Hari ini Ririn diperbolehkan pulang kerumah setelah tiga hari berada dirumah sakit. Aditya sangat bahagia kini keluarganya sudah lengkap dengan hadirnya kedua anaknya ini. Mereka juga belum memberi nama bayinya. Karena Aditya dan Ririn masih bingung untuk memberi nama apa begitu pula dengan oma dan opa nya hahaha.
Sementara dari luar gerbang rumah yang mewah itu ada yang mengintilin mereka.
"Lihatlah Rey mereka sangat bahagia dengan kehadiran anak itu. Apalagi anak mereka itu kembar Rey aku ga terima" ucap Sya dengan marah.
"Yauda kamu tenang ajaya Sy. Aku bakalan bantuin kamu." Ucap Rey mengelus pundak Sya dengan lembut.
"Kamu gabakalan bisa bahagia Rin gaakan"ucap Sya dan langsung pergi diikuti oleh Rey.
.
.
.
.
.Ririn dan Aditya sekarang berada di kamar mereka. Aditya bermain main dengan dua jagoan kecilnya itu. Ririn yang melihat itu hanya tersenyum bahagia.
"Anak papa ganteng ganteng banget, ulululu" kata Aditya sambil menoel noel pipi mereka"
"Dit sini dulu kayaknya mereka mau minum susu deh" kata Ririn sambil duduk disamping Aditya
"Yauda ini nih sijagoan kecil" kata Aditya sambil memberi satu anaknya kepada Ririn.
Ririn memberi susu kepada anaknya. Anak kembar nya bergantian diberi susu."Rin aku boleh ga nyusu juga , udalama aku gak gitu lagi heheh" ucap Aditya sambil cengengesan. Ririn menatap Aditya tajam.
"Ihh Adit gada berubahnya ya tetap mesum. Inikan uda buat anak kamu. Kalo kamu nanti nanti aja deh" kata Ririn
"Hmm iya deh iyaa" Aditya mendengus kesal.
Setelah selesai memberi susu. anak mereka tertidur pulas. Aditya memandangi dua anaknya itu yang sangat mirip. Ririn juga tidak bisa membedakan mereka.
"Astagaaa kita belum memberi nama mereka Rin" kata Aditya menepuk jidatnya pelan.
"Oh iya ya menurut kamu namanya apa yang bagus?" Kata Ririn seperti berpikir
"Devan Alexander Carley dan Devin Alexis Carley" ucap Aditya sambil menatap Ririn lembut.
"Nama yang bagus sayang" ucap Ririn sambil mencium bibir Aditya sekilas. Aditya memeluk Ririn dengan erat. Kebahagiaannya kini lengkap.
.
.
.Aditya hari ini harus pergi kekantor sudah banyak berkas penting yang harus ditandatangani oleh Aditya.
"Sayang aku harus kekantor hari ini. Kamu jaga jagoan kita ya jan lupa memberi susu okey" kata Aditya sambil mengecup bibir Ririn dan mencium kening anak kembarnya itu.
"Jangan pulang terlalu larut ya Dit" kata Ririn dan mendapat anggukan dari Aditya.
.
.
.
."Rey ini saatnya kita melakukan rencana itu" ucap Sya saat melihat Aditya keluar dari gerbang menggunakan mobilnya.
"Oke Sy" jawab Rey. Mereka berdua memasuki rumah yang besar itu secara diam diam. Setelah mereka berada didalam rumah, Sya sengaja mengunci pintunya supaya tidak ada orang yang masuk.
"Rey ayo kita kekamar Ririn. kita tidak punya banyak waktu" ajak Sya sambil menarik tangan Rey. Mereka menaiki tangga secara perlahan agar Ririn tidak mengetahuinya. Mereka pun sampai didepan kamar Ririn dan dengan cepat Sya membukanya dengan kasar dan masuk diikuti oleh Rey.
"Sy..sya ada apa?" Tanya Ririn yang terkejut melihat Sya tiba tiba membuka pintunya dengan keras dan melihat ada Rey di belakangnya.
"Reyy ngapain kamu disinii dengan--- Sya?" Tanya Ririn lagi dia sangat bingung sekarang.
Sya tersenyum dengan sinis. Beda dengan Rey dia melihat Ririn seperti iba. "Hai Rin kamu terkejutya aku tiba tiba ada disini hm?" Sya mendekati Ririn sambil membawa pisau ditangannya. itu membuat Ririn reflek berdiri dan melindungi anak anaknya.
"A..ada apa ini Sya? Kamu kenapa? Salah aku apa?" Tanya Ririn dengan terbat-bata dan saat ini Ririn sangat takut. Dengan cepat Sya menarik tangan Ririn dan mengarahkan pisau yang dipegangnya tadi kearah leher Ririn.(kalian bayangkan saja).
"Ririn sayang kamu uda buat hidupku hancur, kamu uda ngerebut Aditya dari aku, kamu uda ngerebut segalanya , kamar ini sepantasnya aku yang menempati bersama Aditya , rumah ini juga, tapi kamu kamu mengancurkan semua harapanku Rin". Ririn sangat terkejut mendengar itu semua. Dia tidak percaya kalau Sya akan berbuat seperti ini.
"Rey cepat ambil anaknya dan bawa pergi setelah itu terserah kamu mau apain" kata Sya. Itu membuat Ririn menangis dan memohon kepada Sya maupun Rey.
"Sy aku mohon jangan sakiti anakku, Rey tolong jangan aku mohonn.... hikkss hikss" tangis Ririn semakin menjadi saat Rey mengambil anaknya dan menaruhnya didalam kotak berukuran besar. (Kejam banget lu rey anjir). "Riin maafkan aku" kata Rey dengan mata sayu. Sebenarnya dia juga tidak tega tapi Sya juga sahabat baiknya. "Reyy aku mohon mereka masi sangat lemah Rey jangan sakiti mereka" tangis Ririn menjadi jadi itu membuat Sya merasa menang.
"Ririnn kamu diam atau aku tusuk leher kamu pakai pisau ini dan kamu aku pastikan bakalan mati" Sya mengancam Ririn. Riirin sudah sangat ketakutan.air mata Ririn pun terus saja mengalir deras. "Anakku..anakku tolong jangan sakiti dia" Ririn memohon kepada Rey. Rey merasa tidak tega melihat Ririn memohon sepeerti itu.
Sya mendorong Ririn dengan kuat sehingga kepala Ririn mengenai sudut meja rias dan mengeluarkan darah. Sya tersenyum melihat itu dan langsung mengisyaratkan Rey untuk pergi mengikutinya.
Rey mengangkat kotak yang isinya Devan dan Devin. Bayi itu menangis dengan kencang. itu membuat Rey tambah tidak tega melakukan ini. Tapi sayang semua terlanjur. Dia terlanjur menyetujui rencana sahabatnya ini.
.
.
.
Sedangkan dikantor Aditya merasa gelisah tidak tau kenapa dia merasa sesuatu terjadi. akhirnya dia mencoba untuk menelepon Ririn.Tuutt...ttuttt.tttuuut nada tersambung tapi belum ada jawaban. Beberapakali Aditya menelepon dan akhirnya Ririn menjawab panggilan itu sambil menangis senggugukan.
"Ditttt sikembar hiksss...hikss"
.
.
.
.
.
.Wiss..wiss Sya melancarkan aksinya. Gimana menurut kalian Sya makin buat emosikan? Makanya vote dan koment biar dilanjutin ceritanya😂
Jangan jadi silent reader ya guys. sikembar dimasuin kedalam kotakk mck mck
![](https://img.wattpad.com/cover/82820260-288-k335392.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME!
Romance[Warning 18+] [COMPLETED] Bagaimana jika dua hati disatukan melalui perjodohan tanpa ada cinta diantara mereka? Akankan bersatu? Begitulah yang dialami oleh Ririn dan Aditya Ririn Ariska Jens Kusuma "What"?!! Ma Pa aku gamau dijodoh jodohin pelase"...