balas Miu.
"Kamu Ming?"
"Terserah kamu aja Dell."
Begitu Adell pergi ke dapur. Miu mulai merangkak naik ke atas tubuh Miming. Miming segera menepikan wajah Miu. Miu tentu aja kesel. Ia langsung mematikan PS4 itu dengan kasar. Miming mau marah, tapi begitu melihat Miu lebih marah, dia diem aja siapsiap dengerin Miu ngomel.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You
HumorKita pernah suka dengan orang yang terlalu dekat dengan kita. Tapi, terkadang saat kita terlalu memandang jauh ke yang lain, yang dekatpun tak pernah terlihat. Walau hanya sedetik.