SEBELAS

16.6K 269 1
                                    

"Rin aku pergi ya, ada urusan dikantor" kata Aditya sambil merapikan kemejanyya

"Hmm, nanti kamu pulang cepat ya Dit, aku takut sendiri dirumah , badan aku jugaa belakangan ini lemes banget dan aku pusing.

"Iya Rin aku usahain yaa" jawab Aditya dan mencium.kening Ririn
.
.
.
Dikantor Aditya sibuk memikirkan apa yang telah ia lakukan dibelakang Ririn. Ya yang dia lakukan memang sangat sangatlah fatal. Itu bisa membuat Dia san Ririn pisah mungkin

"Argghhhh ada apa denganku? Bukankan aku tidak mencintai Ririn kenapa aku harus memikirkannya" pekik Aditya sambil memukul meja dengan keras.

Tiba tiba handphone Aditya bergetar ada panggilan dari mamanya.

"Adit kamu segera pulang dari kantormu dan langsung kerumah sakit yang ada didekat rumah kita sekarang" bentak mamanya dengan keras.

"Ha? Siapa yang sakit ma, sia..? Tutt..tutt
telepon terputuss

"Arghh apalagi ini yatuhann? Ucap Aditya sambil memijit keningnya.
.
.
.
 
"Kamu jadi suami gimana sih Dit?" Kamu ga ada sedikitpun memperhatikan Ririn?" Decak mama Aditya kesal, dan menatap aditya dengan sedikit kecewa

"Maa aku ga bermaksud gitu ma" ucap Aditya dengan nada lemah. "Emang Ririn kenapa ma?" Tanya Aditya dengan polosnya

"Astagaa dasar yaa betul betullah kamu suami yang tidak bertanggung jawab."sergah mamanya dengan cepat

"Mama kok jadi marah sama aku sih aku kan gat.." perkataan Aditya langsung dipotong oleh mamanya. "Ririn HAMIL Dit kamu gatau kan? Hmm?" Ucap mama Adit sambil menekankan kata hamil.

Aditya terkejut dan langsung diam seribu bahasa. Dia melihat Ririn yang sedang terbaring lemah. Pantas saja Ririn tadi mengatakan badannya tidak enak akhir-akhir ini.

"Tadi mama kerumah kamu, terus gada kamu dirumah, dan nemu Ririn disofa ruangan tamu tergeletak tidak sadarkan diri jadi mama membawanya ksini" jelas mamanya Adit. "Yauda mama pulang dulu nanti mama datang lagi kesini. Kamu jaga dia jangan tinggalkan dia. kandungan nya berusia satu bulan setengah mendekati dua bulan, dia sedang mengandung buah hatimu Dit" ucap mama sambil mengelus pundak Aditya

Aditya mengangguk dan langsung mendekati Ririn."Rin aku gatau kalo kamu hamil seriusan deh" ucap Aditya berbicara walaupun Ririn tidak sadarkan diri.
"Rin aku minta maaf banget aku jahatt sama kamu, aku ini suami yang jahat" lirih Aditya , "kamu bangun Rin jangan seperti ini,"

Tiba-tiba tangan Ririn bergerak lemah dan matanya perlahan terbuka, "Aku dimana ini? shh kepalaku pusing sekali" ucap Ririn yang langsung membuat Aditya beranjak dari duduknya.
"Sayang sayang kamu uda sadar apanya yang sakit?' Ini? Ini? Ini? Ucap Aditya panik sambil menunjuk kepala, perut , bahkan dada Ririn

Ririn hanya tersenyum kecil melihat tingkahlaku Aditya yang belum pernah ia liat seperti ini

"Dit aku gapapa kok. Aku cuma pusing aja terus perut aku sakit dan mual gitu" kata Ririn sambil memegang tangan aditya.

"Rin kenapa kamu gabilang kalo kamu itu hamil? Hmm?" Ucap Aditya dengan sangat lembut dan mengelus kepala Ririn.

Ririn terkejut mendengar ucapan Aditya. "A..apa kamu bilang dit? Aku h..hamil Dit? Dit kamu gaboong kan? Tanya Ririn dengan beruntun. Aditya mengernyit bingunng. Apa dia belum tau batin aditya

"Iya sayang kamu hamil kandunganmu jalan dua bulan sayang" ucap Aditya dengan bahagia lalu mengecup kening Ririn lama turun ke bibir Ririn. aditya mencium bibir ririn dengan sangat lama sampai sampai Ririn sesak. Lalu dia melepaskan nya dan memeluk Ririn.

Ririn yang merasakan perlakuan Aditya berubah drastis merasa senang dan haru. Perlahan air matanya menetes. Air mata bahagia. Terimakasih ya tuhan batin Ririn

Halo para pembaca gimana ni ceritanya? Gaseru ya? Yauda gapapa baca aja teruss nnti lama lama seru juga kok heheh
Aku capek banget ngetik sambil mikir. Ini aku langsung ngetik aja lo tanpa ada naskah atau apapun hahaha ngerikan ? Ngeri dongya haha

Vote dan koment please :"*

LOVE ME!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang