#8 - Feel So Bored

317 44 17
                                    


Hujan baru saja reda beberapa saat lalu, membuat hawa dingin masih samar-samar terasa. Gadis berambut hitam sebahu itu memainkan bolpoinnya dengan gerakan malas. Seolah tak ada kegiatan lain yang harus ia lakukan setelah ini. Kelas baru saja berakhir, beberapa mahasiswa sudah berhamburan keluar. Hanya ada dirinya dan beberapa lagi yang masih tersisa di dalam kelas. Separuhnya sedang menyalin catatan materi yang diberikan dosen beberapa saat lalu. Sedangkan dirinya tak beranjak dari bangku yang ia duduki sejak tadi. Gadis itu mengerucutkan bibirnya kesal, pertanda bahwa ada sesuatu yang ia pikirkan.


"Chihiro, kami duluan," ucap dua orang temannya bersamaan ―membuat ia menoleh ke arah dua orang itu dan memberikan senyuman lebarnya.


"Hai, mata ne, Ayumi-chan, Kaoru-chan," balasnya sambil memberikan cengiran lebarnya. Dua orang temannya itu membalasnya dengan lambaian tangan.


Ia menoleh ke samping, masih ada empat orang lagi di dalam ruangan ini selain dirinya. Gadis itu tak lantas keluar kelas. Ia malah merebahkan kepalanya di bangku. Mengubur kepalanya diantara dua tangannya yang bertumpu di atas bangku. Akhir-akhir ini ia merasa semuanya terasa membosankan. Begitu-begitu saja, seperti tidak ada perubahan. Namun tiba-tiba saja ia merasa ada sesuatu yang terlempar ke arahnya. Ia ingin menggerutu jika saja itu bukan Kanata.


"Kanata-kun!" teriaknya lalu mengambil sebuah coat panjang yang terlempar ke arahnya tadi.


Pria itu hanya memberikan ekspresi datar seperti biasanya lalu mendudukkan diri di depan bangku Chihiro.


"Bodoh! Seharusnya kau memakai pakaian yang lebih hangat. Sudah tahu akhir-akhir ini sering hujan masih saja pakai baju seperti itu," gerutunya mengomentari Chihiro.


Gadis itu tertawa mendengarnya. Sebenarnya Kanata adalah tipikal seseorang yang sangat perhatian pada orang-orang di sekitarnya, termasuk Chihiro. Seperti hal-hal kecil yang barusan misalnya.


"Karena aku tahu kau akan memberikan ini untukku," canda Chihiro lalu memakai coat yang dilempar Kanata tadi. "Ah, lagipula tidak ada yang salah kan dengan pakaianku?" imbuhnya lalu memperhatikan bajunya. Tidak ada yang salah kok. Sama seperti hari-hari sebelumnya, Chihiro selalu mengenakan kemeja dengan ukuran cukup besar ―yang terkadang itu adalah milik Hiro atau bahkan milik Taka― yang dipadu dengan celana jeans panjang.


"Tidak ada yang salah. Kau kan selalu benar," balas Kanata singkat dengan nada malas-malasan yang membuat Chihiro menertawainya lagi. "Ah, apa yang kau pikirkan tadi? Kau terlihat seperti sedang berpikir sesuatu yang serius," ucap Kanata.


Tuh kan? Kanata memang selalu tahu hal-hal sekecil apapun tentang Chihiro. Ngomong-ngomong soal mereka berdua, keduanya memang tidak berada dalam satu jurusan. Chihiro mengambil program studi yang berurusan tentang DNA, rekayasa genetika dan segala tetek bengeknya ―yang seringkali membuatnya uring-uringan karena materi yang sulit dipahami. Sementara itu, Kanata adalah mahasiswa jurusan teknik informatika yang berkutat pada ilmu-ilmu komputer dan pemrograman ―yang tidak akan mudah dipahami oleh Chihiro.


"Ah, itu ...."


"Nani?"

Deeper DeeperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang