Anugerah Cinta - Boyxboy

Dua

Setelah berhasil mengenakan kaos polos ditubuh atletisnya maka malam ini Daniel mulai melatih tubuhnya, kegiatan Gym rutin di rumah. Ada alat namanya Treadmill, Treadmill merupakan alat yang sangat umum ditemukan di gym dan umumnya digunakan untuk latihan cardio atau pembakaran lemak, Daniel biasa melakukan lari kecil pada pagi dan malam hari sebelum dirinya beristirahat. Kemudian ada juga Dumbbell, Dumbbell adalah alat fitnes dasar, bentuknya ialah 2 buah beban yang tersambung oleh batang besi pendek. Biasanya jika sedang bosan atau hanya sekedar iseng maka Daniel akan melakukan aktivitas dengan Dumbbell untuk melatih otot tangan dan lengannya.

Atau mungkin juga jika tidak dengan alat maka biasanya Daniel melakukan gerakan Bicycle Maneuver, caranya berbaringlah di lantai dengan kedua tangan diletakkan disamping kepala, tarik lutut sekitar 45 derajat dan mulailah gerakan seperti mengayuh sepeda, sentuh lutut kanan dengan siku kiri dan sebaliknya. Masih banyak lagi yang diketahui Daniel mengenai gerakan pembentukan otot atau semacamnya, sudah menjadi hal wajib bagi Daniel, karena wajah tampannya selalu didukung dengan tubuh sehat atletis yang selalu ia jaga dengan baik.

Tubuhnya pasti selalu dipenuhi dengan keringat dan juga setelahnya maka Daniel akan membersihkan diri sebelum akhirnya tidur. Hidup di rumah sendirian memang sering membuat Daniel merasa sepi, tapi ketika dirinya teringat akan sosok Yusuf maka Daniel merasa kembali hidup, ia harus terus mengejar anak itu. Bukan karena nafsu, tapi percayalah bahwa Daniel menyukai Yusuf bukan karena alasan, anak itu sudah membuat Daniel gila sampai mungkin menjadi gay tidak akan masalah lagi baginya.

***
***
***

Sampai waktu kembali terang dan anak muda bernama Yusuf itu kembali mengenakan seragam sekolah, ia sarapan bersama dengan Ayah, Ibu, dan Kakak lelakinya yang juga bersiap untuk pergi kuliah. Sarapan pagi ini sungguh nikmat, ada jengkol dengan bumbu cabai pedas, itulah makanan favorit Yusuf. Meski wajahnya manis yang hampir tampan tapi biarpun begitu makanan jengkol adalah makanan favorit Yusuf.

Ayahnya berdiri lebih dulu dari kursi makan, beliau bergegas pergi lebih dulu setelah mencium kening sang Istri. Mereka hanya bertiga sekarang, awalnya Ibu berdehem sebelum bertanya sesuatu pada Yusuf.

"Suf, yang kemarin itu siapa?" tanya Ibu pada Yusuf, siapa pria yang mengantarnya pulang kemarin. Ibu penasaran, baru saat itu saja Yusuf diantar pulang oleh seorang pria ke rumah.

Yusuf berpikir sejenak, menelan lebih dulu makanan yang ada di dalam mulutnya. "Oh itu Kak Daniel, kenapa Bu?"

"Kenal dimana? Kok akrab banget sampai mau nganterin kamu pulang ke rumah sih."

"Nggak tau deh Bu, abisnya dia maksa mau nganterin aku pulang ke rumah. Padahal aku udah nolak."

Mendengar hal itu, Gozali(Kakak lelaki Yusuf) mulai angkat bicara. "Jangan bilang kamu sekarang mainnya sama Om-om Suf." begitu katanya yang membuat Yusuf berpikir.

"Main sama Om-om gimana? Aku nggak ngerti deh maksud Kakak." timpal Yusuf yang merasa terpojok.

Ibu semakin was-was mendengarnya, "Gozali, kamu jangan mikir macam-macam ah, nggak baik." lanjut Ibu memperingatkan.

Gozali tertawa sejenak, "Ya kali aja gitu kamu sekarang jadi homo gara-gara trend yang kekinian." celetuk Gozali lagi yang bergegas ingin jalan keluar rumah. "Udah deh, aku pergi dulu. Nanti telat. Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam, hati-hati." Ibu segera menimpali salam Gozali. Di sana masih terlihat Yusuf yang diam karena ucapan Kakaknya tadi membuat dirinya takut. Apakah aku sekarang seorang homo? Tanya Yusuf dalam hatinya.

Ibu melihat Yusuf yang sekarang malah bengong, beliau tersenyum. "Suf, udah jangan dipikirkan soal kata-kata Kakakmu tadi, itu cuman iseng aja kok. Udah sana berangkat, nanti kamu bisa telat kesekolah malahan."

"Oh iya Bu. Assalamualaikum," Yusuf segera menggendong tas sekolahnya, ia pamit dan mencium tangan sang Ibu. Keluarga yang terlihat harmonis dan sakinah.

•••°°°•••

Yusuf

•••°°°•••

Daniel