#3 - The Super-HIRO

423 40 6
                                    

Terlahir menjadi anak bungsu membuatnya memiliki sifat manja yang alamiah. Kedua orang tua dan juga kedua kakaknya selalu memberikan perhatian penuh padanya. Kehidupan yang berkecukupan karena kerja keras orang tuanya juga membuat hidupnya terjamin. Ia terlahir dan hidup di tengah-tengah keluarga bahagia. Meski begitu bukan berarti ia selalu mendapatkan apa yang ia inginkan. Beberapa hal yang tak bisa ia dapatkan adalah izin orang tua dan kakaknya untuk melanjutkan kuliahnya di luar negeri. Sebelum ia memutuskan kuliah di salah satu Universitas terbaik di Tokyo, gadis itu sempat akan mendaftarkan diri kuliah di luar negeri. Sayang, orang tua dan kedua kakaknya melarangnya dengan keras. Akhirnya gadis itu hanya menuruti saja. Dan salah satu hal yang tidak bisa ia dapatkan lainnya adalah perhatian Toru. Pria yang ia anggap sebagai pusat segala rotasinya itu tidak pernah menganggapnya. Tak peduli seberapa banyak usaha yang ia lakukan. Tak peduli seberapa banyak hangat senyum yang ia berikan, pria itu hanya akan melihatnya sekilas kemudian membuang muka. Nyatanya hal-hal seperti itu membuatnya menjadi kebal dan tidak mudah menyerah. Gadis itu masih selalu percaya jika Toru akan melihatnya suatu saat nanti.


"Kau melamun lagi?" tanya seorang pria sambil memicingkan matanya.


"Oh, kau sudah datang?" jawabnya setengah terkejut.


"Ck, kau selalu saja begitu. Memikirkan apa sih? Memikirkan cintamu yang tidak kesampaian itu?"


Chihiro meliriknya sekilas, "Kau memang selalu tahu, ya," ucapnya sambil menyipitkan kedua matanya.


"Karena kau mudah sekali ditebak," balas pria yang dipanggil Kanata itu. Chihiro hanya mengangkat bahu, selalu saja itu yang dikatakan sahabatnya.


"Benarkah seperti itu?"


"Tentu saja iya, hahaha," jawab Kanata penuh ejekan.


"Terserah. Ayo antar aku pulang, aku sudah menunggumu lama sekali dari tadi. Kau membuatku hampir mati karena kelaparan," sungut Chihiro sambil mengerucutkan bibirnya lagi.


"Gomen ne. Ya sudah, kita makan dulu," ujar Kanata sambil memberikan senyum manisnya.


"Ah, Kanata-kun, sukidayo," ucap Chihiro sambil menggamit lengan Kanata. Pria itu hanya tertawa tanpa berniat memberikan jawaban apapun atas ucapan Chihiro. Itu sudah menjadi hal yang lumrah baginya. Saat ia menuruti permintaan Chihiro atau ia melakukan hal yang membuat Chihiro senang, pasti gadis itu akan mengatakan hal yang sama.

***


"Bagaimana?" tanya Toru pada pria yang baru saja memasuki ruang kerjanya itu.


"Seperti yang kau minta," ucapnya ringan seperti tanpa beban.


Toru meliriknya bangga, Taka memang bisa diandalkan. "Kau memang tidak berubah," ujarnya.


"Hey, bukankah kau juga yang mendapat keuntungan dari kemampuanku ini?"


"Haha, baiklah aku percaya. Kau dan mulut besarmu itu memang selalu bisa menarik perhatian para wanita," jawab Toru -entah itu berupa pujian atau malah ejekan.

Deeper DeeperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang