#19 - Let It Flow

309 35 6
                                    

Waktu begitu cepat berlalu, semuanya bergerak maju. Beberapa kenangan tertinggal begitu saja. Beberapa ingatan menguap begitu saja. Baik buruknya, tentu ada bagiannya masing-masing. Namun akan lebih baik jika tak perlu diingat-ingat lagi. Musim sudah berganti, begitupula seharusnya dengan suasana hati.

Menikmati akhir pekan bersama orang yang disayangi, biasanya memang bukan pilihan yang salah. Begitupula dengan sepasang kekasih ini. Mereka berdua menghabiskan waktu berdua layaknya pasangan kekasih pada umumnya. Sekedar menonton film di bioskop atau jalan-jalan, kemudian berakhir makan malam bersama di restoran. Sesederhana itu. Namun itu sudah cukup bagi mereka. Setidaknya kesibukan yang mereka geluti di hari-hari kerja tanpa bisa saling bertemu, terbayar ketika akhir pekan datang.

"Bagaimana pekerjaanmu?" tanya Naoki sambil bertopang dagu di meja, menunggu pesanan mereka datang.

Toru tersenyum singkat, "Begitulah, membosankan," ujar Toru sambil mengangkat bahu.

Naoki terkekeh, "Jangan seperti itu," ucapnya menasihati. Sementara itu Toru hanya balas terkekeh mendengarnya. Yah, pekerjaan yang menumpuk selalu jadi hal yang membosankan baginya.

"Bagaimana kabar adikmu?" tanya Toru sambil bersedekap. Entah sejak kapan, rasanya pertanyaan itu jadi pertanyaan lumrah yang Toru tanyakan pada Naoki. Mungkin dalam hatinya ada maksud tersendiri. Seperti mencoba pendekatan pada calon adik ipar, yang dimulai dengan menanyakan kabarnya. Atau mungkin malah karena alasan lain.

"Kalian bahkan jarang bertemu, tapi kau selalu menanyakan kabarnya setiap kali kita bertemu," balas Naoki kemudian tertawa. Memang seperti itu kenyataannya, Toru dan Kanata itu jarang bertemu.

Toru balas tertawa sebentar, "Memangnya tidak boleh? Bukankah jika seperti ini aku terlihat keren? Seorang kekasih yang perhatian pada adik kekasihnya. Bagaimana?" gurau Toru.

"Apa itu sebuah usaha untuk meningkatkan image baikmu di mataku?"

"Tentu saja!"

"Baiklah, kalau begitu kau memang yang terbaik," gurau Naoki yang dibalas tawa ringan Toru. "Kupikir dia baik-baik saja. Uhm.., sebenarnya ada sesuatu yang membuatku penasaran tentang dia akhir-akhir ini," gumamnya pelan.

"Memangnya ada apa?"

Naoki terlihat berpikir, "Entahlah, aku tidak yakin, tapi mungkin saja ini benar. Semakin kesini aku semakin yakin jika mereka berdua sedang berkencan," ujarnya yakin tak yakin.

"Mereka?"

Naoki mengangguk, "Kanata dan Chihiro."

Oh.

Toru mendadak ingat sesuatu di kepalanya, namun dengan cepat ia menepis semua itu. "Bukannya mereka memang sudah dekat dari dulu, ya?"

"Oh, kau tahu juga, ya?"

Toru memalingkan wajahnya sebentar, "Chihiro itu adik Taka, temanku," ucapnya kemudian kembali menatap ke depan. "Aku juga terkadang tidak sengaja bertemu dengan mereka. Dulu," lanjutnya kemudian menoleh lagi ke samping.

"Naruhodo, kau pasti cukup kenal dengannya, kan?"

"Tidak juga," jawab Toru cepat.

"Jadi menurutmu, Chihiro itu tipe gadis yang bagaimana?" Naoki malah menodong Toru dengan pertanyaan seperti itu.

Toru mengernyitkan dahinya mendengar pertanyaan Naoki. "Kenapa kau bertanya seperti itu padaku?"

"Ey, kenapa dengan ekspresimu itu?" kekeh Naoki geli, "Kau kan cukup dekat dengan kakaknya, mungkin kau juga kenal baik dengannya. Yah, siapa tahu kita bisa menjodohkannya dengan Kanata," lanjutnya sambil tertawa.

Deeper DeeperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang