tertidur.

1.3K 203 13
                                    

Jungkook meletakkan sebuah flashdisk di meja Sujeong. Yang jelas membuat gadis bermarga Ryu itu terkejut.

"Tugas yang kemarin. Dari Gyu saem, aku se kelompok denganmu 'kan?" Ujarnya. Sujeong menatapnya aneh.

"Hei Jungkook, sejak kapan--"

"Yang penting aku ada usaha. Jangan bilang pada Gyu saem bahwa aku tak mengerjakan tugas lagi ya? Aku sudah mengerjakan semuanya." Ujarnya. Lelaki itu menambahkan.

"Termasuk file - file penting tentang tugasmu." Ucapnya mengakhiri. Lalu kemudian, Jungkook pergi dari dalam kelas menuju rooftop.

"Jung, terima kasih sudah membantu!!" Ucap Sujeong senang. Jungkook keluar dari kelas sambil tersenyum kecil.

Sujeong menatap flashdisk nya heran. Kenapa Jungkook bisa menjadi baik begitu?

Ia teringat saat Yein bercerita bahwa mereka dekat.

"Apa karena... Yein?"

--

Yein menghapus jawabannya yang lagi - lagi salah. Sudah beberapa kali gadis itu menghapus tulisannya yang tidak selesai juga daritadi.

"Kepala Yein sakit! Huaa!" Gadis itu meringis tak suka melihat seluruh soal - soal yang membuat kepalanya sakit.

Teet

Dan akhirnya! Bel yang tunggu - tunggu Yein berdering.

"Yein, kau ke kantin 'kan?" Gadis itu menggeleng. Baru kali ini Yein menolak dan sedikit malas untuk pergi ke surga dunia--bagi Yein itu.

  Ia pergi berjalan menuju rooftop sekolah. Ia menatap pemandangan Seoul dari rooftop sekolahnya.

  Perlahan sebuah memori berputar di benak Yein. Ia merasa kepalanya sedikit sakit. Namun tak peduli dengan hal itu.

  Ia ingat dimana terakhir kali ia di dorong ke tengah jalan sehingga jatuh dan berakhir dengan di tabrak oleh sebuah mobil.

  Perlahan ia ingat, kemana tujuannya saat berlari tanpa arah. Mencari Ayah. Yein berusaha mengingat apa lagi yang ada dipikirannya. Kepalamya terasa sakit. Sangat sakit. Namun gadis itu tidak peduli dan tetap berusaha mengingat seluruh kejadian.

  Yein terdiam sejenak. Mengingat bahwa samar - samar wajah seseorang yang membantunya saat kecelakaan itu.

  Seperti ...

Jungkook?

--

  Jungkook menghela nafas kasar lalu menatap lurus ke bawah.

  Tidak buruk juga, pikirnya. Jungkook bersenandung sambil menatap ke bawah.

  "Kau sama seperti Yein. Bedanya gadis itu berubah saat amnesia."

  Jungkook menengadah.

  "Jadi kecelakaan itu membuatnya amnesia?" Gumamnya. Ia membayangkan wajah Yein yang polos tanpa sedikitpun curiga padanya, atau mungkin takut.

  Jungkook berjalan menuju pintu rooftop yang memang agak jauh dari posisinya tadi. Yang baru ia sadari adalah rooftop adalah tempat yang lumayan luas.

  Langkahnya terhenti seketika saat melihat seorang gadis tertidur pulas di rooftop.

  Jungkook berhenti lalu berjongkok untuk melihat wajah gadis itu dengan jelas.

  Ia menyelipkan rambut gadis yang menutupi wajahnya. Ia tengah memeluk kakinya sambil tertidur pulas itu.

  Seketika senyuman Jungkook merekah mengetahui bahwa gadis itu adalah Yein. Ia tersenyum geli saat melihat bibir kecil gadis itu yang terlihat lucu saat tertidur.
 
  "Ah, aku yakin kau tak ingat aku Yein." Ia bergumam tak jelas sambil menatap Yein dengan seksama.

Baby Pink.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang