"Dittt sikembarr...hikkss..hikss" Aditya yang mendengar Ririn menanangis sambil menyebut sikembar langsung saja bergegas keluar dari kantor menuju mobilnya.
"Sayang kamu tenang kamu jangan panik aku pulang" Aditya terus menenangkan Ririn yang sudah menangis histeris ditelepon.
"Arrghh brengsek. Berani beraninya Sya membawa anak kami. Shitt" umpat Aditya dengan kesal. Dia langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
.
.
.
.
.
Sementara Rey dan Sya sekarang berada diperjalan ingin kesuatu tempat persembunyian."Sy kita tidak seharusnya berbuat ini kepada bayi bayi itu, mereka tidak tau apa apa" kata Rey sambil melihat kearah Sya yang sedang memijiit kepalanya karena pusing mendengarkan bayi itu terus menangis.
"Ahhhhh berisik banget sih , kalian bisa diam gak? Aku pusing Rey dengar mereka nangis terus kepalaku mau pecah rasanya" teriak Sya didalam mobil.
"sebaiknya kita buang aja mereka" kata Sya yang membuat Rey menatap Sya tidak percaya.
"Sy kita gaboleh gitu. Aku kasian sama bayi bayi ini.aku gatega Sya" kata Rey sambil memberhentikan mobilnya.
"Kita bawa saja dia kerumahku.mereka tidak akan tau keberadaan anak ini." Kata Rey lagi yang mendapat persetujuan dari Sya. Mereka melanjutkan perjalanan.
......................
Aditya sampai dirumah dan mendapati mamanya dan mama papanya Ririn sedang menenangkan Ririn yang menangis senggugukan dan terdapat sedikit darah dibagian kening Ririn.
Begitu melihat Aditya , Ririn langsung berlari dan memeluk Aditya dengan menangis dipelukannya.
"Ditt gimana ini? Sikembar dibawa Sya bersama Rey juga Dit. Lakuin sesuatu Dit jangan diam aja Dittt hikkss hikks" kata Ririn. Matanya sudah sangat bengkak karena tidak berhenti menangis.
"Oke..oke kita akan lapor polisi ya sayang, kamu jangan nangis lagi kamu jangan khawatir kita bakalan nyelamatin sikembar"Aditya memeluk Ririn dan mengecup keningnya lama.
Sya keterlaluan sangat keterlaluan. Batin Aditya.
"Mama sudah bilang kamu jaga Ririn kamu jaga anak kamu. Kamu jangan lebih mementingkan urusan kantormu. Lihatlah sekarang ini. wanita yang kamu bilang kawan kerja kamu itu pergi membawa cucu mama." Bentak mama Aditya yang sedari tadi sudah menahan airmatanya. Mama ririn juga sudah menangis dan ditenangkan oleh papa ririn.
"Ma aku jufa gatau bakalan terjadi kayak gini, aku minta maaf ma" lirih Aditya yang masih memeluk Ririn.
Aditya langsung mengambil handphone dan menghubungi polisi..,tetapi sebelum dia menghubunginya. Tiba tiba datang panggilan masuk dari nomor tidak dikenal. Aditya langsung mengangkatnya
"Halo" kata Aditya dengan suara lemah
"Halo Aditya. Gimana? Apakah keluargamu sangat panik karena aku membawa kabur anak kembarmu ini?"
"Sya aku peringatkan sama kamu. Kamu jangan nyakitin anakku kalau tidak..."
"Kalau tidak apa ha? Aku bisa saja membunuh mereka, tapi karna aku mencintaimu aku urungkan niatku. Kalau kamu ingin anakmu masi tetap hidup datang lah kesini. Aku akan memberikan alamatnya tapi ingat kamu gabole bawa polisi. Kamu cuma boleh datang sama Ririn oke" lalu telepon pun terputus.
.
.
.
.
.
.Aditya dan Ririn pun sudah berada didepan rumah yang sangat besar tapi gelap ini. Tadi Sya mengirim alamat rumah ini.
"Ayo sayang kita masuk" kata Aditya dan mereka masuk kedalam. Didalam sangat gelap. Tiba tiba lampu hidup.
![](https://img.wattpad.com/cover/82820260-288-k335392.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME!
Romance[Warning 18+] [COMPLETED] Bagaimana jika dua hati disatukan melalui perjodohan tanpa ada cinta diantara mereka? Akankan bersatu? Begitulah yang dialami oleh Ririn dan Aditya Ririn Ariska Jens Kusuma "What"?!! Ma Pa aku gamau dijodoh jodohin pelase"...